30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Masak sambil Tuang Bensin, Nek Ginting Tewas Terbakar

Foto: Sabam/PM Mayat Murni beru Ginting yang tewas terbakar, di kamar mandi rumahnya.
Foto: Sabam/PM
Mayat Murni beru Ginting yang tewas terbakar, di kamar mandi rumahnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masak sambil isi bensin ke botol air mineral untuk diecerkan di warung, seorang nenek berusia 60 tahun, Murni br Ginting tewas terpanggang di dapur rumahnya, Jalan Parang II, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor.

Peristiwa memilukan dan menggemparkan warga ini terjadi Minggu (1/5) sekira pukul 09.00 WIB. Pagi itu, nenek satu cucu itu tengah sibuk memasak lauk pauk untuk makan siang keluarganya. Sembari menunggu masakan matang, Murni menghabiskan waktu luang dengan mengisi bensin ke botol. Kegiatan rutin tersebut dilakukan korban di lantai kamar mandi yang berjarak sekitar 2 meter dari kompor yang menyala.

Tiba-tiba, api menyambar bensin yang dituangkan korban. Seketika itu juga, korban yang panik berusaha memadamkan api. Tapi naas, api justru makin membara dan menjilati tubuhnya. Korban pun menggelepar sambil menjerit minta tolong.

Teriakan korban yang dibarengi suara ledakan kompor itu sontak mengagetkan Hendra Sinurat (30), putra korban yang tengah bermain di kamar dengan keponakannya.

Untuk memastikan yang terjadi, Hendra pun keluar dari kamar seraya menggendong keponakannya yang masih balita. Saat melihat ke dapur, Hendra tersentak melihat api sudah berkobar. Sedang ibunya sudah tergeletak di dapur dalam keadaan terbakar. Karena panik, Hendra langsung menyelamatkan keponakannya keluar rumah dan meminta pertolongan pada warga sekitar.

Mendengar jeritan Hendra, ratusan warga berhamburan ke lokasi dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Karena api masih membara, tak ada satu pun warga yang berani menerobos untuk menyelamatkan korban yang terjebak di dapur. Api baru padam setengah jam kemudian. Tapi naas, nyawa korban tak terselamatkan. Tak lama berselang, personel Polsek Delitua tiba di lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUP H Adam Malik Medan. Sejumlah warga yang ditemui di lokasi mengaku terkejut mendengar jeritan anak korban dan ledakan dari lokasi.

“Biasalah pak kalau pagi-pagi hari Minggu gini warga banyak yang di rumah. Tiba-tiba terdengar kami suara jeritan minta tolong. Pas kami keluar bagian dapur rumah korban sudah terbakar. Karena apinya besar ya kami nggak berani menolonglah. Warga hanya bisa memadamkan api dengan alat seadanya. Lagi pula pas api sudah padam, enggak ada satu pun pemadam kebakaran yang datang ke lokasi. Ya nggak lama datanglah polisi untuk mengevakuasi jenazah korban. Sekujur tubuhnya hangus terbakar,” ujar Marbun, tetangga korban.

Selama ini, korban memang jualan bensin eceran di warung depan rumahnya. “Korban cuma tinggal bersama seorang anak dan cucunya yang masih berusia 7 tahun. Sedang suami korban berada di Tanah Karo,” bebernya. Panit I Reskrim Polsek Delitua Ipda Martua Manik mengatakan jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk visum.

“Korban jiwa ada satu orang. Menurut keterangan di lokasi, api muncul saat korban menuangkan bensin ke dalam botol di dapur rumahnya. Saat itu korban juga menyalakan kompor. Korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit. Namun untuk penyebab kebakaran pastinya masih kita lakukan penyelidikan,” pungkasnya. (gib/deo)

Foto: Sabam/PM Mayat Murni beru Ginting yang tewas terbakar, di kamar mandi rumahnya.
Foto: Sabam/PM
Mayat Murni beru Ginting yang tewas terbakar, di kamar mandi rumahnya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Masak sambil isi bensin ke botol air mineral untuk diecerkan di warung, seorang nenek berusia 60 tahun, Murni br Ginting tewas terpanggang di dapur rumahnya, Jalan Parang II, Kelurahan Kwala Bekala, Medan Johor.

Peristiwa memilukan dan menggemparkan warga ini terjadi Minggu (1/5) sekira pukul 09.00 WIB. Pagi itu, nenek satu cucu itu tengah sibuk memasak lauk pauk untuk makan siang keluarganya. Sembari menunggu masakan matang, Murni menghabiskan waktu luang dengan mengisi bensin ke botol. Kegiatan rutin tersebut dilakukan korban di lantai kamar mandi yang berjarak sekitar 2 meter dari kompor yang menyala.

Tiba-tiba, api menyambar bensin yang dituangkan korban. Seketika itu juga, korban yang panik berusaha memadamkan api. Tapi naas, api justru makin membara dan menjilati tubuhnya. Korban pun menggelepar sambil menjerit minta tolong.

Teriakan korban yang dibarengi suara ledakan kompor itu sontak mengagetkan Hendra Sinurat (30), putra korban yang tengah bermain di kamar dengan keponakannya.

Untuk memastikan yang terjadi, Hendra pun keluar dari kamar seraya menggendong keponakannya yang masih balita. Saat melihat ke dapur, Hendra tersentak melihat api sudah berkobar. Sedang ibunya sudah tergeletak di dapur dalam keadaan terbakar. Karena panik, Hendra langsung menyelamatkan keponakannya keluar rumah dan meminta pertolongan pada warga sekitar.

Mendengar jeritan Hendra, ratusan warga berhamburan ke lokasi dan berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Karena api masih membara, tak ada satu pun warga yang berani menerobos untuk menyelamatkan korban yang terjebak di dapur. Api baru padam setengah jam kemudian. Tapi naas, nyawa korban tak terselamatkan. Tak lama berselang, personel Polsek Delitua tiba di lokasi dan mengevakuasi jenazah korban ke RSUP H Adam Malik Medan. Sejumlah warga yang ditemui di lokasi mengaku terkejut mendengar jeritan anak korban dan ledakan dari lokasi.

“Biasalah pak kalau pagi-pagi hari Minggu gini warga banyak yang di rumah. Tiba-tiba terdengar kami suara jeritan minta tolong. Pas kami keluar bagian dapur rumah korban sudah terbakar. Karena apinya besar ya kami nggak berani menolonglah. Warga hanya bisa memadamkan api dengan alat seadanya. Lagi pula pas api sudah padam, enggak ada satu pun pemadam kebakaran yang datang ke lokasi. Ya nggak lama datanglah polisi untuk mengevakuasi jenazah korban. Sekujur tubuhnya hangus terbakar,” ujar Marbun, tetangga korban.

Selama ini, korban memang jualan bensin eceran di warung depan rumahnya. “Korban cuma tinggal bersama seorang anak dan cucunya yang masih berusia 7 tahun. Sedang suami korban berada di Tanah Karo,” bebernya. Panit I Reskrim Polsek Delitua Ipda Martua Manik mengatakan jenazah korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk visum.

“Korban jiwa ada satu orang. Menurut keterangan di lokasi, api muncul saat korban menuangkan bensin ke dalam botol di dapur rumahnya. Saat itu korban juga menyalakan kompor. Korban sudah kita evakuasi ke rumah sakit. Namun untuk penyebab kebakaran pastinya masih kita lakukan penyelidikan,” pungkasnya. (gib/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/