30 C
Medan
Saturday, June 15, 2024

Mayday, Buruh Orasi di Kantor Kosong

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan buruh melakukan aksi longmarch di di sekitar Jalan Balai Kota Medan, Senin (1/5). Ratusan buruh di kota Medan melakukan aksi memperingati hari buruh sedunia atau May Day.

Menurut Willy, hari buruh internasional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan berdemontrasi. Tindakan itu sesuai dengan sejarah May Day yang dilakukan kaum buruh dalam menuntut hak di Chicago, Amerika Serikat, puluhan tahun lalu. “Hari Buruh tidak dirayakan dengan berjoget, tidak dirayakan dengan berbagi hadiah. May Day sesungguhnya yaitu turun ke jalan. Memperjuangkan hak kita sebagai kaum buruh,” teriaknya.

Dalam tuntutannya, mereka meminta sistem Outsourching dan Pemagangan dihapuskan, Jaminan Sosial Direvisi yaitu pensiun 60 persen dari upah dan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat, serta tolak upah murah dengan mencabut PP No 78/2015. “Kami juga meminta kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur Sumut untuk mendukung kami. Desak pemerintah agar mencabut sistem outsouching. Jika memang Gubsu mendukung rakyat, tolong diperhatikan nasib kami ini sebagai buruh,” ungkapnya.

Pantauan Sumut Pos di Kawasan Industri Medan II, Mabar, Medan Deli, Senin (1/5), tidak terjadi lagi aksi sweeping seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, para buruh yang sedang bekerja dijemput dari pabrik masing-masing untuk ikut konvoi menuju Medan. Tapi kali ini, hanya segelintir buruh yang ikut serta merayakan May Day ke Medan.

“Hari ini tanggal merah, jadi tidak ada kegiatan ataupun aksi yang kita lakukan. Hanya saja merayakan hari buruh di Bundaran SIB,” kata Ketua Konsolidasi SBSI 1992 Sumut, Erwin Manalu.

Walaupun tidak melibatkan seluruh buruh di berbagai perusahaan, kata Erwin, perayaan pada hari itu hanya kegiatan seremoni merayakan pesta buruh.  “Hari ini hanya kegiatan seremoni, rencananya besok (hari ini) kita akan melakukan aksi besar-besaran untuk menuntut hak buruh ke kantor DPRD Sumut dan Pemprovsu dengan mengajak seluruh elemen serikat buruh dan karyawan buruh untuk turun ke jalan,” kata Erwin.

Foto: SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Ratusan buruh melakukan aksi longmarch di di sekitar Jalan Balai Kota Medan, Senin (1/5). Ratusan buruh di kota Medan melakukan aksi memperingati hari buruh sedunia atau May Day.

Menurut Willy, hari buruh internasional merupakan kegiatan yang dilakukan dengan berdemontrasi. Tindakan itu sesuai dengan sejarah May Day yang dilakukan kaum buruh dalam menuntut hak di Chicago, Amerika Serikat, puluhan tahun lalu. “Hari Buruh tidak dirayakan dengan berjoget, tidak dirayakan dengan berbagi hadiah. May Day sesungguhnya yaitu turun ke jalan. Memperjuangkan hak kita sebagai kaum buruh,” teriaknya.

Dalam tuntutannya, mereka meminta sistem Outsourching dan Pemagangan dihapuskan, Jaminan Sosial Direvisi yaitu pensiun 60 persen dari upah dan kesehatan gratis untuk seluruh rakyat, serta tolak upah murah dengan mencabut PP No 78/2015. “Kami juga meminta kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Gubernur Sumut untuk mendukung kami. Desak pemerintah agar mencabut sistem outsouching. Jika memang Gubsu mendukung rakyat, tolong diperhatikan nasib kami ini sebagai buruh,” ungkapnya.

Pantauan Sumut Pos di Kawasan Industri Medan II, Mabar, Medan Deli, Senin (1/5), tidak terjadi lagi aksi sweeping seperti tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, para buruh yang sedang bekerja dijemput dari pabrik masing-masing untuk ikut konvoi menuju Medan. Tapi kali ini, hanya segelintir buruh yang ikut serta merayakan May Day ke Medan.

“Hari ini tanggal merah, jadi tidak ada kegiatan ataupun aksi yang kita lakukan. Hanya saja merayakan hari buruh di Bundaran SIB,” kata Ketua Konsolidasi SBSI 1992 Sumut, Erwin Manalu.

Walaupun tidak melibatkan seluruh buruh di berbagai perusahaan, kata Erwin, perayaan pada hari itu hanya kegiatan seremoni merayakan pesta buruh.  “Hari ini hanya kegiatan seremoni, rencananya besok (hari ini) kita akan melakukan aksi besar-besaran untuk menuntut hak buruh ke kantor DPRD Sumut dan Pemprovsu dengan mengajak seluruh elemen serikat buruh dan karyawan buruh untuk turun ke jalan,” kata Erwin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/