26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Jadikan Puasa Ramadan di Tengah Pandemi Sebagai Perekat Persatuan

Ustad Syahrul Siregar, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan
Ustad Syahrul Siregar, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadan tahun ini di tengah mewabahnya Covid-19. Semua orang merasa was-was, sebab virus tersebut menyerang tanpa kompromi. Karenanya, puasa Ramadan di tengah krisis saat ini harus dijadikan alat perekat sesama anak bangsa dengan mengedepankan sikap saling menghargai dan saling menghormati.

Hal ini disampaikan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Drs H Syahrul Siregar dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.co, Sabtu (2/5). Politisi yang karib disapa Ustad Syahrul inipun mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan kesabaran dalam menghadapi wabah Covid-19 di Bulan Ramadan.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut tersebut juga mengingatkan, kucuran dana untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 cukup besar, baik dari Pemerintah Pusat, provinsi, kabupaten kota dan bahkan Dana Desa serta Kelurahan ikut terkuras untuk mengatasi dan pencegahan terhadap penyebaran covid-19, untuk itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Kita bersyukur kepada Allah Swt karena Pemerintah Pusat sigap dalam menanggulangi Pandemi Covid-19, termasuk menanggulangi masalah ekonomi, walaupun masih ada kekurangan, seperti persolan data masyarakat miskin yang sampai saat ini belum rampung, akan tetapi kerja keras pemerintah harus dihargai,” ujar Ustad Syahrul yang juga Ketua DPD Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) Sumut tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ustad Syahrul juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang mampu menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi terendah penyebaran Covid-19 dari 33 provinsi di Indonesia. “Saatnya kita  bersatu menghilangkan perbedaan, untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Sumatera Utara, terutama dalam menanggulangi Covid-19 di Sumut,” lanjutnya.

Disebutnya, Puasa Ramadan ini merupakan ujian kesabaran dan keikhlasan dan jika dihayati akan menjadi perekat di tengah-tengah umat, karena dalam bulan puasa masyarakat dituntut pula untuk melaksanakan ibadah sosial seperti sedekah, hibah, hadiah, zakat harta, zakat fitrah kepada sesama dengan nilai amal yang berlipat ganda.

“Dari segi budaya  tentu ibadah sosial tersebut erat kaitannya dengan gotong-royong yang telah melekat pada kepribadian rakyat Indonesia secara umum,  dan ketika gotong royong itu di munculkan, maka tidak ada perbedaaan suku, Ras, dan agama,” lanjut alumni Universitas AL Washliyah Medan serta Magister Ekonomi Islam UINSU ini.

Dalam menanggulangi Covid-19, Ustad Syahrul mengajak masyarakat untuk mendukung progam pemerintah dengan tidak membiarkan Gubernur Sumut Bekerja sendiri, apalagi mencari kesalahan gubernur.

“Karena Covid-19 merupakan musibah yang melanda dunia,  maka wajib hukumnya bagi diri kita untuk menanggulangi bersama-sama sesuai dengan Firman Allah dalam QS Attahrim ayat 6  yang artinya; Jaga diri mu dan keluarga mu dari kesusahan.  Allah Swt juga mengingatkan dalam QS Ar Ra’d ayat 11 yang artinya; Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah nasib mereka,” pungkasnya. (adz)

Ustad Syahrul Siregar, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan
Ustad Syahrul Siregar, Anggota DPRD Sumut Fraksi PDI Perjuangan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Umat Islam melaksanakan ibadah puasa Ramadan tahun ini di tengah mewabahnya Covid-19. Semua orang merasa was-was, sebab virus tersebut menyerang tanpa kompromi. Karenanya, puasa Ramadan di tengah krisis saat ini harus dijadikan alat perekat sesama anak bangsa dengan mengedepankan sikap saling menghargai dan saling menghormati.

Hal ini disampaikan Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Drs H Syahrul Siregar dalam siaran persnya yang diterima SumutPos.co, Sabtu (2/5). Politisi yang karib disapa Ustad Syahrul inipun mengimbau kepada masyarakat agar terus meningkatkan kesabaran dalam menghadapi wabah Covid-19 di Bulan Ramadan.

Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut tersebut juga mengingatkan, kucuran dana untuk masyarakat yang terdampak Covid-19 cukup besar, baik dari Pemerintah Pusat, provinsi, kabupaten kota dan bahkan Dana Desa serta Kelurahan ikut terkuras untuk mengatasi dan pencegahan terhadap penyebaran covid-19, untuk itu harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Kita bersyukur kepada Allah Swt karena Pemerintah Pusat sigap dalam menanggulangi Pandemi Covid-19, termasuk menanggulangi masalah ekonomi, walaupun masih ada kekurangan, seperti persolan data masyarakat miskin yang sampai saat ini belum rampung, akan tetapi kerja keras pemerintah harus dihargai,” ujar Ustad Syahrul yang juga Ketua DPD Baitul Muslimin Indonesia (BAMUSI) Sumut tersebut.

Dalam kesempatan itu, Ustad Syahrul juga memberikan apresiasi kepada Gubernur Sumut Edy Rahmayadi yang mampu menjadikan Sumatera Utara sebagai provinsi terendah penyebaran Covid-19 dari 33 provinsi di Indonesia. “Saatnya kita  bersatu menghilangkan perbedaan, untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat Sumatera Utara, terutama dalam menanggulangi Covid-19 di Sumut,” lanjutnya.

Disebutnya, Puasa Ramadan ini merupakan ujian kesabaran dan keikhlasan dan jika dihayati akan menjadi perekat di tengah-tengah umat, karena dalam bulan puasa masyarakat dituntut pula untuk melaksanakan ibadah sosial seperti sedekah, hibah, hadiah, zakat harta, zakat fitrah kepada sesama dengan nilai amal yang berlipat ganda.

“Dari segi budaya  tentu ibadah sosial tersebut erat kaitannya dengan gotong-royong yang telah melekat pada kepribadian rakyat Indonesia secara umum,  dan ketika gotong royong itu di munculkan, maka tidak ada perbedaaan suku, Ras, dan agama,” lanjut alumni Universitas AL Washliyah Medan serta Magister Ekonomi Islam UINSU ini.

Dalam menanggulangi Covid-19, Ustad Syahrul mengajak masyarakat untuk mendukung progam pemerintah dengan tidak membiarkan Gubernur Sumut Bekerja sendiri, apalagi mencari kesalahan gubernur.

“Karena Covid-19 merupakan musibah yang melanda dunia,  maka wajib hukumnya bagi diri kita untuk menanggulangi bersama-sama sesuai dengan Firman Allah dalam QS Attahrim ayat 6  yang artinya; Jaga diri mu dan keluarga mu dari kesusahan.  Allah Swt juga mengingatkan dalam QS Ar Ra’d ayat 11 yang artinya; Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka mengubah nasib mereka,” pungkasnya. (adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/