32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

OKP Bentrok, Anggota Polmas Kena Panah

Diduga Soal Lahan Garapan

MEDAN-Dua kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) terlibat bentrok. Peristiwa yang terjadi di Jalan Musyawarah E, Dusun VI Desa Sientis, Kecamatan Percut Seituan, Jumat (1/6) petang sekitar Pukul 18.30 WIB itu mengakibat seorang anggota Polisi Masyarakat (Polmas) terkena anak panah.
Pada kejadian kemarin Jahadi (48), anggota Polmas warga Jalan Promadi, Dusun VI, Desa Seintis mengalami lukan dada sebelah kiri. Dia terkena anak panah saat melerai bentrokan tersebut. Akibatnya Jahadi harus dilarikan ke Rumah Sakit Joko yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Usai mendapatkan perawatan intenisf dari medis, Jahadi membuat laporan ke Mapolresta Medan atas yang dialaminya. Sejumlah pemuda yang terlibat bentrok juga mengalami luka ringan, kemudian sebuah mobil patroli Polsek Percut Seituan mengalami pecah kaca bagian lampu depan akibat lemparan batu saat bentrokkan berlangsung.

Bentrokkan yang berlangsung sekitar 45 menit berhasil dilerai saat personel gabungan dari polisi terjun ke lokasi. Dari pantauan Sumut Pos, terlihat ratusan personel sibuk menghentikan bentrokan tersebut. Namun, keberadaan polisi tidak membuat kedua OKP pergi dari lokasi. Hal ini membuat kepolisian dari Polresta Medan menerjunkan satu unit barakuda dan puluhan personel Brimob dari Polda Sumut. Kemudian, polisi juga mengamankan puluhan senjata tajam yang digunakan sebagai alat melakukan penyerangan saat bentrokkan berlangsung.

Menurut penuturan seorang warga setempat Sucipto (40), awal mula bentrokan terjadi saat puluhan pemuda salah satu OKP yang ditaksir berjumlah 60 orang mendatangi kantor OKP lainnya di lokasi bentrok. Tidak banyak bicara, OKP yang menyerang langsung menghancuri dan merusak secara membabi buta dengan menggunakan senjatam dan benda tumpul. Beruntung, saat penyerangan, anggota OKP yang diserang sedang tidak di sekretariatan. “Tiba-tiba langsung saja menyerang kantor dengan membabi buta dengan senjata tajam dan benda tumpul,” terang Sucipto.

Melihat kantornya dirusak, anggota OKP yang diserang geram. Mereka langsung mengumpulkan massa. Tak pelak, bentrokan terjadi di persimpangan antara jalan Musyawarah E dengan Jalan Kampung Tempel.

Lanjut, Sucipto yang juga wakil Polisi Masyarakat (Polmas) setempat mengatakan penyebab bentrok diduga masalah tanah garapan.”Tapi, aku tidak tahu persis,” ucapnya.

Akibat bentrokkan ini jalan di lokasi kejadian ditutup sementra. Warga yang sempat berkumpul di lokasi menyaksikan bentrokan ini, dipaksa bubar oleh petugas.

Terlihat perwira-perwira dari Polda dan Polresta Medan terjun ke lokasi. Polisi juga mengamankan sejumlah pemuda yang terlibat bentrok ke Malporesta Medan. Hingga berita ini dihimpun, di lokasi kejadian masih mencekam dan ratusan personel kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. (gus/ram)

Diduga Soal Lahan Garapan

MEDAN-Dua kelompok Organisasi Kepemudaan (OKP) terlibat bentrok. Peristiwa yang terjadi di Jalan Musyawarah E, Dusun VI Desa Sientis, Kecamatan Percut Seituan, Jumat (1/6) petang sekitar Pukul 18.30 WIB itu mengakibat seorang anggota Polisi Masyarakat (Polmas) terkena anak panah.
Pada kejadian kemarin Jahadi (48), anggota Polmas warga Jalan Promadi, Dusun VI, Desa Seintis mengalami lukan dada sebelah kiri. Dia terkena anak panah saat melerai bentrokan tersebut. Akibatnya Jahadi harus dilarikan ke Rumah Sakit Joko yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Usai mendapatkan perawatan intenisf dari medis, Jahadi membuat laporan ke Mapolresta Medan atas yang dialaminya. Sejumlah pemuda yang terlibat bentrok juga mengalami luka ringan, kemudian sebuah mobil patroli Polsek Percut Seituan mengalami pecah kaca bagian lampu depan akibat lemparan batu saat bentrokkan berlangsung.

Bentrokkan yang berlangsung sekitar 45 menit berhasil dilerai saat personel gabungan dari polisi terjun ke lokasi. Dari pantauan Sumut Pos, terlihat ratusan personel sibuk menghentikan bentrokan tersebut. Namun, keberadaan polisi tidak membuat kedua OKP pergi dari lokasi. Hal ini membuat kepolisian dari Polresta Medan menerjunkan satu unit barakuda dan puluhan personel Brimob dari Polda Sumut. Kemudian, polisi juga mengamankan puluhan senjata tajam yang digunakan sebagai alat melakukan penyerangan saat bentrokkan berlangsung.

Menurut penuturan seorang warga setempat Sucipto (40), awal mula bentrokan terjadi saat puluhan pemuda salah satu OKP yang ditaksir berjumlah 60 orang mendatangi kantor OKP lainnya di lokasi bentrok. Tidak banyak bicara, OKP yang menyerang langsung menghancuri dan merusak secara membabi buta dengan menggunakan senjatam dan benda tumpul. Beruntung, saat penyerangan, anggota OKP yang diserang sedang tidak di sekretariatan. “Tiba-tiba langsung saja menyerang kantor dengan membabi buta dengan senjata tajam dan benda tumpul,” terang Sucipto.

Melihat kantornya dirusak, anggota OKP yang diserang geram. Mereka langsung mengumpulkan massa. Tak pelak, bentrokan terjadi di persimpangan antara jalan Musyawarah E dengan Jalan Kampung Tempel.

Lanjut, Sucipto yang juga wakil Polisi Masyarakat (Polmas) setempat mengatakan penyebab bentrok diduga masalah tanah garapan.”Tapi, aku tidak tahu persis,” ucapnya.

Akibat bentrokkan ini jalan di lokasi kejadian ditutup sementra. Warga yang sempat berkumpul di lokasi menyaksikan bentrokan ini, dipaksa bubar oleh petugas.

Terlihat perwira-perwira dari Polda dan Polresta Medan terjun ke lokasi. Polisi juga mengamankan sejumlah pemuda yang terlibat bentrok ke Malporesta Medan. Hingga berita ini dihimpun, di lokasi kejadian masih mencekam dan ratusan personel kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi kejadian. (gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/