MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 1.741.923 warga Sumut melakukan mudik Lebaran. Namun, 68 persennya hanya mudik antar kabupaten dan kota dalam provinsi (AKDP) saja.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara Abdul Haris Lubis, Sabtu (1/6/2019)
Arus mudik di Sumut sudah dimulai sejak 30 Mei hingga hari ini. Sementara arus balik diprediksi akan terjadi mulai 8 sampai 19 Juni 2019.
Haris mengatakan, untuk menjaga agar mudik berjalan aman, pihaknya melakukan ramp chek ke sejumlah bus, serta membatasi waktu operasional mobil barang, dan membuat posko alat berat serta petugas transportasi.
“Kita sudah menyiapkan ini semua dan melakukan inspeksi agar tidak ada lagi kelebihan muatan pada angkutan-angkutan umum demi keselamatan bersama,” katanya.
Kepala PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Medan, M Lutfi Israr Sutan mengaku, terjadi lonjakan penumpang pada transportasi laut sehingga harus menambah frekuensi keberangkatan.
Biasanya keberangkatan hanya enam hari sekali, Namun, saat arus mudik, keberangkatan mencapai dua kali sehari.
Lutfi menjelaskan, selain penambahan frekuensi keberangkatan, juga menambah jumlah kapasitas penumpang dari 2.607 menjadi 3.200. Penambahan jumlah penumpang ini menurutnya masih di bawah batas yang ditetapkan Kementerian Perhubungan.
Peningkatan jumlah penumpang saat ini naik hampir 10 persen dibanding 2018 lalu.
“Tidak terjadi penumpukan, penumpang berangkat berangsur-angsur, jadi lancar,” katanya, saat ditemui di Pelabuhan Bandardeli, Belawan.
Dirinya mengimbau masyarakat yang mudik menggunakan jalur laut agar membeli tiket di tempat yang telah disediakan karena PT Pelni tidak menjual tiket di pelabuhan.
“Beli tiketnya di tempat yang sudah disediakan PT Pelni atau di travel,” ujarnya. (kps)