30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Imunisasi MR Serentak di 13 Daerah di Sumut

File/SUMUT POS – Petugas Puskesmas Glugur Darat memberikan vaksin imunisasi polio kepada seorang balita, di Jalan Pendidikan, Kec Medan Timur, Maret lalu. Pada Rabu (1/8), Dinkes Sumut menggelar Imunisasi Measles (campak) dan Rubella serentak di 13 daerah di Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Imunisasi Measles (campak) dan Rubella Fase II untuk Pulau Sumatera serentak dilaksanakan Rabu (1/8). Di Sumut, setidaknya ada kurang lebih 4 juta anak usia 9 bulan hingga 15 tahun target penerima imunisasi program nasional atas inisiasi World Health Organization (WHO) ini.

Kepala Seksi (Kasi) Imunisasi Dinkes Sumut, Suhadi, menerangkan, setidaknya 13 kabupaten/kota di Sumut melaksanakan imunisasi MR per awal Agustus. Seperti yang sudah direncanakan imunisasi akan menyasar peserta didik yang akan dilaksanakan di sekolah-sekolah dan selanjutnya akan berlanjut di sejumlah fasilitas pendidikan September nanti.

“13 Kabupaten itu di antaranya Tapanuli Utara (Taput) sebanyak 99.856 anak, Dairi 96.236, Deliserdang 612.754, Langkat 295.066, Pakpak Bharat 17.322, Serdang Bedagai 177.098, Batubara 126338, Nias Barat 31.825, Kota Tanjung Balai 54.621, Kota Tebingtinggi 43.261, Kota Medan 552.869, Kota Binjai 70.809, Kota Gunung Sitoli 44.943,” ungkap Suhadi kepada Sumut Pos, Rabu (1/8).

Dinkes Sumut sudah memantapkan segala keperluan agar pelaksanaan program ino berhasil. Namun, ada tantangan lain yang harus mereka hadapi, isu negatif dampak imunisasi. “Jadi masih ada penolakak dari pihak sekolah. Seperti kita ketahui, banyak menyebar teori konspirasi bernada negatif tentang yang namanya imunisasi,” terangnya.

Isu yang berkembang di masyarakat ada soal terkait teori konspirasi yang menyebutkan bahayanya imunisasi. Mulai soal dikaitpautkan dengan agama akan haram imunisasi, ada pula kabar tidak benar yang menyatakan imunisasi menyebabkan autis bagi si anak.

“Padahal sudah ada fatwa dari MUI yang memperbolehkan soal imunisasi, kemudian isu negatif yang menyatakan imunisasi menyebabkan autis itu tidak sepenuhnya benar. Saya berani tegaskan, vaksin yang kami gunakan ini aman, sudah diuji oleh BPOM,” terangnya.

File/SUMUT POS – Petugas Puskesmas Glugur Darat memberikan vaksin imunisasi polio kepada seorang balita, di Jalan Pendidikan, Kec Medan Timur, Maret lalu. Pada Rabu (1/8), Dinkes Sumut menggelar Imunisasi Measles (campak) dan Rubella serentak di 13 daerah di Sumut.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Imunisasi Measles (campak) dan Rubella Fase II untuk Pulau Sumatera serentak dilaksanakan Rabu (1/8). Di Sumut, setidaknya ada kurang lebih 4 juta anak usia 9 bulan hingga 15 tahun target penerima imunisasi program nasional atas inisiasi World Health Organization (WHO) ini.

Kepala Seksi (Kasi) Imunisasi Dinkes Sumut, Suhadi, menerangkan, setidaknya 13 kabupaten/kota di Sumut melaksanakan imunisasi MR per awal Agustus. Seperti yang sudah direncanakan imunisasi akan menyasar peserta didik yang akan dilaksanakan di sekolah-sekolah dan selanjutnya akan berlanjut di sejumlah fasilitas pendidikan September nanti.

“13 Kabupaten itu di antaranya Tapanuli Utara (Taput) sebanyak 99.856 anak, Dairi 96.236, Deliserdang 612.754, Langkat 295.066, Pakpak Bharat 17.322, Serdang Bedagai 177.098, Batubara 126338, Nias Barat 31.825, Kota Tanjung Balai 54.621, Kota Tebingtinggi 43.261, Kota Medan 552.869, Kota Binjai 70.809, Kota Gunung Sitoli 44.943,” ungkap Suhadi kepada Sumut Pos, Rabu (1/8).

Dinkes Sumut sudah memantapkan segala keperluan agar pelaksanaan program ino berhasil. Namun, ada tantangan lain yang harus mereka hadapi, isu negatif dampak imunisasi. “Jadi masih ada penolakak dari pihak sekolah. Seperti kita ketahui, banyak menyebar teori konspirasi bernada negatif tentang yang namanya imunisasi,” terangnya.

Isu yang berkembang di masyarakat ada soal terkait teori konspirasi yang menyebutkan bahayanya imunisasi. Mulai soal dikaitpautkan dengan agama akan haram imunisasi, ada pula kabar tidak benar yang menyatakan imunisasi menyebabkan autis bagi si anak.

“Padahal sudah ada fatwa dari MUI yang memperbolehkan soal imunisasi, kemudian isu negatif yang menyatakan imunisasi menyebabkan autis itu tidak sepenuhnya benar. Saya berani tegaskan, vaksin yang kami gunakan ini aman, sudah diuji oleh BPOM,” terangnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/