25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Upaya Menjaga Kondisi Kesehatan di Tanah Suci, Minum Air Putih Satu Jam Sekali

CALHAJ: Jamaah calon haji saat di Asrama Haji Medan, belum lama ini.

MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca di Tanah Suci Makkah saat ini sangat panas. Karenanya, seluruh jamaah calon haji diharapkan menjaga kesehatannya, agar tidak terjadi hal yang tak diinginkann

Nah, sebagai upaya menjaga kondisi kesehatan selama melaksanakan ibadah haji, petugas Kloter 5 Embarkasi Medan, TPHI, TPIHI, TKHI dan TPHD bersinergi dengan ketua regu, dan ketua rombongan, mencanangkan gerakan minum air putih satu jam sekali bagi jamaah calon haji Kabupaten Mandailing Natal.

“Gerakan minum air putih per satu jam ini adalah upaya yang dilakukan petugas kloter untuk menjaga kesehatan dari para jamaah selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Apalagi mengingat kondisi cuaca yang sangat panas disini,” kata TPHI Kloter 5/MES, H Irfansyah Nasution SAg MM melalui Humas Kemenag Mandailing Natal, Armen Rahmad Hasibuan kepada wartawan, Kamis (1/08).

Sementara TKHI Ratnawita menyampaikan, kondisi cuaca yang cukup panas saat ini, jamaah calon haji diminta untuk selalu memakai alat pelindung diri dari sengatan langsung panas matahari. “Jamaah keluar ruangan atau beraktivitas di alam terbuka, harus memakai topi, payung, atau alat pelindung kepala lainnya, dan juga memakai alas kaki,” imbaunya

Jamaah haji juga diharapkan jangan bosan minum air putih, agar tidak dehidrasi. Air minum sangat mencukupi untuk dikonsumsi para jamaah. “Jangan takut sering pipis, kalau minum air. Jamaah merasa tidak haus, dan tidak berkeringat, tapi cairan tubuh berkurang. Kalau cairan dalam tubuh berkurang akan menimbulkan gangguan kesehatan berupa dehidrasi sehingga dapat mengganggu aktifitas ibadah dari para jemaah,” bebernya.

Untuk itu, lanjutnya, mereka mencanangkan dan mengimbau seluruh jamaah haji asal Mandailing Natal yang tergabung dalam Kloter 5/MES ini agar memperbanyak konsumsi air putih 100 mililiter per jam atau segelas setiap sejam selama beraktivitas. “Ini kita mulai dari para jamaah yang usia lanjut. Mudah mudahan dengan pencanangan minum air puti per 1 jam, para jemaah haji semakin sehat dan mampu melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji nantinya,” pungkasnya.

Jamaah Kloter 17 Umroh ke Masjidil Haram

Sementara Calhaj asal Madina yang tergabung dalam kloter 17, menyempurnakan ibadah umroh ke Masjidil Haram. Jamaah melaksanakan umroh, setelah beristirahat selama 2 jam usai tiba di Makkah, pada Selasa (30/7) lalu.

“Jamaah haji Mandailing Natal yang tergabung dalam rombongan 6, 7 dan 8 dipimpin oleh TPHD Erwinsah Nasution, dengan dibantu para mukimin Mandailing Natal dan Sumatera Utara ini melaksanakan seluruh rangkaian ibadah umroh di Masjidil Haram. Thawaf, said an tahallul penuh semangat dan kekhusukan,” kata Erwinsah Nasution kepada Humas Kemenag Madina, Armen Rahmad Hasibuan, Senin (1/8).

Labih lanjut kata Armen, para jamaah berharap dan berdoa, usai menunaikan ibadah umroh. “Ibadah umroh yang mereka tunaikan diterima Allah SWT dan senantiasa para jemaah dianugerahi kesehatan, kekuatan, keselamatan dan kemudahan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci ini,” ujarnya.

Erwinsah Nasution mengatakan, jamaah haji Mandailing Natal Kloter 17/MES ini sebanyak 110 orang yang terdiri dari Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Puncak Sorik Marapi, Tambangan, Kotanopan, Muarasipongi, Pakantan, Natal dan Muara Batang Gadis, dalam terkloter ini juga bergabung dengan jemaah dari Kabupaten Karo, dan Kabupaten Deli Serdang.

Ucapan rasa syukur terucap dari setiap bibir para jemaah karena sudah selesai melaksanakan ibadah umroh wajib, dan ucapan rasa terima kasih kepada para mukimin yang tinggal di Arab Saudi yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sumatera Utara (KKSU) yang telah membantu jemaah. (man)

BSM Berangkatkan 4 Ribu Calhaj

Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Syariah Mandiri (BSM) Region I Medan memberangkatkan 4 ribu Calhaj yang terdaftar sebagai nasabah Tabungan Haji BSM, tahun ini. Seluruhnya, masuk dalam Embarkasih Medan.

Hal itu, diungkapkan Kepala BSM Kanwil Region I Medan, Ahmad Zailani kepada wartawan di Medan, Kamis (1/8) sore. Ia menjelaskan, BSM membuka pelayanan nasabah yang akan menunaikan ibadah haji untuk penukaran mata uang Arab Saudi, Riyal. “Jadi ada 4 ribuan Calhaj melalui BSM keberangkatan tahun 2019 ini. Kita juga melakukan manasik akbar, bekerjasama dengan Kemenag Kanwil Sumut,” ungkap Ahmad.

Ahmad menjelaskan, BSM juga mendapatkan petunjuk Kemenag sebagai bank syariah untuk melayani transaksi atau pembayaran biaya haji dan travel per Agustus 2019 ini. “Kami juga ditujuk Kementerian Agama, nanti per Agustus salah satu bank penerima setoran biaya haji dan umrah. Baik jamaah regular dan plus mengimput kesitu semuanya,” jelas Ahmad.

Hal itu, menurut Ahmad, bertujuan untuk menghindari calon jamaah haji dan umrah terhadap travel-travel ‘nakal’. Jadinya, uang jamaah dilindungi dari penunjukan bank tersebut oleh Kemenag. “Jamaah langsung datang menyetor ke bank untuk disalurkan ke travel bagi yang mau pergi umrah. Tapi, travel tidak bisa mengambil langsung juga uangnya. Tanpa persetujuan pihak bank, tidak bisa diambil,” tutur Ahmad.

Kebijakan Kemenag itu, sudah dilakukan sosialisasi kepada pelaku-pelaku usaha bergerak dalam penyedia jasa perjalanan atau travel umrah. Dengan tujuan untuk mengikuti peraturan tersebut. “Jadi, uang disetor untuk apa yang diperlukam travel saja, seperti tiket pesawat. Bank langsung setor ke maskapai. Begitu juga untuk uang hotel, langsung juga disetorkan kepada pihak hotel. Jadi pengeluaran itu, terstruktur dan jelas lah,” pungkasnya. (mag-7/gus)

CALHAJ: Jamaah calon haji saat di Asrama Haji Medan, belum lama ini.

MAKKAH, SUMUTPOS.CO – Kondisi cuaca di Tanah Suci Makkah saat ini sangat panas. Karenanya, seluruh jamaah calon haji diharapkan menjaga kesehatannya, agar tidak terjadi hal yang tak diinginkann

Nah, sebagai upaya menjaga kondisi kesehatan selama melaksanakan ibadah haji, petugas Kloter 5 Embarkasi Medan, TPHI, TPIHI, TKHI dan TPHD bersinergi dengan ketua regu, dan ketua rombongan, mencanangkan gerakan minum air putih satu jam sekali bagi jamaah calon haji Kabupaten Mandailing Natal.

“Gerakan minum air putih per satu jam ini adalah upaya yang dilakukan petugas kloter untuk menjaga kesehatan dari para jamaah selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Apalagi mengingat kondisi cuaca yang sangat panas disini,” kata TPHI Kloter 5/MES, H Irfansyah Nasution SAg MM melalui Humas Kemenag Mandailing Natal, Armen Rahmad Hasibuan kepada wartawan, Kamis (1/08).

Sementara TKHI Ratnawita menyampaikan, kondisi cuaca yang cukup panas saat ini, jamaah calon haji diminta untuk selalu memakai alat pelindung diri dari sengatan langsung panas matahari. “Jamaah keluar ruangan atau beraktivitas di alam terbuka, harus memakai topi, payung, atau alat pelindung kepala lainnya, dan juga memakai alas kaki,” imbaunya

Jamaah haji juga diharapkan jangan bosan minum air putih, agar tidak dehidrasi. Air minum sangat mencukupi untuk dikonsumsi para jamaah. “Jangan takut sering pipis, kalau minum air. Jamaah merasa tidak haus, dan tidak berkeringat, tapi cairan tubuh berkurang. Kalau cairan dalam tubuh berkurang akan menimbulkan gangguan kesehatan berupa dehidrasi sehingga dapat mengganggu aktifitas ibadah dari para jemaah,” bebernya.

Untuk itu, lanjutnya, mereka mencanangkan dan mengimbau seluruh jamaah haji asal Mandailing Natal yang tergabung dalam Kloter 5/MES ini agar memperbanyak konsumsi air putih 100 mililiter per jam atau segelas setiap sejam selama beraktivitas. “Ini kita mulai dari para jamaah yang usia lanjut. Mudah mudahan dengan pencanangan minum air puti per 1 jam, para jemaah haji semakin sehat dan mampu melaksanakan seluruh rangkaian ibadah haji nantinya,” pungkasnya.

Jamaah Kloter 17 Umroh ke Masjidil Haram

Sementara Calhaj asal Madina yang tergabung dalam kloter 17, menyempurnakan ibadah umroh ke Masjidil Haram. Jamaah melaksanakan umroh, setelah beristirahat selama 2 jam usai tiba di Makkah, pada Selasa (30/7) lalu.

“Jamaah haji Mandailing Natal yang tergabung dalam rombongan 6, 7 dan 8 dipimpin oleh TPHD Erwinsah Nasution, dengan dibantu para mukimin Mandailing Natal dan Sumatera Utara ini melaksanakan seluruh rangkaian ibadah umroh di Masjidil Haram. Thawaf, said an tahallul penuh semangat dan kekhusukan,” kata Erwinsah Nasution kepada Humas Kemenag Madina, Armen Rahmad Hasibuan, Senin (1/8).

Labih lanjut kata Armen, para jamaah berharap dan berdoa, usai menunaikan ibadah umroh. “Ibadah umroh yang mereka tunaikan diterima Allah SWT dan senantiasa para jemaah dianugerahi kesehatan, kekuatan, keselamatan dan kemudahan selama menunaikan ibadah di Tanah Suci ini,” ujarnya.

Erwinsah Nasution mengatakan, jamaah haji Mandailing Natal Kloter 17/MES ini sebanyak 110 orang yang terdiri dari Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Puncak Sorik Marapi, Tambangan, Kotanopan, Muarasipongi, Pakantan, Natal dan Muara Batang Gadis, dalam terkloter ini juga bergabung dengan jemaah dari Kabupaten Karo, dan Kabupaten Deli Serdang.

Ucapan rasa syukur terucap dari setiap bibir para jemaah karena sudah selesai melaksanakan ibadah umroh wajib, dan ucapan rasa terima kasih kepada para mukimin yang tinggal di Arab Saudi yang tergabung dalam Kerukunan Keluarga Sumatera Utara (KKSU) yang telah membantu jemaah. (man)

BSM Berangkatkan 4 Ribu Calhaj

Kantor Wilayah (Kanwil) Bank Syariah Mandiri (BSM) Region I Medan memberangkatkan 4 ribu Calhaj yang terdaftar sebagai nasabah Tabungan Haji BSM, tahun ini. Seluruhnya, masuk dalam Embarkasih Medan.

Hal itu, diungkapkan Kepala BSM Kanwil Region I Medan, Ahmad Zailani kepada wartawan di Medan, Kamis (1/8) sore. Ia menjelaskan, BSM membuka pelayanan nasabah yang akan menunaikan ibadah haji untuk penukaran mata uang Arab Saudi, Riyal. “Jadi ada 4 ribuan Calhaj melalui BSM keberangkatan tahun 2019 ini. Kita juga melakukan manasik akbar, bekerjasama dengan Kemenag Kanwil Sumut,” ungkap Ahmad.

Ahmad menjelaskan, BSM juga mendapatkan petunjuk Kemenag sebagai bank syariah untuk melayani transaksi atau pembayaran biaya haji dan travel per Agustus 2019 ini. “Kami juga ditujuk Kementerian Agama, nanti per Agustus salah satu bank penerima setoran biaya haji dan umrah. Baik jamaah regular dan plus mengimput kesitu semuanya,” jelas Ahmad.

Hal itu, menurut Ahmad, bertujuan untuk menghindari calon jamaah haji dan umrah terhadap travel-travel ‘nakal’. Jadinya, uang jamaah dilindungi dari penunjukan bank tersebut oleh Kemenag. “Jamaah langsung datang menyetor ke bank untuk disalurkan ke travel bagi yang mau pergi umrah. Tapi, travel tidak bisa mengambil langsung juga uangnya. Tanpa persetujuan pihak bank, tidak bisa diambil,” tutur Ahmad.

Kebijakan Kemenag itu, sudah dilakukan sosialisasi kepada pelaku-pelaku usaha bergerak dalam penyedia jasa perjalanan atau travel umrah. Dengan tujuan untuk mengikuti peraturan tersebut. “Jadi, uang disetor untuk apa yang diperlukam travel saja, seperti tiket pesawat. Bank langsung setor ke maskapai. Begitu juga untuk uang hotel, langsung juga disetorkan kepada pihak hotel. Jadi pengeluaran itu, terstruktur dan jelas lah,” pungkasnya. (mag-7/gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/