25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sembari Belanja Ikan, Cornel Simbolon Dialog dengan Warga Percut

Balon gubsu Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon berdialog dengan warga sejumlah desa di Kecamatan Percut Sei Tuan, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bagan Percut, Desa Percut, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (1/11).

DALAM pertemuan dengan suasana keakraban itu, Cornel berdialog sekaligus menerima aspirasi warga tentang sejumlah persoalan di desa mereka masing-masing.

J Simanjuntak, warga Desa Pasir Putih menyampaikan bahwa di daerahnya kini sudah tidak ada kawasan hutan manggrove. Padahal, keberadaan mangrove sangat penting, yakni selain untuk mencegah abrasi pantai, juga tempat berkembang-biaknya ikan dan biota laut lainnya.
“Hutan mangrove sekarang sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit milik perusahaan. Jalur hijau juga sudah hilang menjadi lahan sawit. Akibatnya terjadi penyempitan ruang,” ujar Simanjuntak.

Yang mengkhawatirkan lagi, papar Simanjuntak, hingga kini tidak jelas batas wilayah antara kebun sawit dengan persawahan dan pemukiman warga.
Imron, ketua kelompok nelayan di Percut mengungkapkan keprihatinan yang sama. Salah satu masalah yang dihadapi nelayan di daerahnya adalah masalah limbah industri yang dibuang ke laut. Akibatnya, air laut tercemar, yang menyebabkan hasil tangkapan kerang nelayan menurun. Pasalnya, lumpur laut tempat dimana kerang hidup sudah bercampur limbah dan menjadi massam, sehingga kerang enggan tinggal.

Cornel di hadapan warga mengatakan bahwa kehadirannya selain untuk memperkenalkan diri, juga untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat di lapangan.

Mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) ini mengaku sudah keliling ke sejumlah daerah di Sumut bertemu sejumlah elemen masyarakat, seperti petani, nelayan, buruh dan karyawan pensiunan PTPN. Ia pun mengakui sudah paham apa yang menjadi persoalan.

“Posisi saya sekarang ini sebatas bertemu dan menerima aspirasi masyarakat atau belanja persoalan. Persoalan-persoalan ini akan menjadi PR (pekerjaan rumah) saya. Mudah-mudahan, jika Tuhan berkehendak, rakyat memberikan kesempatan dan memberikan doa restu kepada saya menjadi pemimpin di Propinsi Sumut, semoga semuanya menjadi catatan untuk bisa saya tuangkan dalam sebuah kebijakan yang tentunya berpihak kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Sebelum melakukan pertemuan dengan warga, Cornel juga meninjau TPI Bagan. Ia bersama istri Elisabeth boru Sagala berbelanja ikan segar hasil tangkapan nelayan.

Ketua DPP Partai Demokrat ini juga sempat berbincang-bincang dengan sejumlah nelayan, antara lain menanyakan hasil tangkapan ikan rata-rata setiap hari, apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, termasuk mengenai kebutuhan bahan bakar solar untuk kapal-kapal nelayan. (rel/mea)

Balon gubsu Letjen TNI (Purn) Cornel Simbolon berdialog dengan warga sejumlah desa di Kecamatan Percut Sei Tuan, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bagan Percut, Desa Percut, Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (1/11).

DALAM pertemuan dengan suasana keakraban itu, Cornel berdialog sekaligus menerima aspirasi warga tentang sejumlah persoalan di desa mereka masing-masing.

J Simanjuntak, warga Desa Pasir Putih menyampaikan bahwa di daerahnya kini sudah tidak ada kawasan hutan manggrove. Padahal, keberadaan mangrove sangat penting, yakni selain untuk mencegah abrasi pantai, juga tempat berkembang-biaknya ikan dan biota laut lainnya.
“Hutan mangrove sekarang sudah beralih fungsi menjadi kebun sawit milik perusahaan. Jalur hijau juga sudah hilang menjadi lahan sawit. Akibatnya terjadi penyempitan ruang,” ujar Simanjuntak.

Yang mengkhawatirkan lagi, papar Simanjuntak, hingga kini tidak jelas batas wilayah antara kebun sawit dengan persawahan dan pemukiman warga.
Imron, ketua kelompok nelayan di Percut mengungkapkan keprihatinan yang sama. Salah satu masalah yang dihadapi nelayan di daerahnya adalah masalah limbah industri yang dibuang ke laut. Akibatnya, air laut tercemar, yang menyebabkan hasil tangkapan kerang nelayan menurun. Pasalnya, lumpur laut tempat dimana kerang hidup sudah bercampur limbah dan menjadi massam, sehingga kerang enggan tinggal.

Cornel di hadapan warga mengatakan bahwa kehadirannya selain untuk memperkenalkan diri, juga untuk mengetahui secara langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat di lapangan.

Mantan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad) ini mengaku sudah keliling ke sejumlah daerah di Sumut bertemu sejumlah elemen masyarakat, seperti petani, nelayan, buruh dan karyawan pensiunan PTPN. Ia pun mengakui sudah paham apa yang menjadi persoalan.

“Posisi saya sekarang ini sebatas bertemu dan menerima aspirasi masyarakat atau belanja persoalan. Persoalan-persoalan ini akan menjadi PR (pekerjaan rumah) saya. Mudah-mudahan, jika Tuhan berkehendak, rakyat memberikan kesempatan dan memberikan doa restu kepada saya menjadi pemimpin di Propinsi Sumut, semoga semuanya menjadi catatan untuk bisa saya tuangkan dalam sebuah kebijakan yang tentunya berpihak kepada masyarakat luas,” ujarnya.

Sebelum melakukan pertemuan dengan warga, Cornel juga meninjau TPI Bagan. Ia bersama istri Elisabeth boru Sagala berbelanja ikan segar hasil tangkapan nelayan.

Ketua DPP Partai Demokrat ini juga sempat berbincang-bincang dengan sejumlah nelayan, antara lain menanyakan hasil tangkapan ikan rata-rata setiap hari, apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, termasuk mengenai kebutuhan bahan bakar solar untuk kapal-kapal nelayan. (rel/mea)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/