SUMUTPOS.CO – Perkembangan kondisi bayi kembar siam Fahira-Sahira sangat baik. Luka operasi mulai sembuh dan kering. Bahkan kedua bayi sudah dapat minum melalui mulut, yang sebelumnya hanya melalui selang.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Tim Medis yang menangani Fahira-Sahira di RSUP H Adam Malik dr Rizky Ardiansyah, Rabu (1/11) siang.
“Alhamdulillah sangat baik kondisinya. Luka operasi juga mulai sembuh dan mengering. Sudah minum lewat mulut, tidak pakai selang lagi,” jelas Rizky.
Meski begitu, lanjut Rizky, tim medis saat ini terus melakukan pemantauan ketat pada Sahira. Ia menjelaskan, hal tersebut karena pasca operasi penutupan jantung bocor. “Frekuensi nafas, denyut jantung, dan tekanan darah, yang paling perlu dipantau ketat. Perkembangan pemantauan sampai sekarang ini, ya semakin bagus,” bebernya.
Ia menjelaskan, kedua bayi ini tidak ada direncanakan pemindahan ke ruang inap, karena mereka sudah mendapatkan ruang khusus. “Jadi nanti, jika sudah memungkinkan, keduanya langsung berobat jalan. Tapi belum bisa dipastikan waktunya,” kata Rizky.
Sebelumnya, tim medis belum bisa memastikan jadwal kepulangan bayi asal Kisaran itu. Pasalnya, kedua bayi masih memerlukan perawatan dan pemulihan bekas luka operasi. Dilihat dari pertambahan berat badannya, Fahira-Sahira diharapkan bisa tumbuh normal seperti anak lain. “Nanti pulangnya lewat kamar Pediatric Intensive Care Unit (PICU). Kalau semua perawatan sudah selesai, kita akan pulangkan. Namun, bayi masih bisa berobat, dan manajemen rumah sakit bisa memfasilitasi,” imbuh Ketua Tim Dokter Prof Guslihan Dasa Tjipta.
Sementara, dokter ahli anak di PICU, dr Yunnie Trisnawati menyebutkan, perkembangan kedua bayi sudah jauh lebih baik, dan masih dalam pemberian nutrisi untuk perawatan luka. “Kondisi Sahira saat ini, jantungnya stabil dengan topangan obat anti gagal jantung. Kita jaga supaya kondisinya, terutama jantung dan infeksi paru, bisa teratasi,” jelasnya.
Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUP H Adam Malik dr Mardianto, mengapresiasi kerja tim dokter yang sukses mengoperasi bayi kembar siam Fahira-Sahira. Tim medis dan tim penunjang bekerja sama.
Ia mengaku tidak pernah memperhitungkan biaya untuk pasien ini. Bahkan beberapa obat untuk Sahira dibeli dari Singapura. “Kita anggap bayi ini anaknya RSUP H Adam Malik, dan sebagai investasi pengetahuan. Kami harap keduanya terus sehat dan menjadi kebanggaan Sumut,” pungkas Mardianto. (ain/saz)