32.8 C
Medan
Tuesday, May 28, 2024

Ya Ampun… Nenek Pukuli dan Ikat Cucu Pakai Kawat

Foto: Ilham/PM Richard Gautama, anak SD yang kerap dipukuli neneknya, melapor ke Mapolsek Delitua, Medan.
Foto: Ilham/PM
Richard Gautama, anak SD yang kerap dipukuli neneknya, melapor ke Mapolsek Delitua, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang anak SD, Richard Gautama, mendapat kekerasan dalam rumah tangga. Pelajar SD berusia 10 tahun ini kerap dipukuli neneknya, bahkan tangannya diikat pakai kawat.

Kekerasan terhadap anak itu terungkap saat Richard diboyong seorang warga untuk melapor ke Polsek Delitua.

Ceritanya diawali pada Selasa (1/12) sekira pukul 07.00 WIB. Richard yang pergi ke sekolah menangis dengan mulut mengeluarkan darah. Melihat kondisinya itu, membuat seorang warga prihatin dan mempertanyakan perihal mulutnya berdarah.

Kepada ibu rumah tangga tersebut, Richard mengaku karena dipukuli opungnya berinisial D br Purba.

Merasa iba, warga pun mengantar Richard ke sekolahnya. Kepada warga dan gurunya, Richard pun mengungkapkan bila dirinya sering dipukuli oleh neneknya.

“Tanganku diikat pakai kawat pak. Wajahku dipukuli. Aku pun dipijak-pijak,” kata bocah yang ditinggal ayah dan ibu ini sembari menunjukkan tangannya bekas ikatan dan wajahnya yang memar di Polsek Delitua.

Setelah berkordinasi dengan pihak sekolah, Richard pun akhirnya dibawa ke Polsek Delitua guna membuat laporan.  Begitu menerima laporan korban yang diwakili oleh salah seorang gurunya, polisi pun melakukan visum dan memeriksa saksi-saksi. Selanjutnya, D br Purba pun diamankan untuk menjalani pemeriksaan. “Nenek korban sudah kita amankan untuk dimintai keterangannya,” ujar Kanit Reskrim Iptu Jonathan Hugalung SH, MH. (ham/han)

Foto: Ilham/PM Richard Gautama, anak SD yang kerap dipukuli neneknya, melapor ke Mapolsek Delitua, Medan.
Foto: Ilham/PM
Richard Gautama, anak SD yang kerap dipukuli neneknya, melapor ke Mapolsek Delitua, Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang anak SD, Richard Gautama, mendapat kekerasan dalam rumah tangga. Pelajar SD berusia 10 tahun ini kerap dipukuli neneknya, bahkan tangannya diikat pakai kawat.

Kekerasan terhadap anak itu terungkap saat Richard diboyong seorang warga untuk melapor ke Polsek Delitua.

Ceritanya diawali pada Selasa (1/12) sekira pukul 07.00 WIB. Richard yang pergi ke sekolah menangis dengan mulut mengeluarkan darah. Melihat kondisinya itu, membuat seorang warga prihatin dan mempertanyakan perihal mulutnya berdarah.

Kepada ibu rumah tangga tersebut, Richard mengaku karena dipukuli opungnya berinisial D br Purba.

Merasa iba, warga pun mengantar Richard ke sekolahnya. Kepada warga dan gurunya, Richard pun mengungkapkan bila dirinya sering dipukuli oleh neneknya.

“Tanganku diikat pakai kawat pak. Wajahku dipukuli. Aku pun dipijak-pijak,” kata bocah yang ditinggal ayah dan ibu ini sembari menunjukkan tangannya bekas ikatan dan wajahnya yang memar di Polsek Delitua.

Setelah berkordinasi dengan pihak sekolah, Richard pun akhirnya dibawa ke Polsek Delitua guna membuat laporan.  Begitu menerima laporan korban yang diwakili oleh salah seorang gurunya, polisi pun melakukan visum dan memeriksa saksi-saksi. Selanjutnya, D br Purba pun diamankan untuk menjalani pemeriksaan. “Nenek korban sudah kita amankan untuk dimintai keterangannya,” ujar Kanit Reskrim Iptu Jonathan Hugalung SH, MH. (ham/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/