MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lokasi wisata pemandian air panas Lau Sidebuk-debuk, Tanah Karo, Sumut berduka. Tujuh pengunjung tewas sementara 9 lainnya luka-luka.
Informasi didapat, kejadian tersebut terjadi dk Pemandian Danau Paris Raja Berneh yang berada di Desa Sidebuk-debuk, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Minggu (2/12) sekira pukul 06.00 WIB.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sumut, tragedi itu terjadi akibat lapuknya dinding pemandian yang menimpa joglo tempat para korban duduk. Untuk tujuh orang yang meninggal dalam peristiwa itu di antaranya Santika Theresia, Emiya Br Tarigan, Mones, Enjelita Br Ginting.
“Sementara tiga orang lagi belum diketahui identitasnya” ungkap Tatan kepada Sumut Pos, Minggu siang.
Korban luka akibat kejadian itu di antaranya Andika (23) warga Medan, ia mengalami luka lecet kaki kiri. Novita Sari (19) warga Berastagi, mengalami luka robek telinga kanan atas, kelopak mata kanan memar dan bengkak, pada bagian kepala bagian kanan, Afinda (22) Desa Bukit Kecamatan Dolatrayat, kedua persendian tangan tidak bisa digerakkan.
Selanjutnya Desa Sinambela (21) warga Binjai, kedua pergelangan tangan sakit. Putri Yolanda (19) warga Desa Gongsol Kecamatan Merdeka, Persendian Tangan Kanan sakit dan tidak bisa digerakkan. Selanjutnya Janeta (18) Jalan Samura Gang Cendrawasih, mengalami sakit pinggang, Indra (21) warga Balata, mengalami lutut kaki kiri lecet.
Ia menyebut personel Polres Karo terus mengevakuasi tempat kejadian manakala masih adanya korban yang tertimpa ambrukan tembok dan melakukan pendataan.
Diketahui korban saat ini sudah dilarikan ke rumahsakit Amanda dan Rumahsakit Efarina Etaham Berastagi. Ia mengatakam, korban sebagian merupakan Mahasiswa Universitas Prima Medan yang melaksanakan malam keakraban.
Sementara itu, soal penyelidikan apakah adanya unsur kelalaian dalam kejadian tersebut, juru bicara Polda Sumut ini tidak menampik. Hanya saja, pihak kepolisian masih lebih mengedepankan evakuasi terhadap sejumlah korban.
“Kita masih lebih mengedepankan sisi kemanusian dululah. Korban masih dalam evakuasi, itu dulu yang kita kerjakan saat ini,” pungkas Tatan. (dvs)