30.6 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Jalan Sisingamangaraja Tergenang, Macet hingga 3 Kilometer

Banjir Terparah

MEDAN- Hujan deras selama dua jam yang mengguyur Kota Medan pada Sabtu (2/2) siang, membuat sejumlah wilayah di Kota Medan terendam banjir. Salah satunya dan terbilang terparah, terjadi di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan. Pantauan Sumut Pos, mulai dari kilometer 6 hingga kilometer 10 tergenang air setinggi 60 cm.

LINTASI BANJIR: Pengendara sepeda motor melintasi genangan air  Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (2/2).//AMINOER RASYID/SUMUT POS
LINTASI BANJIR: Pengendara sepeda motor melintasi genangan air di Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (2/2).//AMINOER RASYID/SUMUT POS

Akibat kejadian itu, arus lalu lintas menjadi macet total. Kemacetan terparah terjadi dari arah Tanjungmorawa menuju Medan yang panjang kemacetan hampir mencapai 3 km. Sementara dari arah Medan menuju Tanjungmorawa, kemacetan terparah berada di seputaran Jalan Sisingamangaraja Km 7.

Akibat banjir yang cukup tinggi itu, banyak kenderaan yang mogok di tengah banjir hingga menghambat arus lalu lintas. Bahkan, banyak juga yang berhenti di tengah jalan karena bimbang untuk dapat melewati banjir hingga membuat kemacetan semakin parah.

Untuk menghindar dari banjir tersebut, banyak pengendara sepeda motor yang terpaksa mengangkat kenderaan mereka melewati pembatas jalan dan kemudian melawan jalur. Bahkan, di seputaran Jalan Sisingangaraja Km 7, petugas yang berjaga juga turut menyarankan hal tersebut dan kemdian membagi jalur Medan menuju Tanjungmorawa menjadi dua jalur.

Meski demikian, usaha petugas yang berja tersebut, tidak cukup ampuh dalam mengatasi kemacetan. Arus lalu lintas yang kadung terbelenggu oleh kemacetan, tampak semakin parah. Terbukti dengan arus lalu lintas di jalaur tol keluar sampai terjadi kemacetan karena kenderaan yang keluar dari pintu tol, juga terjebak macet dan akhirnya merembet ke dalam jalan tol.

Kemacetan berhasil di atasi stelah pukul 18.00 WIB, di mana arus para pengendara keluar dari kemacetan secara berangsur.
“Memang kalau hujan, di sini sering banjir. Tapi kali ini terbilang parah karena menyebabkan kemacetan sampai ke jalan layang (fly over),” kata Ahmad (38), warga Simpang Limun. Menurutnya, banjir yang kerap terjadi di sini, dikarenakan dreinase yang terbilang buruk.

Dengan guyuran hujan yang tadi terbilang cukup deras, jelas saja terjadi banjir seperti ini. Harapan saya, agar pemerintah memperhatikan kualitas infrastruktur umum karena untuk kepentingan orang banyak, “ ungkap Ahmad.

Banjir tersebut ternyata tidak hanya menggenangi jalan raya. Saat Sumut Pos melakukan penlusuran ke Jalan Garu VI Kecamatan Medan Amplas, ternyata air juga menggenangi pemukiman warga. Sejumlah lokasi yang disebut warga tidak pernah mengalami banjir, untuk kali ini tergenang hingga hampir lutut orang dewasa dan masuk ke rumah-rumah warga hingga warga harus menguras air yang masuk ke dalam rumah mereka.

“Seingat saya, tidak pernah banjir setinggi ini terjadi di sini. Kali ini sudah luar biasa karena ketinggian air mencapai hampir lutut orang dewasa. Bahkan, ke dalam gang-gang yang ada di sini juga terjadi banjir hingga memasuki rumah warga,” ungkap Zainal (45), warga Jalan Garu VI, saat ditemui Sumut Pos.

Hal senada juga diungkapkan Andi, warga Jalan Garu VII Gang Murai, Kelurahan Harjo I Medan Amplas. “Sebenarnya tempat tinggal kami ini memang langganan banjir. Ini sudah berlangsung cukup lama, ssal hujan beberapa jam saja, rumah kami langsung tergenang air,” ujar Andi.(mag-10/mag-7)

Banjir Terparah

MEDAN- Hujan deras selama dua jam yang mengguyur Kota Medan pada Sabtu (2/2) siang, membuat sejumlah wilayah di Kota Medan terendam banjir. Salah satunya dan terbilang terparah, terjadi di kawasan Jalan Sisingamangaraja Medan. Pantauan Sumut Pos, mulai dari kilometer 6 hingga kilometer 10 tergenang air setinggi 60 cm.

LINTASI BANJIR: Pengendara sepeda motor melintasi genangan air  Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (2/2).//AMINOER RASYID/SUMUT POS
LINTASI BANJIR: Pengendara sepeda motor melintasi genangan air di Jalan Sisingamangaraja Medan, Sabtu (2/2).//AMINOER RASYID/SUMUT POS

Akibat kejadian itu, arus lalu lintas menjadi macet total. Kemacetan terparah terjadi dari arah Tanjungmorawa menuju Medan yang panjang kemacetan hampir mencapai 3 km. Sementara dari arah Medan menuju Tanjungmorawa, kemacetan terparah berada di seputaran Jalan Sisingamangaraja Km 7.

Akibat banjir yang cukup tinggi itu, banyak kenderaan yang mogok di tengah banjir hingga menghambat arus lalu lintas. Bahkan, banyak juga yang berhenti di tengah jalan karena bimbang untuk dapat melewati banjir hingga membuat kemacetan semakin parah.

Untuk menghindar dari banjir tersebut, banyak pengendara sepeda motor yang terpaksa mengangkat kenderaan mereka melewati pembatas jalan dan kemudian melawan jalur. Bahkan, di seputaran Jalan Sisingangaraja Km 7, petugas yang berjaga juga turut menyarankan hal tersebut dan kemdian membagi jalur Medan menuju Tanjungmorawa menjadi dua jalur.

Meski demikian, usaha petugas yang berja tersebut, tidak cukup ampuh dalam mengatasi kemacetan. Arus lalu lintas yang kadung terbelenggu oleh kemacetan, tampak semakin parah. Terbukti dengan arus lalu lintas di jalaur tol keluar sampai terjadi kemacetan karena kenderaan yang keluar dari pintu tol, juga terjebak macet dan akhirnya merembet ke dalam jalan tol.

Kemacetan berhasil di atasi stelah pukul 18.00 WIB, di mana arus para pengendara keluar dari kemacetan secara berangsur.
“Memang kalau hujan, di sini sering banjir. Tapi kali ini terbilang parah karena menyebabkan kemacetan sampai ke jalan layang (fly over),” kata Ahmad (38), warga Simpang Limun. Menurutnya, banjir yang kerap terjadi di sini, dikarenakan dreinase yang terbilang buruk.

Dengan guyuran hujan yang tadi terbilang cukup deras, jelas saja terjadi banjir seperti ini. Harapan saya, agar pemerintah memperhatikan kualitas infrastruktur umum karena untuk kepentingan orang banyak, “ ungkap Ahmad.

Banjir tersebut ternyata tidak hanya menggenangi jalan raya. Saat Sumut Pos melakukan penlusuran ke Jalan Garu VI Kecamatan Medan Amplas, ternyata air juga menggenangi pemukiman warga. Sejumlah lokasi yang disebut warga tidak pernah mengalami banjir, untuk kali ini tergenang hingga hampir lutut orang dewasa dan masuk ke rumah-rumah warga hingga warga harus menguras air yang masuk ke dalam rumah mereka.

“Seingat saya, tidak pernah banjir setinggi ini terjadi di sini. Kali ini sudah luar biasa karena ketinggian air mencapai hampir lutut orang dewasa. Bahkan, ke dalam gang-gang yang ada di sini juga terjadi banjir hingga memasuki rumah warga,” ungkap Zainal (45), warga Jalan Garu VI, saat ditemui Sumut Pos.

Hal senada juga diungkapkan Andi, warga Jalan Garu VII Gang Murai, Kelurahan Harjo I Medan Amplas. “Sebenarnya tempat tinggal kami ini memang langganan banjir. Ini sudah berlangsung cukup lama, ssal hujan beberapa jam saja, rumah kami langsung tergenang air,” ujar Andi.(mag-10/mag-7)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/