26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Rumah Dua Lantai Terbakar di Jalan Seroja Medan Sunggal, 1 Orang Tewas

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah rumah dua lantai di Jalan Seroja, Kecamatan Medan Sunggal, hangus terbakar pada Rabu (2/2) pagi. Naas, seorang pemilik rumah tidak bisa melarikan diri dari kobaran api. Alhasil, korban laki-laki yang disebut berusia 19 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia di lantai 2 rumahnya saat dievakuasi.

Kepala Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan Albon Sidauruk mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar Pukul 08.30 WIB.

“Begitu kita dengar ada laporan rumah yang terbakar di Jalan Seroja, mobil unit pemadam kita langsung ke lokasi. 10 menit dari laporan yang kita terima, armada pemadam kebakaran kita sudah sampai di lokasi dan langsung melakukan pemadaman,” ucap Albon kepada Sumut Pos, Rabu (2/2).

Dikatakan Albon, total ada 6 unit armada mobil pemadam yang diturunkan ke lokasi. Untuk memadamkan api dan melakukan proses pendinginan, setidaknya Dinas P2K Kota Medan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.”Sekitar jam 09.30 apinya sudah padam, total ada 6 unit pemadam yang turun kesana,” ujarnya.

Diterangkan Albon, dalam proses pemadaman api pihaknya memang tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Namun sayang, ketika ingin mengevakuasi satu korban yang ada saat itu berada di lantai dua, pihaknya mengaku memgalami kesulitan karena warga sekitar yang memadati lokasi kejadian.

Alhasil, petugas Dinas P2K Kota Medan memiliki ruang gerak yang terbatas dan terhambat serta tidak leluasa untuk melakukan evakuasi. Meskipun begitu, warga justru ikut turun dalam membantu proses pemadaman api dengan menyiramkan air ke titik api yang membesar.

Dijelaskan Albon, korban yang ingin diselamatkan merupakan seorang laki-laki. Menurut informasi dari warga, korban bahkan sempat berteriak dan meminta tolong sebelum petugas damkar datang, korban sempat berteriak kepada warga yang menyaksikan kebakaran.”Warga sempat bilang supaya korban melompat saja dari lantai dua, tapi korban tidak mau,” jelasnya.

Korban pun akhirnya terjebak di lantai dua dan tidak bisa keluar, sementara api terus membesar. Usai memadamkan api, korban pun ditemukan tewas di lantai dua.

Ditanya apa yang menjadi penyebab terbakarnya rumah tersebut, Albon mengaku pihaknya belum bisa memastikannya. Namun menurut masyarakat sekitar, api justru muncul dari lantai satu rumah tersebut. “Apinya dari lantai satu. Jadi lantai satu itu tempat usaha seperti warung atau kedai, lantai dua jsdi rumah tempat tinggal. Di lantai satu itu, korban menjual gas dan minyak eceran, kemungkinan dari situ (penyebanya),” terangnya.

Melihat api di lantai satu semakin membesar, lanjut Albon, korban yang saat itu sedang sendiri di rumah pun langsung lari ke lantai dua. Saat disuruh warga untuk melompat dari lantai dua, korban justru memilih untuk bersembunyi di kamar mandi di lantai dua rumahnya. “Kemungkinan besar korban meninggal karena keracunan asap. Kalau korban luka-luka tidak ada, karena korban saat kejadian cuma sendirian di rumah,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga sekitar yang menjadi saksi mata mengaku melihat kobaran api dari rumah korban sekitar Pukul 08.30 WIB. Saat itu kondisi rumah lantai satu terbuka, namun kondisi di lantai dua tertutup. Saat itu, warga ingin menyelamatkan korban yang ada di dalam rumah karena ada korban yang berada di lantai dua dan berteriak minta tolong. “Kami sempat bilang loncat aja. Tapi sepertinya tidak bisa karena pintu dan jendelanya tak bisa dibuka,” sebut warga.

Karena api terlalu besar, warga pun menunggu petugas pemadam sembari membatu memadamkan api di lantai satu dengan menyiramkan air. Sekitar 10 menit kemudian pihak damkar datang ke lokasi, beberapa warga turut membantu melakukan evakuasi. Sejumlah warga pun mengaku sempat ke lantai dua rah korban dan melihat ada satu korban meninggal dunia.

“Itu anak sulung dari keluarga yang tinggal di rumah itu, saya lihat tadi sudah dalam posisi telungkup dan tidak bernyawa. Ibunya di kampung, ayahnya baru saja kerja, sedangkan adeknya baru pergi ke sekolah. Mereka di rumah itu ada 4 orang,” jelas warga.

Belakangan diketahui, korban bernama Alfin Farel dan berusia 19 tahun. Alfin pun langsung dibawa petugas ke rumah sakit Bina Kasih, namun Alfin memang sudah meninggal dunia. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sebuah rumah dua lantai di Jalan Seroja, Kecamatan Medan Sunggal, hangus terbakar pada Rabu (2/2) pagi. Naas, seorang pemilik rumah tidak bisa melarikan diri dari kobaran api. Alhasil, korban laki-laki yang disebut berusia 19 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia di lantai 2 rumahnya saat dievakuasi.

Kepala Dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan Albon Sidauruk mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar Pukul 08.30 WIB.

“Begitu kita dengar ada laporan rumah yang terbakar di Jalan Seroja, mobil unit pemadam kita langsung ke lokasi. 10 menit dari laporan yang kita terima, armada pemadam kebakaran kita sudah sampai di lokasi dan langsung melakukan pemadaman,” ucap Albon kepada Sumut Pos, Rabu (2/2).

Dikatakan Albon, total ada 6 unit armada mobil pemadam yang diturunkan ke lokasi. Untuk memadamkan api dan melakukan proses pendinginan, setidaknya Dinas P2K Kota Medan membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam.”Sekitar jam 09.30 apinya sudah padam, total ada 6 unit pemadam yang turun kesana,” ujarnya.

Diterangkan Albon, dalam proses pemadaman api pihaknya memang tidak mendapatkan kesulitan yang berarti. Namun sayang, ketika ingin mengevakuasi satu korban yang ada saat itu berada di lantai dua, pihaknya mengaku memgalami kesulitan karena warga sekitar yang memadati lokasi kejadian.

Alhasil, petugas Dinas P2K Kota Medan memiliki ruang gerak yang terbatas dan terhambat serta tidak leluasa untuk melakukan evakuasi. Meskipun begitu, warga justru ikut turun dalam membantu proses pemadaman api dengan menyiramkan air ke titik api yang membesar.

Dijelaskan Albon, korban yang ingin diselamatkan merupakan seorang laki-laki. Menurut informasi dari warga, korban bahkan sempat berteriak dan meminta tolong sebelum petugas damkar datang, korban sempat berteriak kepada warga yang menyaksikan kebakaran.”Warga sempat bilang supaya korban melompat saja dari lantai dua, tapi korban tidak mau,” jelasnya.

Korban pun akhirnya terjebak di lantai dua dan tidak bisa keluar, sementara api terus membesar. Usai memadamkan api, korban pun ditemukan tewas di lantai dua.

Ditanya apa yang menjadi penyebab terbakarnya rumah tersebut, Albon mengaku pihaknya belum bisa memastikannya. Namun menurut masyarakat sekitar, api justru muncul dari lantai satu rumah tersebut. “Apinya dari lantai satu. Jadi lantai satu itu tempat usaha seperti warung atau kedai, lantai dua jsdi rumah tempat tinggal. Di lantai satu itu, korban menjual gas dan minyak eceran, kemungkinan dari situ (penyebanya),” terangnya.

Melihat api di lantai satu semakin membesar, lanjut Albon, korban yang saat itu sedang sendiri di rumah pun langsung lari ke lantai dua. Saat disuruh warga untuk melompat dari lantai dua, korban justru memilih untuk bersembunyi di kamar mandi di lantai dua rumahnya. “Kemungkinan besar korban meninggal karena keracunan asap. Kalau korban luka-luka tidak ada, karena korban saat kejadian cuma sendirian di rumah,” pungkasnya.

Sebelumnya, warga sekitar yang menjadi saksi mata mengaku melihat kobaran api dari rumah korban sekitar Pukul 08.30 WIB. Saat itu kondisi rumah lantai satu terbuka, namun kondisi di lantai dua tertutup. Saat itu, warga ingin menyelamatkan korban yang ada di dalam rumah karena ada korban yang berada di lantai dua dan berteriak minta tolong. “Kami sempat bilang loncat aja. Tapi sepertinya tidak bisa karena pintu dan jendelanya tak bisa dibuka,” sebut warga.

Karena api terlalu besar, warga pun menunggu petugas pemadam sembari membatu memadamkan api di lantai satu dengan menyiramkan air. Sekitar 10 menit kemudian pihak damkar datang ke lokasi, beberapa warga turut membantu melakukan evakuasi. Sejumlah warga pun mengaku sempat ke lantai dua rah korban dan melihat ada satu korban meninggal dunia.

“Itu anak sulung dari keluarga yang tinggal di rumah itu, saya lihat tadi sudah dalam posisi telungkup dan tidak bernyawa. Ibunya di kampung, ayahnya baru saja kerja, sedangkan adeknya baru pergi ke sekolah. Mereka di rumah itu ada 4 orang,” jelas warga.

Belakangan diketahui, korban bernama Alfin Farel dan berusia 19 tahun. Alfin pun langsung dibawa petugas ke rumah sakit Bina Kasih, namun Alfin memang sudah meninggal dunia. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/