27 C
Medan
Thursday, March 20, 2025

Waspada Banjir Dini Hari

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Pengendara sepeda motor melintas di bawah guyuran hujan deras di jalan Sudirman Medan, Selasa (10/3). Kota Medan kembali turun hujan setelah cuaca panas beberapa hari kemarin.

MEDANSUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, memasuki Maret ini Kota Medan dan sekitarnya masih dilanda hujan. Bahkan, intensitas hujan turun sering terjadi pada dini hari.

Kepala Bidang Informasi dan Data BMKG Wilayah I Medan, Syahnan menyebutkan, hujan yang bakal melanda pada Maret ini diperkirakan terjadi peningkatan dibanding dengan bulan Februari. Hujan yang terjadi diprediksi pada dini hari sampai ke siang hari. “Hujan lebih cenderung terjadi pada dini hari. Untuk itu bagi kawasan Kota Medan yang sering terendam banjir, diharap waspada pada dini hari,” ungkap Syahnan, Kamis (2/3).

Menurutnya, sebenarnya pada periode bulan ini Kota Medan sekitarnya dilanda musim kemarau. Cuaca panas ini merupakan musim kemarau pertama. Sedangkan periode musim kemarau kedua terjadi antara Juni-Juli. “Dengan kondisi cuaca seperti ini, kemarau diselingi hujan, diharapkan kepada masyarakat agar memperbànyak mengkonsumsi air putih. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar ruangan atau rumah,” imbaunya.

Sementara, Kepala Stasiun BMKG Belawan, Abdu Azis menginformasikan, dalam waktu 3 hari ke depan gelombang laut mencapai ketinggian 2 meter. Untuk wilayah Sumatera Bagian Utara, angin bertiup dari timur laut ke barat daya dengan kecepatan antara 2 knot hingga 30 knot.

Untuk itu, lanjutnya, kepada nelayan diimbau lebih berhati- hati melaut. Sebab, kecepatan angin mengakibatkan gelombang berkisar 0,5 meter hingga 1,5 meter di perairan Sumatera Bagian Utara, sedangkan di Selat Malaka ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2 meter.

“Dengan ketinggian gelombang ini berpotensi hujan lebat dan berpeluang petir bakal terjadi di perairan barat Aceh dan Samudra Hindia. Bagi nelayan untuk lebih waspada melaut di perairan Aceh,” imbau Adul, Kamis (2/3).

Dijelaskan Abdu, dengan tingkat gelombang tinggi 2 meter yang terdapat banyak sumber ikan di perairan Aceh, berlangsung selama 3 hari kedepan belum dapat ditentukan. “Bisa saja gelombang ini berkelanjutan, mengingat cuaca buruk bisa berubah setiap saat,” paparnya. (ris/fac/ila)

 

 

 

 

TRIADI WIBOWO/SUMUT POS–Pengendara sepeda motor melintas di bawah guyuran hujan deras di jalan Sudirman Medan, Selasa (10/3). Kota Medan kembali turun hujan setelah cuaca panas beberapa hari kemarin.

MEDANSUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan memprediksi, memasuki Maret ini Kota Medan dan sekitarnya masih dilanda hujan. Bahkan, intensitas hujan turun sering terjadi pada dini hari.

Kepala Bidang Informasi dan Data BMKG Wilayah I Medan, Syahnan menyebutkan, hujan yang bakal melanda pada Maret ini diperkirakan terjadi peningkatan dibanding dengan bulan Februari. Hujan yang terjadi diprediksi pada dini hari sampai ke siang hari. “Hujan lebih cenderung terjadi pada dini hari. Untuk itu bagi kawasan Kota Medan yang sering terendam banjir, diharap waspada pada dini hari,” ungkap Syahnan, Kamis (2/3).

Menurutnya, sebenarnya pada periode bulan ini Kota Medan sekitarnya dilanda musim kemarau. Cuaca panas ini merupakan musim kemarau pertama. Sedangkan periode musim kemarau kedua terjadi antara Juni-Juli. “Dengan kondisi cuaca seperti ini, kemarau diselingi hujan, diharapkan kepada masyarakat agar memperbànyak mengkonsumsi air putih. Selain itu, mengurangi aktivitas di luar ruangan atau rumah,” imbaunya.

Sementara, Kepala Stasiun BMKG Belawan, Abdu Azis menginformasikan, dalam waktu 3 hari ke depan gelombang laut mencapai ketinggian 2 meter. Untuk wilayah Sumatera Bagian Utara, angin bertiup dari timur laut ke barat daya dengan kecepatan antara 2 knot hingga 30 knot.

Untuk itu, lanjutnya, kepada nelayan diimbau lebih berhati- hati melaut. Sebab, kecepatan angin mengakibatkan gelombang berkisar 0,5 meter hingga 1,5 meter di perairan Sumatera Bagian Utara, sedangkan di Selat Malaka ketinggian gelombang mencapai 1,25 meter hingga 2 meter.

“Dengan ketinggian gelombang ini berpotensi hujan lebat dan berpeluang petir bakal terjadi di perairan barat Aceh dan Samudra Hindia. Bagi nelayan untuk lebih waspada melaut di perairan Aceh,” imbau Adul, Kamis (2/3).

Dijelaskan Abdu, dengan tingkat gelombang tinggi 2 meter yang terdapat banyak sumber ikan di perairan Aceh, berlangsung selama 3 hari kedepan belum dapat ditentukan. “Bisa saja gelombang ini berkelanjutan, mengingat cuaca buruk bisa berubah setiap saat,” paparnya. (ris/fac/ila)

 

 

 

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru