25.6 C
Medan
Friday, May 24, 2024

Satu Bandar Narkoba Ditembak Mati

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
GELAR KASUS_ Para pelaku dan barang bukti narkoba setelah penangkapan bandar narkoba di Medan, Sumatera Utara, Senin (2/4).

Murtala diketahui sebagai pengendali jaringan narkoba ini. Sayangnya, dia terpaksa ditembak mati karena berusaha melarikan diri dengan cara membuka pintu mobil sembari meloncat dengan kondisi borgol terbuka saat dilakukan pengembangan di Jalan Soekarno Hatta, Kota Lhokseumawe.

Terakhir, Sabtu (31/3), BNN kembali meringkus tersangka Denni Saputra dengan barang bukti sabu seberat 7 Kg.

Sementara, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Arman Depari menyebutkan, Provinsi Sumut menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia setelah DKI Jakarta. Untuk itu, Arman berharap, ada peran aktif dari masyarakat untuk menghempangnya.

“Seluruh Indonesia sudah darurat. Bahkan Provinsi Sumut ini berada di peringkat kedua tertinggi setelah Jakarta untuk narkoba,” ungkap Arman Depari di kantor BNNP Sumut, Senin (2/4).

Namun, Arman sangat menyayangkan, masyarakat justru masih terlalu apatis (tidak perduli) akan maraknya peredaran narkoba yang terjadi. Padahal menurut dia, hal ini perlu menjadi perhatian khusus dari masyarakat.

“Banyaknya narkoba beredar di Sumut termasuk Aceh, ini sebetulnya perlu perhatian yang lebih dari masyarakat Sumut. Untuk itu, masyarakat jangan lagi terlalu apatis dengan peredaran narkoba ini,” imbaunya.

Arman mengatakan, masyarakat jangan lagi hanya mengandalkan atau menunggu Kepolisian dan BNN untuk melakukan penangkapan kepada bandar atau pengedarnya. Masyarakat harus dapat ambil bagian dalam rangka penanggulangan narkoba tersebut.

“Saya tidak melihat adanya gerakan yang masif dan cukup dari masyarakat. Jadi saya harap jangan terlalu apatis lagi, harus ada kepedulian,” katanya.

Karena itulah, sambungnya, pengendalian harus dimulai dari tingkat individu dan lingkungan keluarga. Begitu pula, institusi pendidikan juga harus ikut terlibat dalam upaya melakukan pengendalian terhadap narkoba.

“Yang utama, pengendalian itu dimulai dari individu dan keluarga,” pungkasnya.(mag-1/ala)

 

 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
GELAR KASUS_ Para pelaku dan barang bukti narkoba setelah penangkapan bandar narkoba di Medan, Sumatera Utara, Senin (2/4).

Murtala diketahui sebagai pengendali jaringan narkoba ini. Sayangnya, dia terpaksa ditembak mati karena berusaha melarikan diri dengan cara membuka pintu mobil sembari meloncat dengan kondisi borgol terbuka saat dilakukan pengembangan di Jalan Soekarno Hatta, Kota Lhokseumawe.

Terakhir, Sabtu (31/3), BNN kembali meringkus tersangka Denni Saputra dengan barang bukti sabu seberat 7 Kg.

Sementara, Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Irjen Pol Arman Depari menyebutkan, Provinsi Sumut menempati peringkat kedua tertinggi di Indonesia setelah DKI Jakarta. Untuk itu, Arman berharap, ada peran aktif dari masyarakat untuk menghempangnya.

“Seluruh Indonesia sudah darurat. Bahkan Provinsi Sumut ini berada di peringkat kedua tertinggi setelah Jakarta untuk narkoba,” ungkap Arman Depari di kantor BNNP Sumut, Senin (2/4).

Namun, Arman sangat menyayangkan, masyarakat justru masih terlalu apatis (tidak perduli) akan maraknya peredaran narkoba yang terjadi. Padahal menurut dia, hal ini perlu menjadi perhatian khusus dari masyarakat.

“Banyaknya narkoba beredar di Sumut termasuk Aceh, ini sebetulnya perlu perhatian yang lebih dari masyarakat Sumut. Untuk itu, masyarakat jangan lagi terlalu apatis dengan peredaran narkoba ini,” imbaunya.

Arman mengatakan, masyarakat jangan lagi hanya mengandalkan atau menunggu Kepolisian dan BNN untuk melakukan penangkapan kepada bandar atau pengedarnya. Masyarakat harus dapat ambil bagian dalam rangka penanggulangan narkoba tersebut.

“Saya tidak melihat adanya gerakan yang masif dan cukup dari masyarakat. Jadi saya harap jangan terlalu apatis lagi, harus ada kepedulian,” katanya.

Karena itulah, sambungnya, pengendalian harus dimulai dari tingkat individu dan lingkungan keluarga. Begitu pula, institusi pendidikan juga harus ikut terlibat dalam upaya melakukan pengendalian terhadap narkoba.

“Yang utama, pengendalian itu dimulai dari individu dan keluarga,” pungkasnya.(mag-1/ala)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/