28 C
Medan
Saturday, December 6, 2025

Anak Pengunsi Sinabung Gonta Ganti Sekolah

Apalagi jelang kenaikan kelas ini, lanjut Agustina, para pelajar di sana sangat membutuhkan perlengkapan sekolah, seperti pakaian seragam, buku pulpen dan lain-lain.

Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Sukanalu Teran, Oktavianus Sitepu menambahkan, selain butuh perbaikan gizi, anak-anak juga juga butuh tempat bermain dan kegiatan ekstrakurikuler. “Mereka kan masuk sekolahnya siang. Jadi di pagi hari mereka bingung mau ngapain. Kami berharap isi waktu luang mereka dengan kegiatan ekstra, seperti les, olahraga atau kegiatan seni,” pintanya.

Di lokasi terpisah, hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat SMP kemarin diikuti 156 anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung. UN yang terbagi dalam dua sistem seperti mengikuti Ujian Nasional Kertas Pinsil (UNKP) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mencapai jumlah total peserta 6.733.

“Adapun anak didik kita pengungsi Gunung Sinabung yang mengikuti UN seperti berasal dari sekolah SMPN 1 Namanteran berjumlah 81 peserta, mereka melakukan proses UN di SMPN 3 Berastagi. Sementara SMPN 1 Simpang Empat berjumlah 55, mengikuti UN ke Desa Lingga dan SMPN Satu Atap asal Payung berjumlah 20, mengikuti UN juga ke Kecamatan Payung,” ungkap Kabid Dikmen SMP Karo, Drs Amrin.

Dikatakan Amrin yang juga selaku panitia UN mengatakan, dari jumlah total sekolah yang mengikuti UN mencapai 71, 15 diantaranya mengikuti UNBK, sedangkan 56 sekolah lagi masih UNKP. “UN berlangsung selama empat hari terhitung hari ini, hingga sampai Senin (8/2). Sementara pada Jumat dan Sabtu tidak diikuti. Kita harapkan berlangsungnya UN semua berjalan dengan lancar. Baik di hari pertama hingga selesai. Dimana selama empat hari UN tersebut dengan jumlah empat mata pelajaran, jadi satu hari satu pelajaran,” terangnya.(deo/azw/adz)

Apalagi jelang kenaikan kelas ini, lanjut Agustina, para pelajar di sana sangat membutuhkan perlengkapan sekolah, seperti pakaian seragam, buku pulpen dan lain-lain.

Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Sukanalu Teran, Oktavianus Sitepu menambahkan, selain butuh perbaikan gizi, anak-anak juga juga butuh tempat bermain dan kegiatan ekstrakurikuler. “Mereka kan masuk sekolahnya siang. Jadi di pagi hari mereka bingung mau ngapain. Kami berharap isi waktu luang mereka dengan kegiatan ekstra, seperti les, olahraga atau kegiatan seni,” pintanya.

Di lokasi terpisah, hari pertama Ujian Nasional (UN) tingkat SMP kemarin diikuti 156 anak-anak pengungsi erupsi Gunung Sinabung. UN yang terbagi dalam dua sistem seperti mengikuti Ujian Nasional Kertas Pinsil (UNKP) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) mencapai jumlah total peserta 6.733.

“Adapun anak didik kita pengungsi Gunung Sinabung yang mengikuti UN seperti berasal dari sekolah SMPN 1 Namanteran berjumlah 81 peserta, mereka melakukan proses UN di SMPN 3 Berastagi. Sementara SMPN 1 Simpang Empat berjumlah 55, mengikuti UN ke Desa Lingga dan SMPN Satu Atap asal Payung berjumlah 20, mengikuti UN juga ke Kecamatan Payung,” ungkap Kabid Dikmen SMP Karo, Drs Amrin.

Dikatakan Amrin yang juga selaku panitia UN mengatakan, dari jumlah total sekolah yang mengikuti UN mencapai 71, 15 diantaranya mengikuti UNBK, sedangkan 56 sekolah lagi masih UNKP. “UN berlangsung selama empat hari terhitung hari ini, hingga sampai Senin (8/2). Sementara pada Jumat dan Sabtu tidak diikuti. Kita harapkan berlangsungnya UN semua berjalan dengan lancar. Baik di hari pertama hingga selesai. Dimana selama empat hari UN tersebut dengan jumlah empat mata pelajaran, jadi satu hari satu pelajaran,” terangnya.(deo/azw/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru