28 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Tangan Kanan Raisa Masih Dicari

Foto: Fachril/Sumut Pos
Puing-puing rumah yang terbakar di Jalan Mangaan 8, Lingkungan 17, Kelurahan Mabar, Medan Deli, Selasa (2/5) malam pukul 19.00 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rospendi Manihuruk (45), dan Yanti tak kuasa menahan histeris. Anak bungsu mereka, Raisa yang masih balita, tewas bersama rumah mereka yang terbakar di Jalan Mangaan 8, Lingkungan 17, Kelurahan Mabar, Medan Deli, Selasa (2/5) malam pukul 19.00 WIB. Bahkan, tangan sebelah kanan bocah malang itu hingga tadi malam belum ditemukan.

Menurut informasi yang diperoleh Sumut Pos tadi malam, kebakaran itu berawal dari tumpahnya bahan bakar minyak (BBM) yang dijual Rospendi secara eceran di depan rumahnya. Entah bagaimana, bahan cairan yang mudah terbakar itu tersambar percikan api sehingga menyambar dinding rumah Rospendi yang terbuat dari tepas itu.

Api yang sudah marak langsung menyambar ke dinding rumah tetangganya, Sugiran (73). Warga sekitar pun langsung heboh dan berusaha memadamkan api. Sementara Rospendi bersama istrinya, Yanti dan dua anaknya, Rian dan Rahel melarikan diri ke luar rumah, menghindar dari amukan si jago merah. Malangnya, si bungsu Raisa (2) yang berada di kamar tidur tak dapat diselamatkan. Akibatnya, Raisa terbakar bersama rumah mereka.

Tak berapa lama, sebanyak tujuh armada kebakaran datang ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Dalam waktu lebih kurang satu jam, api yang telah membakar dua rumah berdinding tepas dapat dipadamkan. Namun, kedua rumah itu telah ludes rata dengan tanah.

Pihak kepolisian dan warga yang datang menemukan jenazah bocah dua tahun itu telah tewas terpanggang. Kondisi Raisa yang tewas tak dapat lagi dikenali, bagian tangannya hilang saat dievakuasi polisi untuk dibawa ke ambulan.

“Tangan kanan anak itu masih hilang, ini masih dicari. Informasinya, kebakaran ini disebabkan dari minyak bensin yang tumpah,” kata Sulaiman warga sekitar.

Pihak kepolisian yang melakukan olah TKP terus mencari organ tubuh bocah 2 tahun yang putus tersebut. Beberapa barang bukti dan saksi telah dimintai keterangan. Tewasnya bocah itu membuat Rospendi dan Yanti tak kuasa atas musibah yang menimpa anak bungsu dari 3 bersaudara itu, teriakan isak tangis terpancar dari pasangan suami tersebut.

Camat Medan Deli, Ferry yang ditanyai seputaran kebakaran itu mengaku belum mengetahui percis penyebabnya, hanya saja dari data yang diterimanya 2 unit rumah tepas yang terbakar. “Untuk penyebabnya kita kurang tahu, tadi kepling dan lurah masih di lokasi. Hanya saja, ada seorang bocah yang tewas,” kata Ferry.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo dikonfirmasi mengaku pihaknya masih melakukan olah TKP dan menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. “Untuk sementara penyebabnya karena minyak bensin tumpah, untuk lebih jelas masih kita selidiki, dalam musibah ini seorang bocah tewas dan jenazahnya sudah kita evakuasi ke RS Bhayangkara,” kata Ponijo. (fac/adz)

Foto: Fachril/Sumut Pos
Puing-puing rumah yang terbakar di Jalan Mangaan 8, Lingkungan 17, Kelurahan Mabar, Medan Deli, Selasa (2/5) malam pukul 19.00 WIB.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rospendi Manihuruk (45), dan Yanti tak kuasa menahan histeris. Anak bungsu mereka, Raisa yang masih balita, tewas bersama rumah mereka yang terbakar di Jalan Mangaan 8, Lingkungan 17, Kelurahan Mabar, Medan Deli, Selasa (2/5) malam pukul 19.00 WIB. Bahkan, tangan sebelah kanan bocah malang itu hingga tadi malam belum ditemukan.

Menurut informasi yang diperoleh Sumut Pos tadi malam, kebakaran itu berawal dari tumpahnya bahan bakar minyak (BBM) yang dijual Rospendi secara eceran di depan rumahnya. Entah bagaimana, bahan cairan yang mudah terbakar itu tersambar percikan api sehingga menyambar dinding rumah Rospendi yang terbuat dari tepas itu.

Api yang sudah marak langsung menyambar ke dinding rumah tetangganya, Sugiran (73). Warga sekitar pun langsung heboh dan berusaha memadamkan api. Sementara Rospendi bersama istrinya, Yanti dan dua anaknya, Rian dan Rahel melarikan diri ke luar rumah, menghindar dari amukan si jago merah. Malangnya, si bungsu Raisa (2) yang berada di kamar tidur tak dapat diselamatkan. Akibatnya, Raisa terbakar bersama rumah mereka.

Tak berapa lama, sebanyak tujuh armada kebakaran datang ke lokasi untuk melakukan pemadaman. Dalam waktu lebih kurang satu jam, api yang telah membakar dua rumah berdinding tepas dapat dipadamkan. Namun, kedua rumah itu telah ludes rata dengan tanah.

Pihak kepolisian dan warga yang datang menemukan jenazah bocah dua tahun itu telah tewas terpanggang. Kondisi Raisa yang tewas tak dapat lagi dikenali, bagian tangannya hilang saat dievakuasi polisi untuk dibawa ke ambulan.

“Tangan kanan anak itu masih hilang, ini masih dicari. Informasinya, kebakaran ini disebabkan dari minyak bensin yang tumpah,” kata Sulaiman warga sekitar.

Pihak kepolisian yang melakukan olah TKP terus mencari organ tubuh bocah 2 tahun yang putus tersebut. Beberapa barang bukti dan saksi telah dimintai keterangan. Tewasnya bocah itu membuat Rospendi dan Yanti tak kuasa atas musibah yang menimpa anak bungsu dari 3 bersaudara itu, teriakan isak tangis terpancar dari pasangan suami tersebut.

Camat Medan Deli, Ferry yang ditanyai seputaran kebakaran itu mengaku belum mengetahui percis penyebabnya, hanya saja dari data yang diterimanya 2 unit rumah tepas yang terbakar. “Untuk penyebabnya kita kurang tahu, tadi kepling dan lurah masih di lokasi. Hanya saja, ada seorang bocah yang tewas,” kata Ferry.

Kanit Reskrim Polsek Medan Labuhan, AKP Ponijo dikonfirmasi mengaku pihaknya masih melakukan olah TKP dan menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. “Untuk sementara penyebabnya karena minyak bensin tumpah, untuk lebih jelas masih kita selidiki, dalam musibah ini seorang bocah tewas dan jenazahnya sudah kita evakuasi ke RS Bhayangkara,” kata Ponijo. (fac/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/