MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kota Medan masih belum bisa terlepas dari aksi-aksi kriminalitas, khususnya dari aksi begal yang kian marak belakangan ini. Tak hanya itu, aksi begal di Kota Medan juga semakin tak masuk akal. Bagaimana tidak, aksi begal tidak lagi hanya menyasar kepada pengguna sepeda motor, tetapi juga telah menyasar kepada penarik becak.
 Menanggapi hal ini, Ketua Komisi I DPRD Kota Medan, Robi Barus meminta pihak kepolisian, dalam hal ini Polrestabes Kota Medan untuk segera mengejar dan menangkap para pelaku serta memprosesnya secara hukum.
 “Sudah keterlaluan itu. Sudah lah yang dibegal tukang becak, kakek-kakek pula lagi. Ini harus segera ditindak, segera tangkap pelakunya dan proses secara hukum,” ucap Robi Barus kepada Sumut Pos, Rabu (3/5/2023).
 Dikatakan Robi, saat ini aksi pelaku begal di Kota Medan sudah sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan masyarakat. Tak hanya merasa was-was berada di luar rumah, para pelaku begal juga membuat masyarakat tidak nyaman saat bekerja.
 “Bayangkan saja kalau tukang becak pun sudah dibegal, apalagi pengguna sepeda motor. Tentunya para pejalan kaki pun sangat besar kemungkinannya untuk dirampok,” ujarnya.
 Robi Barus meminta agar pihak kepolisian dapat lebih fokus dalam mencegah aksi-aksi kriminalitas di Kota Medan, khususnya aksi para pelaku begal yang sudah sangat meresahkan.
 “Nggak bisa dibiarkan begal-begal ini, harus ditindak tegas. Yang paling penting adalah tindakan pencegahan, harus difokuskan dengan meningkatkan patroli. Jangan karena Bulan Ramadan sudah selesai lalu patroli hadi berhenti, patroli harus terus dilakukan, bahkan ditingkatkan,” pungkasnya.
 Seperti diketahui, komplotan begal mengancam akan menikam leher seorang kakek bernama Suwarno, yang bekerja sebagai penarik becak. Kemudian, dua orang pelaku begal lantas membawa kabur becak yang dibawa korban.
 Peristiwa tersebut terjadi di seputaran Gang Bilal, Kelurahan Pulo Brayan Darat I, Kecamatan Medan Timur pada Senin (1/5/2023) siang.
 Mulanya, Suwarno mengantarkan seorang penumpang perempuan ke Jalan Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan. Setelah mengantarkan penumpangnya, becak yang dibawa Suwarno rusak.
 “Lalu datang satu orang pelaku membantu. Setelah itu, pelaku minta diantarkan ke Brayan, alasannya mau mengambil cat,” kata Endang Sugianti, istri Suwarno, Selasa (2/5/2023).
 Karena tidak curiga, Suwarno kemudian mengantarkan pelaku dan mengemudikan becaknya melintasi Simpang Kantor. Saat berada di Simpang Kantor, pelaku lainnya lantas melompat ke becak yang dibawa Suwarno. Korban yang tidak curiga lantaran mengira pelaku kedua adalah teman dari penumpangnya tetap diam dan melanjutkan perjalanan.
 “Sampai di Gang Bilal dekat RS Imelda itu, pelaku yang naik dari Simpang Kantor itu mengancam pisau ke leher kakek (korban),” cerita Endang.
 Karena takut, Suwarno lantas pasrah dan menyerahkan becaknya. Ia pun sempat berusaha mengejar pelaku usai becaknya dibawa kabur, namun karena faktor usia korban akhirnya tak sanggup mengejar.
 Pasca kejadian, warga berinisiatif menyelamatkan sang kakek ke gerai Indomaret. Di sana warga sempat melihat rekaman CCTV, namun wajah kedua pelaku tidak terekam jelas. Sialnya lagi, becak tersebut adalah becak sewaan, sehingga korban harus mengganti becak yang dia bawa.
 “Pemiliknya minta ganti Rp1,5 juta. Tapi ku bilang, aku enggak punya uang. Terakhir aku diminta ganti Rp1 juta, aku disuruh bayar dulu Rp500 ribu, nanti sisanya dicicil Rp25 ribu sehari. Bingung saya harus mencari uang kemana,” ujarnya. (map)