31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

9,2 Km U-Ditch Dibangun di 10 Lokasi Mulai Dilakukan Pengerjaan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pada Juni 2022 ini, Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan, mulai melakukan pengerjaan saluran u-ditch sepanjang 9,2 kilometer di 10 titik lokasi. Adapun 10 lokasi pembangunan saluran u-dicth ini, terdapat di 8 kecamatan, yakni Kecamatan Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Timur, Medan Kota, Medan Amplas, dan Medan Marelan.

Kepala Dinas PU Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting pun merincikan, di Kecamatan Medan Johor, pengerjaan dilakukan di Jalan Karya Wisata dan Jalan Eka Sama, mulai dari Sungai Deli menuju Jalan Karya Jaya. Dan di Jalan Karya Jaya, mulai dari Jalan Eka Sama menuju Jalan Eka Surya.

Di Kecamatan Medan Sunggal, pengerjaan dilakukan di Jalan Sei Bengawan. Medan Petisah di Jalan Merbau. Medan Helvetia di Jalan Kelambir 5. Medan Timur di Jalan Fraksi.

Selanjutnya, Kecamatan Medan Kota, pengerjaan dilakukan di Jalan Asia, mulai dari Simpang Jalan Bakaranbatu menuju Thamrin Plaza. Kecamatan Medan Amplas di Jalan Garu. Kemudian di Kecamatan Medan Marelan, pemasangan u-ditch dilakukan di Jalan Marelan 3 Pasar 3 Barat, mulai dari Jalan Marelan 1 menuju Jalan Marelan Saga. Dan Jalan Marelan 7, mulai dari Drainase AMD menuju Jalan Marelan Raya.

Topan pun menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat agar hasil pekerjaan berkualitas dan sesuai harapan. Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, mengaku akan terus melakukan pembenahan insfrastruktur di Kota Medan. Dan pada Juni ini, Dinas PU Kota Medan akan mulai melakukan pengerjaan saluran u-ditch di 10 titik lokasi.

Atas hal itu, Komisi 4 DPRD Medan pun meminta Pemko Medan, untuk menjaga kualitas hasil kerja setiap pembangunan fisik yang sedang berjalan di Kota Medan, khususnya untuk proses pembangunan drainase yang menggunakan u-ditch. Pasalnya, pembangunan drainase merupakan satu prioritas kerja Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby. Hal ini mengingat, keberhasilan penuntasan masalah drainase merupakan satu faktor keberhasilan Pemko Medan dalam mengatasi masalah banjir.

“Pengerjaan drainase dengan menggunakan u-ditch ini memang teknologi baru, yang memungkinkan pekerjaan selesai dengan cepat dan rapi. Namun yang perlu diketahui, proses pengerjaan u-ditch tidak bisa sembarangan, perlu teknologi dan skill yang baik dalam memasangnya,” tutur Anggota Komisi 4 DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution, Kamis (2/6).

Dedy juga menjelaskan, kesalahan pemasangan u-ditch akan berdampak pada hasil pekerjaan yang tidak rata atau bergelombang. Akibatnya, hasil pekerjaan drainase akan tampak semrawut. Tak hanya itu, drainase juga dikhawatirkan tidak akan berfungsi secara maksimal dalam mengalirkan air. Pasalnya, pengerjaan u-ditch yang tidak maksimal akan membuat celah di antara u-ditch, dampaknya bakal ada rembesan air.

“Rembesan air ini juga nantinya dapat membuat u-ditch cepat mengalami kerusakan,” katanya.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini, pun meminta kepada Pemko Medan untuk benar-benar mempekerjakan pihak ketiga yang betul-betul mampu mengerjakan pemasangan u-ditch dengan baik. Selain itu, u-ditch yang dipasang harus produksi pabrikan yang sesuai standar.

“Kami mendukung Pemko Medan yang Juni ini mulai mengerjakan u-ditch sepanjang 9,2 kilometer di 10 lokasi. Tapi, kami mendorong Pemko Medan, dalam hal ini Dinas PU, untuk melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dan sesuai standar kerja, agar hasil yang dikerjakan juga dapat maksimal,” pungkas Dedy. (map/saz)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pada Juni 2022 ini, Pemko Medan melalui Dinas PU Kota Medan, mulai melakukan pengerjaan saluran u-ditch sepanjang 9,2 kilometer di 10 titik lokasi. Adapun 10 lokasi pembangunan saluran u-dicth ini, terdapat di 8 kecamatan, yakni Kecamatan Medan Johor, Medan Sunggal, Medan Petisah, Medan Helvetia, Medan Timur, Medan Kota, Medan Amplas, dan Medan Marelan.

Kepala Dinas PU Kota Medan, Topan Obaja Putra Ginting pun merincikan, di Kecamatan Medan Johor, pengerjaan dilakukan di Jalan Karya Wisata dan Jalan Eka Sama, mulai dari Sungai Deli menuju Jalan Karya Jaya. Dan di Jalan Karya Jaya, mulai dari Jalan Eka Sama menuju Jalan Eka Surya.

Di Kecamatan Medan Sunggal, pengerjaan dilakukan di Jalan Sei Bengawan. Medan Petisah di Jalan Merbau. Medan Helvetia di Jalan Kelambir 5. Medan Timur di Jalan Fraksi.

Selanjutnya, Kecamatan Medan Kota, pengerjaan dilakukan di Jalan Asia, mulai dari Simpang Jalan Bakaranbatu menuju Thamrin Plaza. Kecamatan Medan Amplas di Jalan Garu. Kemudian di Kecamatan Medan Marelan, pemasangan u-ditch dilakukan di Jalan Marelan 3 Pasar 3 Barat, mulai dari Jalan Marelan 1 menuju Jalan Marelan Saga. Dan Jalan Marelan 7, mulai dari Drainase AMD menuju Jalan Marelan Raya.

Topan pun menegaskan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara ketat agar hasil pekerjaan berkualitas dan sesuai harapan. Sebelumnya, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution, mengaku akan terus melakukan pembenahan insfrastruktur di Kota Medan. Dan pada Juni ini, Dinas PU Kota Medan akan mulai melakukan pengerjaan saluran u-ditch di 10 titik lokasi.

Atas hal itu, Komisi 4 DPRD Medan pun meminta Pemko Medan, untuk menjaga kualitas hasil kerja setiap pembangunan fisik yang sedang berjalan di Kota Medan, khususnya untuk proses pembangunan drainase yang menggunakan u-ditch. Pasalnya, pembangunan drainase merupakan satu prioritas kerja Pemko Medan di bawah kepemimpinan Bobby. Hal ini mengingat, keberhasilan penuntasan masalah drainase merupakan satu faktor keberhasilan Pemko Medan dalam mengatasi masalah banjir.

“Pengerjaan drainase dengan menggunakan u-ditch ini memang teknologi baru, yang memungkinkan pekerjaan selesai dengan cepat dan rapi. Namun yang perlu diketahui, proses pengerjaan u-ditch tidak bisa sembarangan, perlu teknologi dan skill yang baik dalam memasangnya,” tutur Anggota Komisi 4 DPRD Medan, Dedy Aksyari Nasution, Kamis (2/6).

Dedy juga menjelaskan, kesalahan pemasangan u-ditch akan berdampak pada hasil pekerjaan yang tidak rata atau bergelombang. Akibatnya, hasil pekerjaan drainase akan tampak semrawut. Tak hanya itu, drainase juga dikhawatirkan tidak akan berfungsi secara maksimal dalam mengalirkan air. Pasalnya, pengerjaan u-ditch yang tidak maksimal akan membuat celah di antara u-ditch, dampaknya bakal ada rembesan air.

“Rembesan air ini juga nantinya dapat membuat u-ditch cepat mengalami kerusakan,” katanya.

Untuk itu, politisi Partai Gerindra ini, pun meminta kepada Pemko Medan untuk benar-benar mempekerjakan pihak ketiga yang betul-betul mampu mengerjakan pemasangan u-ditch dengan baik. Selain itu, u-ditch yang dipasang harus produksi pabrikan yang sesuai standar.

“Kami mendukung Pemko Medan yang Juni ini mulai mengerjakan u-ditch sepanjang 9,2 kilometer di 10 lokasi. Tapi, kami mendorong Pemko Medan, dalam hal ini Dinas PU, untuk melakukan pekerjaannya dengan sebaik mungkin dan sesuai standar kerja, agar hasil yang dikerjakan juga dapat maksimal,” pungkas Dedy. (map/saz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/