30 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Syawaluddin Pinjam Rp20 Juta ke Bank Biaya ke Suriah

Syawaluddin Pakpahan, salahsatu teroris yang menyerang Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.COKasus penyerangan di Markas Polda Sumut yang menewaskan satu personel polisi dan pelaku terus didalami. Terlebih, diduga kuat para pelaku masuk dalam jaringan teroris.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan, total saat ini ada tiga tersangka yang telah dibawa dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua dan satu saksi yang ditangkap.

”Pemeriksaan masih berlanjut ya,” ungkap Rikwanto di ruangannya kemarin. Di antaranya terkait penggeledahan rumah terduga pelaku penyerangan Polda Sumut, Syawaludin Pakpahan (SP) yang diduga kuat sebagai leader dari aksi penyerangan itu.

”Dia merekrut semua rekannya yang berhasil ditangkap tersebut. SP ini pemimpinnya,” ujarnya. Sementara, lanjut Rikwanto, dua terduga pelaku lain, yakni FP alias Yudi dan HP alias Boboy melakukan beberapa kali survei lokasi.

SP diketahui pernah bertempur di Suriah ternyata melakukan berbagai upaya untuk bisa berangkat ke daerah perang tersebut. Sesuai keterangan terduga pelaku, dia meminjam uang Rp20 juta dari sebuah bank BUMN untuk membiayai keberangkatannya.

”Utang itu lalu dibayar oleh istrinya,” jelasnya. Setelah enam bulan bergabung dengan ISIS, pada 2013, SP kembali ke Indonesia dan mulai merencanakan aksinya tersebut.

Sebelumnya, saat Densus 88 Anti Teror melakukan penggeledahan di rumah SP ditemukan 155 buku tulis.

Buku-buku itu diduga digunakan untuk mendoktrin anak-anak. Sampul buku tersebut terpampang bendera ISIS disertai foto pemimpinnya Abu Bakar al-Baghdadi.

Di samping foto pemimpin ISIS tersebut terdapat sebuah kalimat pernyataan Baghdadi, yakni kabarkan ke seluruh murtadin di negeri-negeri muslim, ini adalah hari-hari terakhir mereka dan kabarkan ke setiap orang-orang kuffar, kami tidak main-main lain.

Di baris akhir terdapat tanda kurung dengan kalimat khutbah jumat khalifah Abu Bakar al-Baghdadi. Ternyata, salah satu buku tersebut juga telah dipakai. Terdapat sebuah tulisan tangan yang kemungkinan ditulis anak-anak.

Tulisan tersebut dalam bahasa inggris dan membahas soal planet-planet. Selain buku tulis, terdapat barang bukti lain berupa dua bilah pisau yang digunakan pelaku, satu senapan angin dan sejumlah dokumen. (jpg)

Syawaluddin Pakpahan, salahsatu teroris yang menyerang Mapoldasu, Minggu (25/6/2017) dinihari.

MEDAN, SUMUTPOS.COKasus penyerangan di Markas Polda Sumut yang menewaskan satu personel polisi dan pelaku terus didalami. Terlebih, diduga kuat para pelaku masuk dalam jaringan teroris.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divhumas Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan, total saat ini ada tiga tersangka yang telah dibawa dan ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua dan satu saksi yang ditangkap.

”Pemeriksaan masih berlanjut ya,” ungkap Rikwanto di ruangannya kemarin. Di antaranya terkait penggeledahan rumah terduga pelaku penyerangan Polda Sumut, Syawaludin Pakpahan (SP) yang diduga kuat sebagai leader dari aksi penyerangan itu.

”Dia merekrut semua rekannya yang berhasil ditangkap tersebut. SP ini pemimpinnya,” ujarnya. Sementara, lanjut Rikwanto, dua terduga pelaku lain, yakni FP alias Yudi dan HP alias Boboy melakukan beberapa kali survei lokasi.

SP diketahui pernah bertempur di Suriah ternyata melakukan berbagai upaya untuk bisa berangkat ke daerah perang tersebut. Sesuai keterangan terduga pelaku, dia meminjam uang Rp20 juta dari sebuah bank BUMN untuk membiayai keberangkatannya.

”Utang itu lalu dibayar oleh istrinya,” jelasnya. Setelah enam bulan bergabung dengan ISIS, pada 2013, SP kembali ke Indonesia dan mulai merencanakan aksinya tersebut.

Sebelumnya, saat Densus 88 Anti Teror melakukan penggeledahan di rumah SP ditemukan 155 buku tulis.

Buku-buku itu diduga digunakan untuk mendoktrin anak-anak. Sampul buku tersebut terpampang bendera ISIS disertai foto pemimpinnya Abu Bakar al-Baghdadi.

Di samping foto pemimpin ISIS tersebut terdapat sebuah kalimat pernyataan Baghdadi, yakni kabarkan ke seluruh murtadin di negeri-negeri muslim, ini adalah hari-hari terakhir mereka dan kabarkan ke setiap orang-orang kuffar, kami tidak main-main lain.

Di baris akhir terdapat tanda kurung dengan kalimat khutbah jumat khalifah Abu Bakar al-Baghdadi. Ternyata, salah satu buku tersebut juga telah dipakai. Terdapat sebuah tulisan tangan yang kemungkinan ditulis anak-anak.

Tulisan tersebut dalam bahasa inggris dan membahas soal planet-planet. Selain buku tulis, terdapat barang bukti lain berupa dua bilah pisau yang digunakan pelaku, satu senapan angin dan sejumlah dokumen. (jpg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/