26.7 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Kasus Skimming Data Nasabah Bank Sumut, Pelaku Diduga WNA Arab dan Rusia

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengaku sedang mendalami kasus skimming data nasabah Bank Sumut di lokasi ATM Diamond Swalayan, Jalan Karya Wisata, Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, pada 7 Juni hingga 4 Juli lalu.

Menurut informasi, pelaku diduga berjumlah dua orang, warga negara asing (WNA) Rusia dan Arab Saudi. Bahkan, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut juga sudah ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut), untuk melidik kasus tersebut.

“Kasusnya masih didalami. Kita masih koordinasi dengan pihak Polda Sulut,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (2/9).

Diketahui, data rekening 239 nasabah Bank Sumut senilai Rp5,5 miliar, dibobol oleh orang tak dikenal (OTK), di kawasan Medan Johor.

Hal itu terungkap berdasarkan hasil pengembangan penyidikan dan pemeriksaan CCTV, pelaku diperkirakan dua orang yang beraksi pada 7 Juni 2022 lalu, sekira Pukul 04.16 WIB.

“Diduga pelaku berjumlah dua orang tersebut memasang alat skimming untuk melakukan pencurian data dengan menyalin atau menduplikasi data strip magnetik di kartu ATM atau kredit di lokasi ATM Diamond Swalayan, di Jalan Karya Wisata Medan Johor,” kata Hadi.

Kemudian, lanjutnya, pada Pukul 04.20 WIB, CCTV sudah mati dan tidak dapat melakukan perekaman lagi. “Atas hal itu, pihak Bank Sumut baru mendapatkan informasi keluhan dari nasabah, bahwa ada transaksi ilegal pada 3 Juli 2022,” ujarnya.

Adapun, sambung Hadi, kerugian dari seluruh nasabah sudah dibayarkan oleh pihak Bank Sumut. “Penyidik juga sudah memanggil kepala Bank Sumut, namun yang bersangkutan ternyata sedang melaksanakan ibadah Umroh,” pungkasnya. (dwi/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) mengaku sedang mendalami kasus skimming data nasabah Bank Sumut di lokasi ATM Diamond Swalayan, Jalan Karya Wisata, Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor, pada 7 Juni hingga 4 Juli lalu.

Menurut informasi, pelaku diduga berjumlah dua orang, warga negara asing (WNA) Rusia dan Arab Saudi. Bahkan, penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumut juga sudah ke Manado, Sulawesi Utara (Sulut), untuk melidik kasus tersebut.

“Kasusnya masih didalami. Kita masih koordinasi dengan pihak Polda Sulut,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi kepada Sumut Pos di Medan, Jumat (2/9).

Diketahui, data rekening 239 nasabah Bank Sumut senilai Rp5,5 miliar, dibobol oleh orang tak dikenal (OTK), di kawasan Medan Johor.

Hal itu terungkap berdasarkan hasil pengembangan penyidikan dan pemeriksaan CCTV, pelaku diperkirakan dua orang yang beraksi pada 7 Juni 2022 lalu, sekira Pukul 04.16 WIB.

“Diduga pelaku berjumlah dua orang tersebut memasang alat skimming untuk melakukan pencurian data dengan menyalin atau menduplikasi data strip magnetik di kartu ATM atau kredit di lokasi ATM Diamond Swalayan, di Jalan Karya Wisata Medan Johor,” kata Hadi.

Kemudian, lanjutnya, pada Pukul 04.20 WIB, CCTV sudah mati dan tidak dapat melakukan perekaman lagi. “Atas hal itu, pihak Bank Sumut baru mendapatkan informasi keluhan dari nasabah, bahwa ada transaksi ilegal pada 3 Juli 2022,” ujarnya.

Adapun, sambung Hadi, kerugian dari seluruh nasabah sudah dibayarkan oleh pihak Bank Sumut. “Penyidik juga sudah memanggil kepala Bank Sumut, namun yang bersangkutan ternyata sedang melaksanakan ibadah Umroh,” pungkasnya. (dwi/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/