26 C
Medan
Sunday, March 30, 2025

Masih Ingin Sekolah Walau Takut

Foto: Well/PM  Ismail Saleh Nasution, siswa junior yang dianiaya kakak kelasnya di SMK SPAN, dirawat di rumah sakit.
Foto: Well/PM
Ismail Saleh Nasution, siswa junior yang dianiaya kakak kelasnya di SMK SPAN, dirawat di rumah sakit.

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Meski saban hari harus menjadi bulan-bulan kakak senior, Ismail Saleh Nasution mengaku tak ingin meninggalkan SMK SPAN. Remaja berusia 15 tahun itu telah bertekad bisa lulus di sekolah penerbangan.

โ€œAku masih ingin sekolah disitu, ingin bisa menamatkan sekolah penerbangan. Walaupun aku takut,โ€ kata Ismail.

Meski sempat sungkan dan terkesan berusaha menutupi tindak kekerasan para seniornya di sekolah, Ismail menjelaskan jika sekitar 3 minggu lalu ia beserta rekan sekelasnya yang berjumlah 33 orang dipukuli oleh para senior. Bahkan, Ismail mengaku dipukuli oleh 2 senior dimana satu memegang tangannya dan yang satu lagi memukul perut dan dadanya.

โ€œKami dipukuli, aku dipukuli sampai sesak nafas. Satu megang tangan terus yang satu lagi lah yang memukuli,โ€ kata Ismail mengenang aksi kekerasan yang saban hari ia dan rekan-rekannya alami.

Lanjut Ismail, jika ia dan rekan-rekannya pun pernah disuruh para seniornya untuk memukul kening sendiri. Dan hal itu dilakukan berkali-kali dengan sekuat tenaga. โ€œPernah disuruh mukul jidat sendiri sekuat tenaga, itu berkali-kali disuruh,โ€ jelasnya

Dikatakan Ismail, jika rekannya bernama Fazrul Rasyid dirawat di rumah sakit di Tanjung Balai lantaran muntah darah. โ€œSetahuku ada 7 orang bang, kawan kami si Fazrul dirawat di Tanjung Balai. Dia dipukuli sampai muntah darah,โ€ jelasnya. (wel/bd)

Foto: Well/PM  Ismail Saleh Nasution, siswa junior yang dianiaya kakak kelasnya di SMK SPAN, dirawat di rumah sakit.
Foto: Well/PM
Ismail Saleh Nasution, siswa junior yang dianiaya kakak kelasnya di SMK SPAN, dirawat di rumah sakit.

MEDAN, SUMUTPOS.CO โ€“ Meski saban hari harus menjadi bulan-bulan kakak senior, Ismail Saleh Nasution mengaku tak ingin meninggalkan SMK SPAN. Remaja berusia 15 tahun itu telah bertekad bisa lulus di sekolah penerbangan.

โ€œAku masih ingin sekolah disitu, ingin bisa menamatkan sekolah penerbangan. Walaupun aku takut,โ€ kata Ismail.

Meski sempat sungkan dan terkesan berusaha menutupi tindak kekerasan para seniornya di sekolah, Ismail menjelaskan jika sekitar 3 minggu lalu ia beserta rekan sekelasnya yang berjumlah 33 orang dipukuli oleh para senior. Bahkan, Ismail mengaku dipukuli oleh 2 senior dimana satu memegang tangannya dan yang satu lagi memukul perut dan dadanya.

โ€œKami dipukuli, aku dipukuli sampai sesak nafas. Satu megang tangan terus yang satu lagi lah yang memukuli,โ€ kata Ismail mengenang aksi kekerasan yang saban hari ia dan rekan-rekannya alami.

Lanjut Ismail, jika ia dan rekan-rekannya pun pernah disuruh para seniornya untuk memukul kening sendiri. Dan hal itu dilakukan berkali-kali dengan sekuat tenaga. โ€œPernah disuruh mukul jidat sendiri sekuat tenaga, itu berkali-kali disuruh,โ€ jelasnya

Dikatakan Ismail, jika rekannya bernama Fazrul Rasyid dirawat di rumah sakit di Tanjung Balai lantaran muntah darah. โ€œSetahuku ada 7 orang bang, kawan kami si Fazrul dirawat di Tanjung Balai. Dia dipukuli sampai muntah darah,โ€ jelasnya. (wel/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru