29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Anugerah Sagang 2016 Tetapkan 33 Nominator

Rida K Liamsi, inisiator Hari Puisi Indonesia.
Rida K Liamsi, Penasehat Tim Juri Anugerah Sagang 2016.

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Calon penerima Anugerah Sagang 2016 kini mengerucut menjadi 33 kandidat, setelah tim juri melakukan serangkaian seleksi dan penilaian dari lebih seratus nama, karya, institusi atau lembaga dari Riau dan luar provinsi Riau. Ke-33 nominator ini terhimpun dalam lima kategori, yang akan diseleksi lagi untuk menjadi penerima penghargaan bergengsi di bidang seni budaya tajaan Harian Pagi Riau Pos dan Yayasan Sagang, yang kini memasuki tahun ke-21.

Untuk kategori Seniman/Budayawan Pilihan Sagang, dari puluhan nama, akhirnya tersaring menjadi 10 nominator untuk mereka yang dianggap memiliki karya berpengaruh serta berdedikasi dan tunak sebagai seniman/budayawan. Ke-10 nominator untuk kategori ini adalah Arman Rambah (Musisi), Armawi KH (Sastrawan/Perupa), Elmustian Rahman (Peneliti), Fedli Azis (Dramawan), Furqon LW (Perupa), Hafney Maulana (Penyair), Hary B Kori’un (Sastrawan), Junaidi Syam (Budayawan/Peneliti), Kunni Masrohanti (Sastrawan) dan Musa Ismail (Sastrawan).

Kategori Buku Pilihan Sagang, tim penilai memutuskan delapan calon penerima. Mereka yang masuk kategori ini diutamakan penulis yang berdomisili di Riau dan karyanya berupa buku sastra maupun buku seni-budaya Melayu, terutama Melayu Riau. Delapan nominatornya adalah buku berjudul Airmata Musim Gugur [Kumpulan Puisi] (Fakhrunnas MA Jabbar, 2016), Ajari Aku, Riauku (Agus Sri Danardana/Dessy Wahyuni, 2016), Anak Luka Susu (Muhammad Asqalani EnEsTe, 2015), Malin Bungsu {Kembali ke Tanah Pujaan dan Lahirnya Sultan Alam} (Griven H Putera, 2015), Pedang dan Cinta yang Mengasahnya (May Moon Nasution, 2016), Perempuan Bulan [Kumpulan Sajak] (Kunni Masrohanti, 2016), Pulau Hikayat [Kumpulan Cerita] (Fathromi R, 2016), dan Olang 2 [Kumpulan Mantra Puisi] (Dheni Kurnia,2016)
Pada kategori Karya Non-buku Pilihan Sagang, tim penilai menyeleksi karya seniman/budayawan yang ada di Riau, di mana karyanya berhubungan dengan seni-budaya Melayu khususnya Melayu Riau, baik itu karya musik, teater, koreografi, seni rupa dan sebagainya. Lima nominatornya adalah: Kampong Melayu (mata acara di Riau Televisi), Mendu [Pementasan Teater, Matan), Merevitalisasi Warisan Kebudayaan Melayu [Film Dokumenter yang disutradarai Parlindungan), Rona Melayu (mata acara TVRI Riau-Kepri), dan Sijangkang [Pementasan Teater, Selembayung) .

Untuk kategori Institusi/Lembaga Seni Budaya Pilihan Sagang, tim penilai memilih lima nominator yang berada di Riau, bergerak di bidang seni budaya Melayu terutama Riau, yang karya pengabdiannya dinilai memperkaya kehidupan kesenian/kebudayaan Melayu. Kelimanya adalah: Forum Lingkar Pena (FLP) Riau (Komunitas Menulis, Pekanbaru), Matan (Sanggar Teater, Pekanbaru), Rumah Sunting (Komunitas Seni, Pekanbaru), Rumah Budaya Siku Keluang (Komunitas Seni, Pekanbaru) dan Tengkah Zapin (Komunitas Seni, Pekanbaru).Pada kategori Anugerah Serantau Pilihan Sagang, tim penilai memilih lima calon penerima termasuk yang berdomisili di luar Riau, bahkan di luar negeri, namun sejak lama memiliki karya dan perhatian yang berhubungan dengan seni budaya Melayu, terutama Melayu Riau. Lima yang dinominasikan adalah Abdul Malik PhD (Budayawan, Tanjungpinang), Mu’jizah (Budayawan/Peneliti, Jakarta), Ramon Damora (Sastrawan, Batam), Rohani Dien (Sastrawan, Singapura) dan Siti Zainon Ismail (Sastrawan/Peneliti, Malaysia).

Rida K Liamsi, inisiator Hari Puisi Indonesia.
Rida K Liamsi, Penasehat Tim Juri Anugerah Sagang 2016.

PEKANBARU, SUMUTPOS.CO – Calon penerima Anugerah Sagang 2016 kini mengerucut menjadi 33 kandidat, setelah tim juri melakukan serangkaian seleksi dan penilaian dari lebih seratus nama, karya, institusi atau lembaga dari Riau dan luar provinsi Riau. Ke-33 nominator ini terhimpun dalam lima kategori, yang akan diseleksi lagi untuk menjadi penerima penghargaan bergengsi di bidang seni budaya tajaan Harian Pagi Riau Pos dan Yayasan Sagang, yang kini memasuki tahun ke-21.

Untuk kategori Seniman/Budayawan Pilihan Sagang, dari puluhan nama, akhirnya tersaring menjadi 10 nominator untuk mereka yang dianggap memiliki karya berpengaruh serta berdedikasi dan tunak sebagai seniman/budayawan. Ke-10 nominator untuk kategori ini adalah Arman Rambah (Musisi), Armawi KH (Sastrawan/Perupa), Elmustian Rahman (Peneliti), Fedli Azis (Dramawan), Furqon LW (Perupa), Hafney Maulana (Penyair), Hary B Kori’un (Sastrawan), Junaidi Syam (Budayawan/Peneliti), Kunni Masrohanti (Sastrawan) dan Musa Ismail (Sastrawan).

Kategori Buku Pilihan Sagang, tim penilai memutuskan delapan calon penerima. Mereka yang masuk kategori ini diutamakan penulis yang berdomisili di Riau dan karyanya berupa buku sastra maupun buku seni-budaya Melayu, terutama Melayu Riau. Delapan nominatornya adalah buku berjudul Airmata Musim Gugur [Kumpulan Puisi] (Fakhrunnas MA Jabbar, 2016), Ajari Aku, Riauku (Agus Sri Danardana/Dessy Wahyuni, 2016), Anak Luka Susu (Muhammad Asqalani EnEsTe, 2015), Malin Bungsu {Kembali ke Tanah Pujaan dan Lahirnya Sultan Alam} (Griven H Putera, 2015), Pedang dan Cinta yang Mengasahnya (May Moon Nasution, 2016), Perempuan Bulan [Kumpulan Sajak] (Kunni Masrohanti, 2016), Pulau Hikayat [Kumpulan Cerita] (Fathromi R, 2016), dan Olang 2 [Kumpulan Mantra Puisi] (Dheni Kurnia,2016)
Pada kategori Karya Non-buku Pilihan Sagang, tim penilai menyeleksi karya seniman/budayawan yang ada di Riau, di mana karyanya berhubungan dengan seni-budaya Melayu khususnya Melayu Riau, baik itu karya musik, teater, koreografi, seni rupa dan sebagainya. Lima nominatornya adalah: Kampong Melayu (mata acara di Riau Televisi), Mendu [Pementasan Teater, Matan), Merevitalisasi Warisan Kebudayaan Melayu [Film Dokumenter yang disutradarai Parlindungan), Rona Melayu (mata acara TVRI Riau-Kepri), dan Sijangkang [Pementasan Teater, Selembayung) .

Untuk kategori Institusi/Lembaga Seni Budaya Pilihan Sagang, tim penilai memilih lima nominator yang berada di Riau, bergerak di bidang seni budaya Melayu terutama Riau, yang karya pengabdiannya dinilai memperkaya kehidupan kesenian/kebudayaan Melayu. Kelimanya adalah: Forum Lingkar Pena (FLP) Riau (Komunitas Menulis, Pekanbaru), Matan (Sanggar Teater, Pekanbaru), Rumah Sunting (Komunitas Seni, Pekanbaru), Rumah Budaya Siku Keluang (Komunitas Seni, Pekanbaru) dan Tengkah Zapin (Komunitas Seni, Pekanbaru).Pada kategori Anugerah Serantau Pilihan Sagang, tim penilai memilih lima calon penerima termasuk yang berdomisili di luar Riau, bahkan di luar negeri, namun sejak lama memiliki karya dan perhatian yang berhubungan dengan seni budaya Melayu, terutama Melayu Riau. Lima yang dinominasikan adalah Abdul Malik PhD (Budayawan, Tanjungpinang), Mu’jizah (Budayawan/Peneliti, Jakarta), Ramon Damora (Sastrawan, Batam), Rohani Dien (Sastrawan, Singapura) dan Siti Zainon Ismail (Sastrawan/Peneliti, Malaysia).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/