29 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Ratusan Buruh tak Gajian

Buntut Kebakaran Pabrik di KIM I

MEDAN-Kobaran api yang menghanguskan pabrik sarung tangan PT Indoglove (sebelumnya ditulis Indo Globe) di Kawasan Industri Medan (KIM) I tidak hanya meninggalkan duka bagi korban. Buruh yang selamat dan tak terjebak di kobaran api pun mengalami yang sama. Kemarin mereka batal gajian, uang yang dialokasikan untuk mereka ikut terbakar.

Kemarin, ratusan buruh pabrik sarung tangan itu tampak telantar di sekitar luar pagar pembatas PT Indoglove. Mereka hanya bisa memandangi sisa kebakaran yang terjadi sejak Kamis (1/11) tadi malam hingga Jumat (2/11) dini hari.

“Sebenarnya hari ini kami (buruh) terima pembayaran gaji, tapi karena pabrik terbakar,” ujar Ratna, seorang buruh.

Ratna pun tampak pasrah. “Dan katanya, uang gaji kami pun ikut terbakar. Jadi sampai siang ini (kemarin) belum ada kepastian,” tambahnya.
Ratusan buruh pabrik sarung tangan itu pun belum tahu nasib mereka selanjutnya. Sejauh ini perusahaan belum ada memberikan informasi. Meski begitu, para buruh yang kebanyakan terdiri dari wanita itu, tetap terlihat menunggu di sekitar pabrik untuk mendapatkan kabar pemberitahuan lanjutan dari pihak perusahaan.

Tak Ada Jamsostek

Senada dengan, Ratna, para buruh lainnya juga mengaku pasrah. Mereka khawatir kalau nantinya mereka akan menjadi pengangguran. “Mau bagaimana lagi, pasrah sajalah. Jangankan kami para buruh, pemilik perusahaan pun mungkin tak mau kalau pabrik ini harus terbakar,” seorang buruh mengaku bernama Adi.

Dia mengakui, kalau selama bekerja di pabrik tersebut dirinya dan para buruh lainnya belum memiliki fasilitas pelayanan Jamsostek dari perusahaan. Tidak hanya itu, sebagian besar buruh yang bekerja merupakan pekerja outsourcing. “Jamsostek tak ada, perusahaan belum memberikannya sama kami. Padahal, masa kerja buruh di sini ada yang sudah mengabdi selama dua tahun,” sebutnya.

Amatan Sumut Pos disekitar lokasi, api masih tampak membakar tumpukan bahan-bahan karet serta cairan bahan kimia lainnya. Puluhan mobil kebakaran masih berdatangan ke lokasi karena asap hitam masih terus membumbung dari bagian belakang pabrik. Sedangkan para warga yang terus memadati lokasi pabrik membuat petugas kepolisian yang melakukan pengamanan sedikit kewalahan.

Oknum Pemadam Kebakaran Diduga Curi Kabel

Di sisi lain, seorang oknum petugas pemadam kebakaran, F Simamora, diamankan petugas Brimob atas sangkaan mencuri kabel tembaga yang dimasukan ke dalam sebuah goni. Oknum tersebut dipergoki saat akan memindahkan satu goni kabel tembaga ke mobil pemadam kebakaran.
Untuk menjalani pemeriksaan, oknum petugas pemadam kebakaran berseragam biru tersebut dibawa ke pos pengamanan pabrik guna dimintai keterangannya. Setelah dilakukan koordinasi dengan Dinas Petugas Pemadam Kebakaran (DP2K)  Kota Medan, oknum petugas pemadam yang sempat diamankan itu kemudian dilepas.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan, AKP Pahala Manurung, kepada Sumut Pos membenarkan adanya seorang oknum petugas pemadam kebakaran diamankan atas sangkaan mencuri satu gain kabel tembaga milik perusahaan.”Karena pihak pabrik selaku korban tidak membuat pengaduan. Oknum petugas pemadam itu terpaksa dibebaskan,” kata Pahala Manurung.

Korban Tewas 3 Orang

Manurung menjelaskan, untuk korban tewas yang sudah ditemukan dalam peristiwa kebakaran pabrik sarung tangan itu sudah tiga orang. Dan jenazah korban telah dievakuasi ke RSU dr Pirngadi Medan.”Data yang kita terima ada tiga jenazah korban tewas yang sudah dievakuasi, di antara satu kantung jenazah berisi tulang belulang. Tapi kita belum bisa mengidentifikasi siapa korban tersebut,” terang Manurung di lokasi kejadian.

Mahadi Kamal Nasution (22) warga asal Jalan Wahidin, Gang Seko, Pangkalan Brandan yang ngekos dikawasan Simpang Dobi Belawan, Agustina Saragih (34) warga Pulo Sicanang Blok 15, Belawan, dan M Rozi (21) warga komplek BTN Martubung asal Rau Pasaman Sumbar.

Korban tewas diperkirakan masih akan bertambah, apalagi beredar kabar terdapat belasan karyawan terperangkap saat kebakaran terjadi. Sebagian kerabat korban sudah datang ke RSUD dr Pirngadi Medan, karena sanak saudaranya yang kerja di PT Indoglove belum pulang. “Adik mamak kami namanya Agustina Saragih belum pulang. Dia ship malam sampai jam 3 pagi,” ucap Sandi, warga Marelan. (mag-17/uma/far/jon)

Buntut Kebakaran Pabrik di KIM I

MEDAN-Kobaran api yang menghanguskan pabrik sarung tangan PT Indoglove (sebelumnya ditulis Indo Globe) di Kawasan Industri Medan (KIM) I tidak hanya meninggalkan duka bagi korban. Buruh yang selamat dan tak terjebak di kobaran api pun mengalami yang sama. Kemarin mereka batal gajian, uang yang dialokasikan untuk mereka ikut terbakar.

Kemarin, ratusan buruh pabrik sarung tangan itu tampak telantar di sekitar luar pagar pembatas PT Indoglove. Mereka hanya bisa memandangi sisa kebakaran yang terjadi sejak Kamis (1/11) tadi malam hingga Jumat (2/11) dini hari.

“Sebenarnya hari ini kami (buruh) terima pembayaran gaji, tapi karena pabrik terbakar,” ujar Ratna, seorang buruh.

Ratna pun tampak pasrah. “Dan katanya, uang gaji kami pun ikut terbakar. Jadi sampai siang ini (kemarin) belum ada kepastian,” tambahnya.
Ratusan buruh pabrik sarung tangan itu pun belum tahu nasib mereka selanjutnya. Sejauh ini perusahaan belum ada memberikan informasi. Meski begitu, para buruh yang kebanyakan terdiri dari wanita itu, tetap terlihat menunggu di sekitar pabrik untuk mendapatkan kabar pemberitahuan lanjutan dari pihak perusahaan.

Tak Ada Jamsostek

Senada dengan, Ratna, para buruh lainnya juga mengaku pasrah. Mereka khawatir kalau nantinya mereka akan menjadi pengangguran. “Mau bagaimana lagi, pasrah sajalah. Jangankan kami para buruh, pemilik perusahaan pun mungkin tak mau kalau pabrik ini harus terbakar,” seorang buruh mengaku bernama Adi.

Dia mengakui, kalau selama bekerja di pabrik tersebut dirinya dan para buruh lainnya belum memiliki fasilitas pelayanan Jamsostek dari perusahaan. Tidak hanya itu, sebagian besar buruh yang bekerja merupakan pekerja outsourcing. “Jamsostek tak ada, perusahaan belum memberikannya sama kami. Padahal, masa kerja buruh di sini ada yang sudah mengabdi selama dua tahun,” sebutnya.

Amatan Sumut Pos disekitar lokasi, api masih tampak membakar tumpukan bahan-bahan karet serta cairan bahan kimia lainnya. Puluhan mobil kebakaran masih berdatangan ke lokasi karena asap hitam masih terus membumbung dari bagian belakang pabrik. Sedangkan para warga yang terus memadati lokasi pabrik membuat petugas kepolisian yang melakukan pengamanan sedikit kewalahan.

Oknum Pemadam Kebakaran Diduga Curi Kabel

Di sisi lain, seorang oknum petugas pemadam kebakaran, F Simamora, diamankan petugas Brimob atas sangkaan mencuri kabel tembaga yang dimasukan ke dalam sebuah goni. Oknum tersebut dipergoki saat akan memindahkan satu goni kabel tembaga ke mobil pemadam kebakaran.
Untuk menjalani pemeriksaan, oknum petugas pemadam kebakaran berseragam biru tersebut dibawa ke pos pengamanan pabrik guna dimintai keterangannya. Setelah dilakukan koordinasi dengan Dinas Petugas Pemadam Kebakaran (DP2K)  Kota Medan, oknum petugas pemadam yang sempat diamankan itu kemudian dilepas.

Kanit Reskrim Polsekta Medan Labuhan, AKP Pahala Manurung, kepada Sumut Pos membenarkan adanya seorang oknum petugas pemadam kebakaran diamankan atas sangkaan mencuri satu gain kabel tembaga milik perusahaan.”Karena pihak pabrik selaku korban tidak membuat pengaduan. Oknum petugas pemadam itu terpaksa dibebaskan,” kata Pahala Manurung.

Korban Tewas 3 Orang

Manurung menjelaskan, untuk korban tewas yang sudah ditemukan dalam peristiwa kebakaran pabrik sarung tangan itu sudah tiga orang. Dan jenazah korban telah dievakuasi ke RSU dr Pirngadi Medan.”Data yang kita terima ada tiga jenazah korban tewas yang sudah dievakuasi, di antara satu kantung jenazah berisi tulang belulang. Tapi kita belum bisa mengidentifikasi siapa korban tersebut,” terang Manurung di lokasi kejadian.

Mahadi Kamal Nasution (22) warga asal Jalan Wahidin, Gang Seko, Pangkalan Brandan yang ngekos dikawasan Simpang Dobi Belawan, Agustina Saragih (34) warga Pulo Sicanang Blok 15, Belawan, dan M Rozi (21) warga komplek BTN Martubung asal Rau Pasaman Sumbar.

Korban tewas diperkirakan masih akan bertambah, apalagi beredar kabar terdapat belasan karyawan terperangkap saat kebakaran terjadi. Sebagian kerabat korban sudah datang ke RSUD dr Pirngadi Medan, karena sanak saudaranya yang kerja di PT Indoglove belum pulang. “Adik mamak kami namanya Agustina Saragih belum pulang. Dia ship malam sampai jam 3 pagi,” ucap Sandi, warga Marelan. (mag-17/uma/far/jon)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/