28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Wiranto: Sudah Diproses, Jadi… Tujuan Demonstrasi Apa?

Ryamizard yakin bahwa unjuk rasa yang diinisiasi oleh ribuan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) nanti akan berlangsung aman dan terkendali. Namun, dia juga menyatakan bahwa pihaknya mendeteksi adanya pihak-pihak yang menjadi penunggang gelap di dalam aksi unjuk rasa besok. Menurutnya, para penunggang gelap itulah yang akan menjadi musuh negara.

“Ada yang masuk menjadi penunggang gelap untuk mencari keributan. Mereka bisa dari orang luar maupun orang dalam,” kata Ryamizard di Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), kemarin.

Salah satu pihak yang diyakini Ryamizard akan menjadi penunggang gelap dalam aksi unjuk rasa memprotes Gubernur DKI Jakarta Ahok tersebut adalah kelompok simpatisan ISIS di tanah air. “Kemungkinan ada ya ada. TNI itu telah memperkirakan ada kemungkinan. Kemungkinan sedikit pun juga harus dianalisa. Kalau tak terjadi ya tak apa, tapi kalau sampai benar terjadi kami siap,” ujarnya.

Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan bahwa Polri sebelumnya memutuskan menetapkan status siaga satu untuk internal Brimob, namun pada Rabu (2/11) ini status siaga satu itu ditingkatkan untuk semua personil Polri di Indonesia.

”Siaga 1 per hari ini untuk seluruh Indonesia. Keputusan ini diambil karena membaca kondisi keamanan dimana saat pilkada sudah masuk masa kampanye terbuka,” terang Syafruddin pasca apel pasukan Monas kemarin.

Polri mengglar apel di Monumen Nasional kemarin. Ada sekitar 4000 peserta dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP. Mereka ini adalah sebagian dari 18 ribu personil yang disiapkan untuk menghadapi demo Jumat (4/11) November nanti.

Uniknya, ada ratusan personil Brimob yang memakai kupluk dan sorban dalam apel tersebut. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pasukan yang memakai kupluk dan sorban itu bernama pasukan Asmaul Khusna. ”Itu arahan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian,” paparnya.

Tujuan pasukan itu, lanjutnya, agar demonstrasi yang digelar menjadi lebih damai dan sejuk. Dengan perlengkapan itu, para demonstran juga tidak akan lupa bahwa polisi itu juga muslim. ”Ya, biar damai,” terangnya. (byu/dod/idr)

Ryamizard yakin bahwa unjuk rasa yang diinisiasi oleh ribuan anggota ormas Front Pembela Islam (FPI) nanti akan berlangsung aman dan terkendali. Namun, dia juga menyatakan bahwa pihaknya mendeteksi adanya pihak-pihak yang menjadi penunggang gelap di dalam aksi unjuk rasa besok. Menurutnya, para penunggang gelap itulah yang akan menjadi musuh negara.

“Ada yang masuk menjadi penunggang gelap untuk mencari keributan. Mereka bisa dari orang luar maupun orang dalam,” kata Ryamizard di Kemayoran, Jakarta Pusat (Jakpus), kemarin.

Salah satu pihak yang diyakini Ryamizard akan menjadi penunggang gelap dalam aksi unjuk rasa memprotes Gubernur DKI Jakarta Ahok tersebut adalah kelompok simpatisan ISIS di tanah air. “Kemungkinan ada ya ada. TNI itu telah memperkirakan ada kemungkinan. Kemungkinan sedikit pun juga harus dianalisa. Kalau tak terjadi ya tak apa, tapi kalau sampai benar terjadi kami siap,” ujarnya.

Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan bahwa Polri sebelumnya memutuskan menetapkan status siaga satu untuk internal Brimob, namun pada Rabu (2/11) ini status siaga satu itu ditingkatkan untuk semua personil Polri di Indonesia.

”Siaga 1 per hari ini untuk seluruh Indonesia. Keputusan ini diambil karena membaca kondisi keamanan dimana saat pilkada sudah masuk masa kampanye terbuka,” terang Syafruddin pasca apel pasukan Monas kemarin.

Polri mengglar apel di Monumen Nasional kemarin. Ada sekitar 4000 peserta dari unsur TNI, Polri, dan Satpol PP. Mereka ini adalah sebagian dari 18 ribu personil yang disiapkan untuk menghadapi demo Jumat (4/11) November nanti.

Uniknya, ada ratusan personil Brimob yang memakai kupluk dan sorban dalam apel tersebut. Kadivhumas Mabes Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan bahwa pasukan yang memakai kupluk dan sorban itu bernama pasukan Asmaul Khusna. ”Itu arahan dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian,” paparnya.

Tujuan pasukan itu, lanjutnya, agar demonstrasi yang digelar menjadi lebih damai dan sejuk. Dengan perlengkapan itu, para demonstran juga tidak akan lupa bahwa polisi itu juga muslim. ”Ya, biar damai,” terangnya. (byu/dod/idr)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/