29 C
Medan
Friday, January 31, 2025

Diangkut Pakai Kursi Roda, Rachmawati Dijerat 3 Pasal

Menurut Rachmawati, sesuai yang disampaikan Teguh, pemerintah Presiden Joko-JK sangat represif. ”Selama Rezim Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto yang sangat terkenal represif saja, Bu Rachmawati tidak pernah menerima perlakuan seperti saat ini. Beliau bilang kepada polisi, ’Saya ini anak proklamator kenapa diperlakukan seperti ini ?’ itu kata Bu Rachma,” papar Teguh.

Ditegaskan, pihak Rachmawati akan menyampaikan protes keras kepada pemerintah atas penangkapan ini. ”Bu Rachmawati juga bilang,’Saya baru dikasih sarapan bubur. Tapi belum saya makan. Dan saya cuma bawa tabung oksigen sendiri’ begitu kata beliau,” lontar Teguh yang hingga Jumat petang tidak diizinkan polisi menemui Rachmawati.

Sebelum ditangkap, saat menjadi pembicara di Universita Hung Karno, Rachmawati mengatakan kalau tuduhan makar yang dilontarkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tidak beralasan. Menurutnya yang melakukan makar adalah mereka yang mengabaikan hukum di negara ini.

Adik kandung Ketua Umum PDIP Megawati ini melanjutkan, yang melakukan makar itu adalah mereka yang melakukan perubahan atau amandemen UUD 1945 hingga 4 kali amandemen. ”Yang melakukan makar yaitu mereka yang menjual kekayaan alam yang dikelola oleh negeri ini kepada bangsa asing dan aseng,” katanya.

Lebih lanjut, soal pelaku makar kata Rachmawati adalah mereka yang menindas rakyat sendiri demi kepentingan sekelompok manusia-manusia elit, para konglomerat yang ingin menguasai negeri ini.

”Dan sesungguhnya yang melakukan makar, lanjutnya, mereka yang mendatangkan ribuan buruh asing ke negeri ini dan menyengsarakan buruh dalam negeri. Yang melakukan makar ialah mereka yang mengutamakan bangsa asing daripada kepentingan bangsa sendiri. Selain itu, yang melakukan makar adalah orang-orang yang berpihak pada import dibanding barang-barang sendiri dan melakukan hutang yang menjadi beban yang menyengsarakan rakyat sendiri,” pungkas Rachmawati.

Menurut Rachmawati, sesuai yang disampaikan Teguh, pemerintah Presiden Joko-JK sangat represif. ”Selama Rezim Orde Baru pimpinan Presiden Soeharto yang sangat terkenal represif saja, Bu Rachmawati tidak pernah menerima perlakuan seperti saat ini. Beliau bilang kepada polisi, ’Saya ini anak proklamator kenapa diperlakukan seperti ini ?’ itu kata Bu Rachma,” papar Teguh.

Ditegaskan, pihak Rachmawati akan menyampaikan protes keras kepada pemerintah atas penangkapan ini. ”Bu Rachmawati juga bilang,’Saya baru dikasih sarapan bubur. Tapi belum saya makan. Dan saya cuma bawa tabung oksigen sendiri’ begitu kata beliau,” lontar Teguh yang hingga Jumat petang tidak diizinkan polisi menemui Rachmawati.

Sebelum ditangkap, saat menjadi pembicara di Universita Hung Karno, Rachmawati mengatakan kalau tuduhan makar yang dilontarkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian tidak beralasan. Menurutnya yang melakukan makar adalah mereka yang mengabaikan hukum di negara ini.

Adik kandung Ketua Umum PDIP Megawati ini melanjutkan, yang melakukan makar itu adalah mereka yang melakukan perubahan atau amandemen UUD 1945 hingga 4 kali amandemen. ”Yang melakukan makar yaitu mereka yang menjual kekayaan alam yang dikelola oleh negeri ini kepada bangsa asing dan aseng,” katanya.

Lebih lanjut, soal pelaku makar kata Rachmawati adalah mereka yang menindas rakyat sendiri demi kepentingan sekelompok manusia-manusia elit, para konglomerat yang ingin menguasai negeri ini.

”Dan sesungguhnya yang melakukan makar, lanjutnya, mereka yang mendatangkan ribuan buruh asing ke negeri ini dan menyengsarakan buruh dalam negeri. Yang melakukan makar ialah mereka yang mengutamakan bangsa asing daripada kepentingan bangsa sendiri. Selain itu, yang melakukan makar adalah orang-orang yang berpihak pada import dibanding barang-barang sendiri dan melakukan hutang yang menjadi beban yang menyengsarakan rakyat sendiri,” pungkas Rachmawati.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/