28 C
Medan
Thursday, June 20, 2024

Drainase dan Sampah jadi Penyebab

Jalan Setia Budi Ujung dan Jalan Ampera Langganan Banjir

MEDAN-Warga yang bermukim di Jalan Setia Budi Ujung, Kelurahan Simpang Selayang Medan selalu menjadi langganan banjir. Setiap hujan deras, jalan tersebut langsung digenangi air setinggi 30 cm. Ini akibatkan saluran drainase dan gorong-gorong jalan terlalu sempit.

Kondisi ini sudah berlangsung cu-kup lama. Setiap hujan tiba, jalan selalu digenai air. Bahkan, air bisa masuk ke rumah warga yang berada persis di samping jalan. “Setiap hujan datang, jalan ini banjir. Bahkan kadang-kadang masuk ke rumah kami ini,” ujar Ria boru Sipayung, warga yang tinggal di pinggir jalan tersebut kepada Sumut Pos, Minggu (3/2).

Menurut Ria, warga sekitar sudah berkali-kali mengeluh kepada Kepala Lingkungan, namun hingga kini belum ada perbaikan. Bahkan, akibat sering digenani air, kondisi aspal jalan menjadi rusak, jalan menjadi berlubang cukup dalam.

“Genangan air membuat kondisi aspal menjadi cepat rusak. Itu ada dua lubang yang cukup dalam di tengah jalan. Lubang-lubang itu juga sangat mengganggu pengguna jalan,” kata Ria sambil menunjukkan lubang di tengah jalan.

Kepala Lingkungan II Kelurahan Simpang Selayang Misman ketika ditemui di kediamannya mengatakan, banjir di Jalan Setia Budi Ujung tersebut sudah berlangsung lama. Banjir disebabkan drainase dan gorong-gorong yang sempit.

“Kondisi drainase dan gorong-gorongnya memang sempit, sehingga tidak mampu menampung seluruh air hujan. Apalagi, ini merupakan saluran pembuangan air dari sebagian warga Kelurahan Simpang Selayang,” ujar Misman.

Selain itu, katanya, lokasi banjir tersebut berada lebih rendah dari daerah lainnya, sehingga semua air mengalir ke daerah tersebut. Parahnya lagi, tambahnya, gorong-gorong yang berada di bawah jalan sering tersumbat karena sampah terbawa air.
Misman menambahkan, pihaknya bersama kelurahan sudah beberapa kali melaporkan hal tersebut kepada Pemko Medan. Tapi, hingga kini belum ada perbaikan. “Kalau drainase dan gorong-gorong diperlebar, saya yakin daerah itu pasti tidak banjir lagi. Kalau gotong-royong sudah kita lakukan, tapi tetap tak ada perubahan,” pungkasnya.

Sementara itu, wilayah lainnya yang juga menjadi langganan banjir berada di Jalan Ampera,Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Di lokasi ini, jika turun hujan dalam waktu lima belas menit, langsung banjir setinggi sebetis orang dewasa.
Anar, warga setempat mengaku, banjir di wilayahnya sudah biasa dirasakan warga. “Saya tidak terkejut dengan banjir saat hujan turun. Kalau seluruh Kota Medan rawan banjir, dua tahun lagi kita akan tenggelam seperti Jakarta. Ayolah Pak Wali Kota, atasi segera banjir,” ujar Anar.

Menurutnya, warga sudah sering melapor ke kepala lingkung setempat namun belum ada tindaklanjutnya. “Banjir di sini disebabkan tidak berfungsinya saluran drainase dengan baik, banyak sampah menumpuk disaluran drainase,” kata Anar.

Kepala Lingkungan VI, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, Irwanto yang dikonfirmasi mengatakan, semua sudah dirapatkan di kantor kelurahan dan sudah diusulkan ke Camat agar melakukan perbaikan saluran drainase di Jalan Ampera, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung. “Rencananya di sepanjang Jalan Inti Sari akan dibuat saluran drainase baru menuju Sungai Denai. Kita lihat kapan realisasinya, “ ujarnya. (mag-7/mag-8)

Jalan Setia Budi Ujung dan Jalan Ampera Langganan Banjir

MEDAN-Warga yang bermukim di Jalan Setia Budi Ujung, Kelurahan Simpang Selayang Medan selalu menjadi langganan banjir. Setiap hujan deras, jalan tersebut langsung digenangi air setinggi 30 cm. Ini akibatkan saluran drainase dan gorong-gorong jalan terlalu sempit.

Kondisi ini sudah berlangsung cu-kup lama. Setiap hujan tiba, jalan selalu digenai air. Bahkan, air bisa masuk ke rumah warga yang berada persis di samping jalan. “Setiap hujan datang, jalan ini banjir. Bahkan kadang-kadang masuk ke rumah kami ini,” ujar Ria boru Sipayung, warga yang tinggal di pinggir jalan tersebut kepada Sumut Pos, Minggu (3/2).

Menurut Ria, warga sekitar sudah berkali-kali mengeluh kepada Kepala Lingkungan, namun hingga kini belum ada perbaikan. Bahkan, akibat sering digenani air, kondisi aspal jalan menjadi rusak, jalan menjadi berlubang cukup dalam.

“Genangan air membuat kondisi aspal menjadi cepat rusak. Itu ada dua lubang yang cukup dalam di tengah jalan. Lubang-lubang itu juga sangat mengganggu pengguna jalan,” kata Ria sambil menunjukkan lubang di tengah jalan.

Kepala Lingkungan II Kelurahan Simpang Selayang Misman ketika ditemui di kediamannya mengatakan, banjir di Jalan Setia Budi Ujung tersebut sudah berlangsung lama. Banjir disebabkan drainase dan gorong-gorong yang sempit.

“Kondisi drainase dan gorong-gorongnya memang sempit, sehingga tidak mampu menampung seluruh air hujan. Apalagi, ini merupakan saluran pembuangan air dari sebagian warga Kelurahan Simpang Selayang,” ujar Misman.

Selain itu, katanya, lokasi banjir tersebut berada lebih rendah dari daerah lainnya, sehingga semua air mengalir ke daerah tersebut. Parahnya lagi, tambahnya, gorong-gorong yang berada di bawah jalan sering tersumbat karena sampah terbawa air.
Misman menambahkan, pihaknya bersama kelurahan sudah beberapa kali melaporkan hal tersebut kepada Pemko Medan. Tapi, hingga kini belum ada perbaikan. “Kalau drainase dan gorong-gorong diperlebar, saya yakin daerah itu pasti tidak banjir lagi. Kalau gotong-royong sudah kita lakukan, tapi tetap tak ada perubahan,” pungkasnya.

Sementara itu, wilayah lainnya yang juga menjadi langganan banjir berada di Jalan Ampera,Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung. Di lokasi ini, jika turun hujan dalam waktu lima belas menit, langsung banjir setinggi sebetis orang dewasa.
Anar, warga setempat mengaku, banjir di wilayahnya sudah biasa dirasakan warga. “Saya tidak terkejut dengan banjir saat hujan turun. Kalau seluruh Kota Medan rawan banjir, dua tahun lagi kita akan tenggelam seperti Jakarta. Ayolah Pak Wali Kota, atasi segera banjir,” ujar Anar.

Menurutnya, warga sudah sering melapor ke kepala lingkung setempat namun belum ada tindaklanjutnya. “Banjir di sini disebabkan tidak berfungsinya saluran drainase dengan baik, banyak sampah menumpuk disaluran drainase,” kata Anar.

Kepala Lingkungan VI, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung, Irwanto yang dikonfirmasi mengatakan, semua sudah dirapatkan di kantor kelurahan dan sudah diusulkan ke Camat agar melakukan perbaikan saluran drainase di Jalan Ampera, Kelurahan Banten, Kecamatan Medan Tembung. “Rencananya di sepanjang Jalan Inti Sari akan dibuat saluran drainase baru menuju Sungai Denai. Kita lihat kapan realisasinya, “ ujarnya. (mag-7/mag-8)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/