25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Hari Ini, Raja Salman Tinggalkan Jakarta

Meskipun demikian, dalam notam resmi tersebut ada perbedaan jam penutupan bandara antara Kemenhub, dengan PT Angkasa Pura I yang mengelola Bandara Ngurah Rai. ”Keterlambatan pukul 19.15-20.00 WITA karena adanya kegiatan VVIP,” ujar Kepala Komunikasi Dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata.

Sementara, Corporate Secretary Angkasa Pura (AP) I Israwadi mengungkapkan, penutupan bandara akan dilakukan antara pukul 17.30-18.15 WITA. Dampaknya, kemungkinan ada 20 penerbangan terdampak. Di antaranya, penerbangan Garuda Indonesia GA436/437 rute Denpasar-Lombok, Wings Air IW1962/1963 rute Denpasar-Lombok dan Lion Air JT954/955 rute Denpasar-Lombok.

”Namun karena closed hanya 45 menit, maka jika ketiga penerbangan tersebut On schedule, maka yang akan terdelay hanya GA436/437. Sedangkan IW 1962/1963 dan JT954/955 pada saat Denpasar closed sedang on ground (menaik-turunkan penumpang) di Lombok,” jelasnya.

Nanti, hanya tiga pesawat yang parkir di Ngurah Rai. Pesawat Raja akan parkir di area B27 sementara dua lainnya di Apron selatan. Sementara itu, hingga kemarin Jawa Pos belum meperoleh keterangan resmi di mana Raja Salman akan menginap. Namun, informasi yang diperoleh Jawa Pos menyebutkan bahwa Hotel Saint Regis di Nusa Dua menjadi pilihan raja untuk menginap. Hotel tersebut menyediakan akses langsung ke pantai Nusa Dua yang sudah terkenal keindahannya.

Rencananya, raja akan menginap di kamar terbaik di hotel itu, yakni Grande Astor Suite. Kamar itu memiliki luas 374 meter persegi. Dilengkapi satu tempat tidur utama dan dua tempat tidur single, kamar raja dilengkapi balkon dengan view menakjubkan. Berupa deretan pohon kelapa yang mengarah langsung ke pantai Nusa Dua.

Sementara itu, pengamanan Raja Salman dan rombongan selama di Bali dipegang oleh TNI. sejumlah persiapan pengamanan sudah beres dilakukan. TNI Angkatan Laut mengerahkan dua kapal perang. Yakni KRI Sura-802 dan KRI Hiu-634. Keduanya bergerak di bawah Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menjelaskan, pengamanan Raja Salman oleh TNI AL satu paket dengan pengamanan yang dilakukan oleh TNI AD maupun TNI AU. ”Kepala negara ada pengamanan di darat, udara, dan di laut,” kata dia kemarin (3/3). Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1983 itu memastikan, pasukan TNI AL yang dikerahkan untuk mengamankan Raja Salman memadai.

Meskipun demikian, dalam notam resmi tersebut ada perbedaan jam penutupan bandara antara Kemenhub, dengan PT Angkasa Pura I yang mengelola Bandara Ngurah Rai. ”Keterlambatan pukul 19.15-20.00 WITA karena adanya kegiatan VVIP,” ujar Kepala Komunikasi Dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan JA Barata.

Sementara, Corporate Secretary Angkasa Pura (AP) I Israwadi mengungkapkan, penutupan bandara akan dilakukan antara pukul 17.30-18.15 WITA. Dampaknya, kemungkinan ada 20 penerbangan terdampak. Di antaranya, penerbangan Garuda Indonesia GA436/437 rute Denpasar-Lombok, Wings Air IW1962/1963 rute Denpasar-Lombok dan Lion Air JT954/955 rute Denpasar-Lombok.

”Namun karena closed hanya 45 menit, maka jika ketiga penerbangan tersebut On schedule, maka yang akan terdelay hanya GA436/437. Sedangkan IW 1962/1963 dan JT954/955 pada saat Denpasar closed sedang on ground (menaik-turunkan penumpang) di Lombok,” jelasnya.

Nanti, hanya tiga pesawat yang parkir di Ngurah Rai. Pesawat Raja akan parkir di area B27 sementara dua lainnya di Apron selatan. Sementara itu, hingga kemarin Jawa Pos belum meperoleh keterangan resmi di mana Raja Salman akan menginap. Namun, informasi yang diperoleh Jawa Pos menyebutkan bahwa Hotel Saint Regis di Nusa Dua menjadi pilihan raja untuk menginap. Hotel tersebut menyediakan akses langsung ke pantai Nusa Dua yang sudah terkenal keindahannya.

Rencananya, raja akan menginap di kamar terbaik di hotel itu, yakni Grande Astor Suite. Kamar itu memiliki luas 374 meter persegi. Dilengkapi satu tempat tidur utama dan dua tempat tidur single, kamar raja dilengkapi balkon dengan view menakjubkan. Berupa deretan pohon kelapa yang mengarah langsung ke pantai Nusa Dua.

Sementara itu, pengamanan Raja Salman dan rombongan selama di Bali dipegang oleh TNI. sejumlah persiapan pengamanan sudah beres dilakukan. TNI Angkatan Laut mengerahkan dua kapal perang. Yakni KRI Sura-802 dan KRI Hiu-634. Keduanya bergerak di bawah Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim).

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menjelaskan, pengamanan Raja Salman oleh TNI AL satu paket dengan pengamanan yang dilakukan oleh TNI AD maupun TNI AU. ”Kepala negara ada pengamanan di darat, udara, dan di laut,” kata dia kemarin (3/3). Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) 1983 itu memastikan, pasukan TNI AL yang dikerahkan untuk mengamankan Raja Salman memadai.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/