31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Sumbar-Riau Putrus

Warga berusaha melintas dengan memanfaatkan batang pohon yang rebah saat kondisi Jalan Lintas Riau-Sumatra Barat yang putus akibat terpaan banjir di Desa Tanjung Balit. Sumatra Barat. Jumat (3/3/2017). Curah hujan di Provinsi Sumatra Barat dan Riau mengakibatkan debit air di PLTA Koto Panjang Kampar tinggi. ft: MHD AKHWAN/RIAUPOS

SUMUTPOS.CO  – Sedikitnya tujuh mobil dihantam material longsor di Jalan Negara Sumbar-Riau, persisnya di Kotoalam, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumbar, Jumat (3/3) dini hari. Sekitar 50-an penumpang termasuk sopir, ikut tercampak ke dalam jurang di pinggir jalan.

Empat dari 50-an orang yang masuk jurang bersama ketujuh mobil, meninggal dunia. Sedangkan 15 orang luka-luka. Sisanya shock berat. Demikian disampaikan Wakapolres Limapuluh Kota, Kompol Eridal kepada Padang Ekspres (grup Sumut Pos), tadi malam.

Eridal menyebut, ketujuh mobil dihantam material tebing longsor dan terlempar ke  jurang, ketika melaju dari arah Sumbar menuju Riau. “Kejadiannya, sekitar pukul 04.00 WIB, saat hujan turun di lokasi tersebut,” ujarnya.

Sampai tadi malam, ketujuh mobil, termasuk angkutan jasa travel dan armada pembawa sembako, masih berada di dalam jurang yang dasarnya penuh bebatuan, lumpur, dan semak belukar. Sedangkan penumpang yang selamat dalam insiden ini sudah dievakuasi.

“Penumpang yang mengalami luka-luka, sekitar 15 orang, dibawa ke Puskesmas. Sedangkan penumpang yang shock berat, sudah dibawa ke kantor wali nagari Kotoalam,” kata Eridal.

Mantan Kasat Reskrim Polres Payakumbuh itu belum bisa memastikan, nomor polisi ketujuh mobil yang dihantam longsor, hinggga masuk jurang. Begitu pula dengan identitas keempat penumpang yang dinyatakan tewas.

“Pelat nomornya, tertutup lumpur. Sedangkan korban meninggal, baru satu orang berhasil dievakuasi.  Identitasnya belum ditemukan,. Sementara tiga penumpang lainnya yang menigngal, masih di dalam mobil yang tertimbun longsor. Belum bisa dievakuasi,” ujarnya.

Dia mengelak, menyebut proses evakuasi berlangsung lambat. Karena medan di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) cukup berat. Ditambah faktor cuaca yang terus hujan dan berpotensi menyebabkan longsor susulan.

“Kita sudah berupaya maksimal, mengevakuasi korban. Sejak, pagi tadi, jalur lalu-lintas kita alihkan, untuk mempercepat evakuasi dan mengantipasi longsor susulan. Bahkan, Polda Sumbar turunkan satu pleton Brimob. Kita juga dibantu BPBD dan Basarnas Sumbar, serta BPBD Limapuluh Kota. Tapi memang, medannya berat. Cuaca hujan terus,” ujarnya.

Warga berusaha melintas dengan memanfaatkan batang pohon yang rebah saat kondisi Jalan Lintas Riau-Sumatra Barat yang putus akibat terpaan banjir di Desa Tanjung Balit. Sumatra Barat. Jumat (3/3/2017). Curah hujan di Provinsi Sumatra Barat dan Riau mengakibatkan debit air di PLTA Koto Panjang Kampar tinggi. ft: MHD AKHWAN/RIAUPOS

SUMUTPOS.CO  – Sedikitnya tujuh mobil dihantam material longsor di Jalan Negara Sumbar-Riau, persisnya di Kotoalam, Pangkalan, Limapuluh Kota, Sumbar, Jumat (3/3) dini hari. Sekitar 50-an penumpang termasuk sopir, ikut tercampak ke dalam jurang di pinggir jalan.

Empat dari 50-an orang yang masuk jurang bersama ketujuh mobil, meninggal dunia. Sedangkan 15 orang luka-luka. Sisanya shock berat. Demikian disampaikan Wakapolres Limapuluh Kota, Kompol Eridal kepada Padang Ekspres (grup Sumut Pos), tadi malam.

Eridal menyebut, ketujuh mobil dihantam material tebing longsor dan terlempar ke  jurang, ketika melaju dari arah Sumbar menuju Riau. “Kejadiannya, sekitar pukul 04.00 WIB, saat hujan turun di lokasi tersebut,” ujarnya.

Sampai tadi malam, ketujuh mobil, termasuk angkutan jasa travel dan armada pembawa sembako, masih berada di dalam jurang yang dasarnya penuh bebatuan, lumpur, dan semak belukar. Sedangkan penumpang yang selamat dalam insiden ini sudah dievakuasi.

“Penumpang yang mengalami luka-luka, sekitar 15 orang, dibawa ke Puskesmas. Sedangkan penumpang yang shock berat, sudah dibawa ke kantor wali nagari Kotoalam,” kata Eridal.

Mantan Kasat Reskrim Polres Payakumbuh itu belum bisa memastikan, nomor polisi ketujuh mobil yang dihantam longsor, hinggga masuk jurang. Begitu pula dengan identitas keempat penumpang yang dinyatakan tewas.

“Pelat nomornya, tertutup lumpur. Sedangkan korban meninggal, baru satu orang berhasil dievakuasi.  Identitasnya belum ditemukan,. Sementara tiga penumpang lainnya yang menigngal, masih di dalam mobil yang tertimbun longsor. Belum bisa dievakuasi,” ujarnya.

Dia mengelak, menyebut proses evakuasi berlangsung lambat. Karena medan di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) cukup berat. Ditambah faktor cuaca yang terus hujan dan berpotensi menyebabkan longsor susulan.

“Kita sudah berupaya maksimal, mengevakuasi korban. Sejak, pagi tadi, jalur lalu-lintas kita alihkan, untuk mempercepat evakuasi dan mengantipasi longsor susulan. Bahkan, Polda Sumbar turunkan satu pleton Brimob. Kita juga dibantu BPBD dan Basarnas Sumbar, serta BPBD Limapuluh Kota. Tapi memang, medannya berat. Cuaca hujan terus,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/