31 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Milla Beri Kans Dimas Drajad

Dimas Drajad

TANGERANG, SUMUTPOS.CO  – Dalam filosofi permainan cepat yang diinginkan oleh Luis Milla terhadap timnas U-22, tidak hanya lini belakang maupun tengah yang dituntut untuk memiliki mobilitas. Namun juga barisan tukang gedor.

Itulah yang ingin dilihat Milla ketika memanggil Ahmad Nur Hardianto (Persela Lamongan), serta Muhammad Dimas Drajad (PS TNI).

Pemanggilan Dimas Drajad tentu hal yang mengejutkan. Apalagi, masih ada nama penyerang PSM Makassar, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Harus diakui, dibanding Dimas, Muchlis lebih bersinar ketika memperkuat timnas U-19 yang merajai Piala AFF U-19, 2013 silam.

Meski begitu, Asisten Pelatih Timnas, Bima Sakti Tukiman, mengatakan bahwa Milla cenderung suka dengan Dimas.

”Coach Milla juga sudah mempelajari Dimas lewat rekaman video,” jelasnya ketika ditemui pasca seleksi hari kedua, di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, pagi kemarin (1/3).

Jika merujuk kepada pernyataan Bima, satu hal paling mencolok dari keduanya adalah Muchlis merupakan tipikal targetman murni.

Sementara Dimas tidak hanya piawai berposisi sebagai penyerang tengah. Namun, anak muda asal Gresik itu juga mampu bermain melebar. ”Sementara ini, Coach Milla memberikan kesempatan kepada Dimas,” ujar Bima.

Meski begitu, pelatih 41 tahun tersebut melanjutkan bahwa nama Muchlis tidak serta-merta dari daftar Milla.

Eks gelandang Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik United tersebut menyatakan bahwa entrenador berkebangsaan Spanyol itu memiliki data mengenai Muchlis. ”Semua pemain memiliki peluang yang sama untuk menembus timnas,” jelasnya.

Dimas sendiri mengatakan, dirinya masih menyesuaikan diri dengan gaya permainan cepat Milla. ”Saya bakal cepat beradaptasi. Sebab, saya ingin menembus posisi inti timnas,” tuturnya kepada awak media.

Terpisah, dalam seleksi hari kedua kemarin, Bima menjelaskan bahwa sesi latihan difokuskan kepada kemampuan pemain dalam mengeksplorasi lebar lapangan.

”Pemain harus bisa menciptakan sirkulasi passing cepat, serta bagaimana melakukan transisi dari bertahan ke menyerang dengan baik,” urainya. (apu/jpnn/don)

Dimas Drajad

TANGERANG, SUMUTPOS.CO  – Dalam filosofi permainan cepat yang diinginkan oleh Luis Milla terhadap timnas U-22, tidak hanya lini belakang maupun tengah yang dituntut untuk memiliki mobilitas. Namun juga barisan tukang gedor.

Itulah yang ingin dilihat Milla ketika memanggil Ahmad Nur Hardianto (Persela Lamongan), serta Muhammad Dimas Drajad (PS TNI).

Pemanggilan Dimas Drajad tentu hal yang mengejutkan. Apalagi, masih ada nama penyerang PSM Makassar, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Harus diakui, dibanding Dimas, Muchlis lebih bersinar ketika memperkuat timnas U-19 yang merajai Piala AFF U-19, 2013 silam.

Meski begitu, Asisten Pelatih Timnas, Bima Sakti Tukiman, mengatakan bahwa Milla cenderung suka dengan Dimas.

”Coach Milla juga sudah mempelajari Dimas lewat rekaman video,” jelasnya ketika ditemui pasca seleksi hari kedua, di Lapangan Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci, pagi kemarin (1/3).

Jika merujuk kepada pernyataan Bima, satu hal paling mencolok dari keduanya adalah Muchlis merupakan tipikal targetman murni.

Sementara Dimas tidak hanya piawai berposisi sebagai penyerang tengah. Namun, anak muda asal Gresik itu juga mampu bermain melebar. ”Sementara ini, Coach Milla memberikan kesempatan kepada Dimas,” ujar Bima.

Meski begitu, pelatih 41 tahun tersebut melanjutkan bahwa nama Muchlis tidak serta-merta dari daftar Milla.

Eks gelandang Persiba Balikpapan dan Persegres Gresik United tersebut menyatakan bahwa entrenador berkebangsaan Spanyol itu memiliki data mengenai Muchlis. ”Semua pemain memiliki peluang yang sama untuk menembus timnas,” jelasnya.

Dimas sendiri mengatakan, dirinya masih menyesuaikan diri dengan gaya permainan cepat Milla. ”Saya bakal cepat beradaptasi. Sebab, saya ingin menembus posisi inti timnas,” tuturnya kepada awak media.

Terpisah, dalam seleksi hari kedua kemarin, Bima menjelaskan bahwa sesi latihan difokuskan kepada kemampuan pemain dalam mengeksplorasi lebar lapangan.

”Pemain harus bisa menciptakan sirkulasi passing cepat, serta bagaimana melakukan transisi dari bertahan ke menyerang dengan baik,” urainya. (apu/jpnn/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/