27 C
Medan
Friday, December 5, 2025

Sumbar-Riau Putrus

Dua unit alat berat milik Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota, sepertinya kewalahan menangani titik longsor yang kian banyak. Beruntung sore harinya tiga dua unit alat berat tambahan dikerahkan menuju lokasi longsor.

Diperkirakan  lebih dari 30 titik longsor besar dan kecil di sepanjang jalan penghubung dua provinsi tersebut. Tidak satupun kendaraan bias lewat menembus Provinsi Riau dari arah Sumbar atau sebaliknya. Kondisi itu terjadi sejak pukul 05.00 WIB, bahkan hingga pukul 17.00 WIB longsor disejumlah titik dengan kubikasi makin besar menimbun badan jalan.

Tiang listrik yang tumbang dibeberpa titik menyebabkan arus listrik di sepanjang nagari Kotoalam, manggilang dan Pangakalan mati total. Sinyal telokomunikasi juga putus. Sehingga tidak bisa berkomunikasi jarak jauh dari lokasi longsor, keculai menggunakan Handy Talky (HT).

Hingga bertolak dari lokasi longsor, sekitar pukul 17.30 WIB, Padang Ekspres (grup Sumut Pos) memantau kondisi longsor disejumlah titik masih terjadi. Meski dalam  skalakecil, diprediksi akan terus bertambah jika terus diguyur hujan. Tim gabungan penangulangan bencana, BPBD, Basarnas, TNI dan Polri serta dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan tim kesehatan masih berada dilokasi longsor.

Sementara di Kecamatan Harau juga terjadi banjir, tepatnya di Ketinggian , Nagari Sarilamak. Kondisi banjir menggenangi sawah dan pemukiman warga. Ketinggian air  mencapai satu meter. Kemudian di Nagari Maek, Kecamatan Bukikbarisan, juga  terjadi longsor di dua titik.

“Lokasi longsor berada tepat di bagian bawah,  Kelokgalak, persisnya di Rumah makan Angin Berembus dan di Kelok Sitopuang, Kelok Ciborau dan Rumbai,”sebut Sekretaris BPBD, Nur Akmal.

Banjir juga merendam  sejumlah rumah warga di Kampuangtangah, Nagari Talangmaua, Kecamatan Mungka.”Luapan Batangtalang menyebabkan air menggenani pemukiman,”ucap salah seorang warga, Datuak  Tonang memberikan informasinya, Jumat pagi kemarin. (frv/fdl/jpg/adz)

 

Dua unit alat berat milik Pemerintah Provinsi Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota, sepertinya kewalahan menangani titik longsor yang kian banyak. Beruntung sore harinya tiga dua unit alat berat tambahan dikerahkan menuju lokasi longsor.

Diperkirakan  lebih dari 30 titik longsor besar dan kecil di sepanjang jalan penghubung dua provinsi tersebut. Tidak satupun kendaraan bias lewat menembus Provinsi Riau dari arah Sumbar atau sebaliknya. Kondisi itu terjadi sejak pukul 05.00 WIB, bahkan hingga pukul 17.00 WIB longsor disejumlah titik dengan kubikasi makin besar menimbun badan jalan.

Tiang listrik yang tumbang dibeberpa titik menyebabkan arus listrik di sepanjang nagari Kotoalam, manggilang dan Pangakalan mati total. Sinyal telokomunikasi juga putus. Sehingga tidak bisa berkomunikasi jarak jauh dari lokasi longsor, keculai menggunakan Handy Talky (HT).

Hingga bertolak dari lokasi longsor, sekitar pukul 17.30 WIB, Padang Ekspres (grup Sumut Pos) memantau kondisi longsor disejumlah titik masih terjadi. Meski dalam  skalakecil, diprediksi akan terus bertambah jika terus diguyur hujan. Tim gabungan penangulangan bencana, BPBD, Basarnas, TNI dan Polri serta dibantu Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan tim kesehatan masih berada dilokasi longsor.

Sementara di Kecamatan Harau juga terjadi banjir, tepatnya di Ketinggian , Nagari Sarilamak. Kondisi banjir menggenangi sawah dan pemukiman warga. Ketinggian air  mencapai satu meter. Kemudian di Nagari Maek, Kecamatan Bukikbarisan, juga  terjadi longsor di dua titik.

“Lokasi longsor berada tepat di bagian bawah,  Kelokgalak, persisnya di Rumah makan Angin Berembus dan di Kelok Sitopuang, Kelok Ciborau dan Rumbai,”sebut Sekretaris BPBD, Nur Akmal.

Banjir juga merendam  sejumlah rumah warga di Kampuangtangah, Nagari Talangmaua, Kecamatan Mungka.”Luapan Batangtalang menyebabkan air menggenani pemukiman,”ucap salah seorang warga, Datuak  Tonang memberikan informasinya, Jumat pagi kemarin. (frv/fdl/jpg/adz)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru