25.6 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Sumbar-Riau Putrus

Beratnya medan di lokasi longsor, juga dirasakan Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi. Saat hendak meninjau korban banjir di Pangkalan dan Kapur IX Jumat siang, Irfendi yang membawa mobil dapur umum dan puluhan relawan, termasuk Taruna Siaga Bencana (Tagana), dihadang longsor di Kotoalam.

“Saat kami tiba di Kotoalam, longsor belum berhenti. Bahkan, pohon-pohon masih banyak yang tumbang. Cuaca, hujan terus. Kami sudah tetapkan status tanggap darurat atas banjir dan longsor hari ini,” kata Irfendi Arbi.

Longsor di Kotoalam dan banjir di Pangkalan, juga membuat kendaraan yang melintas di antara kedua kawasan tersebut, terjebak dalam  antrean panjang. Sebagian pengemudi dan penumpang yang terjebak macet mulai kelaparan. Tapi mereka juga tidak mau beranjak dari kendaraaan masing-masing.

Tidak hanya di jalan Lintas Sumbar-Riau, hujan deras berkepanjangan sejak beberapa hari belakangan juga membuat sejumlah tempat di Kabupaten Limapuluh Kota kembali di timpa bencana. Sejumlah nagari di Kecamatan Pangkalan, Kapur IX, Suliki, Mungka, Harau dan Lareh Sago Halaban tergenang banjir.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Pangkalan. Ratusan rumah penduduk, sekolah-sekolah dan rumah ibadah terendam. Bahkan kantor Polsek Pangkalan terendam hingga kedalaman 2 meter. Begitu juga Masjid Raya Pangkalan, nyaris tertutup genangan dan hanya tampak atapnya saja karena terendam air Sungai Batang Maek yang meluap.

Di lokasi bencana yang tengah diguyur hujan lebat itu, Bupati Irfendi langsung menggelar rapat dan mengintruksikan seluruh dinas terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas PU dan lainnya bergerak cepat.

Selain meminta segera mendirikan posko, melakukan evakuasi, mendata dan menangani para korban, Irfendi juga memerintahkan segera mendatangkan alat berat.

“Dinas PU tolong segera kirim alat berat tambahan, agar tanah longsor dan pohon-pohon yang menutup jalan bisa segera di singkirkan. Tak kalah pentingnya, segera lakukan komunikasi dan koordinasi dengan PLN Koto Panjang untuk membuka saluran pembuangan air,” ujar Irfendi didampingi Kepala BPBD, Nasriyanto.

Beratnya medan di lokasi longsor, juga dirasakan Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi. Saat hendak meninjau korban banjir di Pangkalan dan Kapur IX Jumat siang, Irfendi yang membawa mobil dapur umum dan puluhan relawan, termasuk Taruna Siaga Bencana (Tagana), dihadang longsor di Kotoalam.

“Saat kami tiba di Kotoalam, longsor belum berhenti. Bahkan, pohon-pohon masih banyak yang tumbang. Cuaca, hujan terus. Kami sudah tetapkan status tanggap darurat atas banjir dan longsor hari ini,” kata Irfendi Arbi.

Longsor di Kotoalam dan banjir di Pangkalan, juga membuat kendaraan yang melintas di antara kedua kawasan tersebut, terjebak dalam  antrean panjang. Sebagian pengemudi dan penumpang yang terjebak macet mulai kelaparan. Tapi mereka juga tidak mau beranjak dari kendaraaan masing-masing.

Tidak hanya di jalan Lintas Sumbar-Riau, hujan deras berkepanjangan sejak beberapa hari belakangan juga membuat sejumlah tempat di Kabupaten Limapuluh Kota kembali di timpa bencana. Sejumlah nagari di Kecamatan Pangkalan, Kapur IX, Suliki, Mungka, Harau dan Lareh Sago Halaban tergenang banjir.

Banjir terparah terjadi di Kecamatan Pangkalan. Ratusan rumah penduduk, sekolah-sekolah dan rumah ibadah terendam. Bahkan kantor Polsek Pangkalan terendam hingga kedalaman 2 meter. Begitu juga Masjid Raya Pangkalan, nyaris tertutup genangan dan hanya tampak atapnya saja karena terendam air Sungai Batang Maek yang meluap.

Di lokasi bencana yang tengah diguyur hujan lebat itu, Bupati Irfendi langsung menggelar rapat dan mengintruksikan seluruh dinas terkait seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas PU dan lainnya bergerak cepat.

Selain meminta segera mendirikan posko, melakukan evakuasi, mendata dan menangani para korban, Irfendi juga memerintahkan segera mendatangkan alat berat.

“Dinas PU tolong segera kirim alat berat tambahan, agar tanah longsor dan pohon-pohon yang menutup jalan bisa segera di singkirkan. Tak kalah pentingnya, segera lakukan komunikasi dan koordinasi dengan PLN Koto Panjang untuk membuka saluran pembuangan air,” ujar Irfendi didampingi Kepala BPBD, Nasriyanto.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/