29 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Target Vaksinasi Tahap Kedua: Lansia Lebih Banyak dari Petugas Publik

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Sumatera Utara (Sumut) menyasar 2.158.980 petugas publik dan masyarakat lanjut usia (lansia). Dari target sasaran vaksinasi tersebut, jumlah paling banyak adalah kelompok lansia.

Ilustrasi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, menyebutkan jumlah target sasaran lansia sebanyak 1.279.182 orang. Sedangkan petugas publik 879.798 orang. “Jumlah target vaksinasi sasaran tahap kedua tersebut berdasarkan data per tanggal 2 Maret. Sejauh ini, yang sudah divaksin sebanyak 783 petugas publik dan 2 lansia,” ujar Aris, Rabu (3/3).

Menurut Aris, sasaran vaksinasi tahap kedua itu ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, bukan pemerintah daerah. Artinya, pemerintah daerah sebagai pelaksana. “Sasaran vaksinasi (pemerintah) pusat yang menetapkan. Jumlah kelompok lansia paling banyak dibanding petugas publik. Itu sesuai arahan (pemerintah) pusat,” katanya.

Ia menambahkan, dari 33 kabupaten/kota di Sumut, sasaran vaksinasi untuk lansia jumlah terbanyak Kota Medan. Selanjutnya, Deliserdang, Langkat, Simalungun, dan Asahan. Sedangkan daerah dengan jumlah paling sedikit, yaitu Pakpak Bharat, Nias Barat, Sibolga, Samosir, dan Nias (lihat grafis, red).

Dosis 1 Nakes 92,8 Persen

Lebih lanjut Aris mengatakan, terkait vaksinasi Covid-19 dosis 1 terhadap tenaga kesehatan (nakes) kini sudah mencapai 92,8% atau 65.930 nakes dari 71.058 sasaran. Jumlah terbanyak Kota Medan 20.374 nakes. Selanjutnya, disusul Deliserdang 4.885 nakes, Langkat 3.108 nakes, Pematangsiantar 2.536 nakes, dan Simalungun 2.355 nakes. Sementara paling sedikit ialah Pakpak Bharat 425 orang dan Nias Barat 504 orang.

“Untuk vaksinasi dosis 2 mencapai 62,5% atau 44.445 nakes. Jumlah terbanyak dari Medan 13.847 nakes, Deliserdang 4.097 nakes, Langkat 2.231 nakes, Pematangsiantar 2.158, dan Simalungun 2.146 nakes,” sebutnya.

Sementara, sambung Aris, hingga Rabu sore akumulasi kasus positif telah mencapai 24.929 orang. Angka ini kembali meningkat setelah didapatkan 134 kasus baru dari 15 kabupaten/kota. Begitu juga dengan angka kesembuhan, jumlahnya kini 21.543 orang setelah bertambah 121 kasus baru dari 11 daerah.

“Untuk angka kematian Covid-19 hanya bertambah 4 kasus baru dari Medan 2 orang, Karo dan Dairi masing-masing 1 orang dengan akumulasi 845 orang. “Dari data-data tersebut, diketahui terdapat 2.541 orang, meningkat dibanding hari sebelumnya 2.514 orang. Dari jumlah itu, 630 orang isolasi di rumah sakit dan 1.911 orang isolasi mandiri,” pungkasnya.

Medan Dapat Jatah 96 Ribu Vial

Sebanyak 96.000 vial vaksin Covid-19 telah diterima Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Jumlah vaksin tersebut akan diperuntukkan bagi kelompok masyarakat kategori prioritas kedua setelah tenaga kesehatan, yakni kepada para petugas pelayanan publik dan masyarakat dengan usia lanjut atau lansia.

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, menilai jumlah vaksin Covid-19 yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tersebut kepada masyarakat Kota Medan belum cukup untuk seluruh masyarakat Kota Medan. Untuk itu, Bobby berjanji akan meminta Kementrian Kesehatan agar mengirim kembali jatah vaksin untuk Kota Medan.

“Dosis yang ada ini segera kita realisasikan (vaksinasinya). Jika kebutuhan vaksin masih kurang, nanti kita akan meminta Kementerian Kesehatan agar dapat mengirim kembali Vaksin Covid-19 untuk Kota Medan,” ucap Bobby.

Dikatakan Bobby, Pemko Medan akan memprioritaskan masyarakat Lansia dan Petugas Pelayanan Publik untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak dapat berkolaborasi agar program vaksinasi Covid-19 di Kota Medan berjalan lancar.

“Saya meminta OPD dan pihak terkait untuk melakukan pendataan dari kelompok masyarakat tersebut,” katanya.

Bobby juga meminta agar kerumunan tidak lagi terjadi, khususnya di pasar yang jumlah penerima vaksinnya sangat besar. Selain itu, jumlah Tenaga Kesehatan yang akan memberikan vaksin juga harus diketahui, agar pelayanan pemberian vaksin dapat berjalan secara maksimal.

“Saya minta dalam minggu ini pemberian vaksin dapat dilakukan. Jika sudah terdata, langsung divaksinasi. Khusus untuk Lansia, sebaiknya diprioritaskan di daerah Zona Merah Penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Khusus untuk Lansia, baik yang sudah mendaftar maupun belum, mulai Selasa (2/3) sudah bisa mendapatkan pelayanan vaksin di 96 Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang telah terdaftar di Kementerian Kesehatan.

Dalam teknisnya, peserta hanya cukup membawa data diri berupa KTP karena pelayanan vaksinasi Covid-19 hanya untuk masyarakat yang memiliki KTP Medan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Wiriya Alrahman, menjelaskan jika vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk Petugas Pelayanan Publik, khususnya di lingkungan Pemko Medan akan dilakukan pada Kamis (4/3) di Balai Kota. Vaksin ini akan diberikan kepada Pegawai ASN maupun non-ASN, termasuk wartawan yang bertugas di Kantor Wali Kota maupun DPRD Medan.

Sedangkan untuk TNI/Polri, jika bersedia memanfaatkan Fasilitas dan Tenaga Kesehatannya, maka Dinas Kesehatan akan menyerahkan vaksin Covid-19 kepada instansi tersebut.

“Untuk pedagang pasar, vaksinasi Covid-19 akan dilakukan di Pasar Petisah dan Pusat Pasar Medan Mall. Mengingat kedua pasar ini merupakan pasar yang regional, maka persiapan akan maksimal agar berjalan lancar dan tidak terjadi kerumunan, sesuai arahan Wali Kota Medan,” jelas Wiriya.

Sebelumnya, Kepala Kesehatan dr Edwin, menjelaskan Tahap Pertama Vaksinasi Covid-19 yang diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan sudah terlaksana 95 persen dan hampir selesai. “Di tahap kedua ini diprioritaskan untuk lansia (umur di atas 60 tahun) dan petugas pelayanan publik, baik itu ASN, TNI/Polri, tokoh agama, wakil rakyat, pegawai pemerintahan, pendidik, pedagang, transportasi publik, wartawan, pekerja media, keamanan, atlet dan pariwisata,” katanya.

Saat ini dari data yang ada jumlah total calon penerima vaksin tahap kedua berdasarkan kelompok umur dan profesi petugas publik sebanyak 361.855. Jumlah ini akan terus bertambah dari data masing-masing instansi maupun OPD serta pendaftaran online yang dilakukan calon sesuai kriteria.

Untuk Lansia, masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui link medan.kemenkes.go.id dan bagi Petugas Pelayanan Publik, dapat mendaftarkan diri melalui email vaksincovid@kemkes.go.id.

“Terakhir yang sudah mendaftar melalui Link berjumlah lebih dari 200 orang. Baik yang sudah mendaftar dan yang belum, lansia mulai hari ini sudah bisa mendapatkan pelayanan Vaksin Covid-19 di Puskesmas dan Faskes terdekat di tempat tinggalnya,” pungkasnya.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Medan, Robi Barus SE, meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan agar segera mengejar target proses pendataan dan vaksinasi di Kota Medan, khususnya untuk pelayanan publik dan lansia.

“Lansia ‘kan paling rentan kalau sudah terpapar. Resikonya jauh lebih besar. Kalau mereka cepat divaksin, maka ini akan lebih menenangkan para orang tua kita. Begitu juga dengan masyarakat di pelayanan publik, mereka lebih rentan tertular dan menularkan. Kita minta Dinkes untuk bergerak cepat menyelesaikan proses vaksinasi ini,” tegasnya. (ris/map)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Vaksinasi Covid-19 tahap kedua di Sumatera Utara (Sumut) menyasar 2.158.980 petugas publik dan masyarakat lanjut usia (lansia). Dari target sasaran vaksinasi tersebut, jumlah paling banyak adalah kelompok lansia.

Ilustrasi.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut, dr Aris Yudhariansyah, menyebutkan jumlah target sasaran lansia sebanyak 1.279.182 orang. Sedangkan petugas publik 879.798 orang. “Jumlah target vaksinasi sasaran tahap kedua tersebut berdasarkan data per tanggal 2 Maret. Sejauh ini, yang sudah divaksin sebanyak 783 petugas publik dan 2 lansia,” ujar Aris, Rabu (3/3).

Menurut Aris, sasaran vaksinasi tahap kedua itu ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, bukan pemerintah daerah. Artinya, pemerintah daerah sebagai pelaksana. “Sasaran vaksinasi (pemerintah) pusat yang menetapkan. Jumlah kelompok lansia paling banyak dibanding petugas publik. Itu sesuai arahan (pemerintah) pusat,” katanya.

Ia menambahkan, dari 33 kabupaten/kota di Sumut, sasaran vaksinasi untuk lansia jumlah terbanyak Kota Medan. Selanjutnya, Deliserdang, Langkat, Simalungun, dan Asahan. Sedangkan daerah dengan jumlah paling sedikit, yaitu Pakpak Bharat, Nias Barat, Sibolga, Samosir, dan Nias (lihat grafis, red).

Dosis 1 Nakes 92,8 Persen

Lebih lanjut Aris mengatakan, terkait vaksinasi Covid-19 dosis 1 terhadap tenaga kesehatan (nakes) kini sudah mencapai 92,8% atau 65.930 nakes dari 71.058 sasaran. Jumlah terbanyak Kota Medan 20.374 nakes. Selanjutnya, disusul Deliserdang 4.885 nakes, Langkat 3.108 nakes, Pematangsiantar 2.536 nakes, dan Simalungun 2.355 nakes. Sementara paling sedikit ialah Pakpak Bharat 425 orang dan Nias Barat 504 orang.

“Untuk vaksinasi dosis 2 mencapai 62,5% atau 44.445 nakes. Jumlah terbanyak dari Medan 13.847 nakes, Deliserdang 4.097 nakes, Langkat 2.231 nakes, Pematangsiantar 2.158, dan Simalungun 2.146 nakes,” sebutnya.

Sementara, sambung Aris, hingga Rabu sore akumulasi kasus positif telah mencapai 24.929 orang. Angka ini kembali meningkat setelah didapatkan 134 kasus baru dari 15 kabupaten/kota. Begitu juga dengan angka kesembuhan, jumlahnya kini 21.543 orang setelah bertambah 121 kasus baru dari 11 daerah.

“Untuk angka kematian Covid-19 hanya bertambah 4 kasus baru dari Medan 2 orang, Karo dan Dairi masing-masing 1 orang dengan akumulasi 845 orang. “Dari data-data tersebut, diketahui terdapat 2.541 orang, meningkat dibanding hari sebelumnya 2.514 orang. Dari jumlah itu, 630 orang isolasi di rumah sakit dan 1.911 orang isolasi mandiri,” pungkasnya.

Medan Dapat Jatah 96 Ribu Vial

Sebanyak 96.000 vial vaksin Covid-19 telah diterima Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Jumlah vaksin tersebut akan diperuntukkan bagi kelompok masyarakat kategori prioritas kedua setelah tenaga kesehatan, yakni kepada para petugas pelayanan publik dan masyarakat dengan usia lanjut atau lansia.

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, menilai jumlah vaksin Covid-19 yang diberikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI tersebut kepada masyarakat Kota Medan belum cukup untuk seluruh masyarakat Kota Medan. Untuk itu, Bobby berjanji akan meminta Kementrian Kesehatan agar mengirim kembali jatah vaksin untuk Kota Medan.

“Dosis yang ada ini segera kita realisasikan (vaksinasinya). Jika kebutuhan vaksin masih kurang, nanti kita akan meminta Kementerian Kesehatan agar dapat mengirim kembali Vaksin Covid-19 untuk Kota Medan,” ucap Bobby.

Dikatakan Bobby, Pemko Medan akan memprioritaskan masyarakat Lansia dan Petugas Pelayanan Publik untuk vaksinasi Covid-19 tahap kedua. Hal ini sesuai dengan arahan pemerintah pusat. Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak dapat berkolaborasi agar program vaksinasi Covid-19 di Kota Medan berjalan lancar.

“Saya meminta OPD dan pihak terkait untuk melakukan pendataan dari kelompok masyarakat tersebut,” katanya.

Bobby juga meminta agar kerumunan tidak lagi terjadi, khususnya di pasar yang jumlah penerima vaksinnya sangat besar. Selain itu, jumlah Tenaga Kesehatan yang akan memberikan vaksin juga harus diketahui, agar pelayanan pemberian vaksin dapat berjalan secara maksimal.

“Saya minta dalam minggu ini pemberian vaksin dapat dilakukan. Jika sudah terdata, langsung divaksinasi. Khusus untuk Lansia, sebaiknya diprioritaskan di daerah Zona Merah Penyebaran Covid-19,” tegasnya.

Khusus untuk Lansia, baik yang sudah mendaftar maupun belum, mulai Selasa (2/3) sudah bisa mendapatkan pelayanan vaksin di 96 Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang telah terdaftar di Kementerian Kesehatan.

Dalam teknisnya, peserta hanya cukup membawa data diri berupa KTP karena pelayanan vaksinasi Covid-19 hanya untuk masyarakat yang memiliki KTP Medan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan, Wiriya Alrahman, menjelaskan jika vaksinasi Covid-19 tahap kedua untuk Petugas Pelayanan Publik, khususnya di lingkungan Pemko Medan akan dilakukan pada Kamis (4/3) di Balai Kota. Vaksin ini akan diberikan kepada Pegawai ASN maupun non-ASN, termasuk wartawan yang bertugas di Kantor Wali Kota maupun DPRD Medan.

Sedangkan untuk TNI/Polri, jika bersedia memanfaatkan Fasilitas dan Tenaga Kesehatannya, maka Dinas Kesehatan akan menyerahkan vaksin Covid-19 kepada instansi tersebut.

“Untuk pedagang pasar, vaksinasi Covid-19 akan dilakukan di Pasar Petisah dan Pusat Pasar Medan Mall. Mengingat kedua pasar ini merupakan pasar yang regional, maka persiapan akan maksimal agar berjalan lancar dan tidak terjadi kerumunan, sesuai arahan Wali Kota Medan,” jelas Wiriya.

Sebelumnya, Kepala Kesehatan dr Edwin, menjelaskan Tahap Pertama Vaksinasi Covid-19 yang diprioritaskan untuk Tenaga Kesehatan sudah terlaksana 95 persen dan hampir selesai. “Di tahap kedua ini diprioritaskan untuk lansia (umur di atas 60 tahun) dan petugas pelayanan publik, baik itu ASN, TNI/Polri, tokoh agama, wakil rakyat, pegawai pemerintahan, pendidik, pedagang, transportasi publik, wartawan, pekerja media, keamanan, atlet dan pariwisata,” katanya.

Saat ini dari data yang ada jumlah total calon penerima vaksin tahap kedua berdasarkan kelompok umur dan profesi petugas publik sebanyak 361.855. Jumlah ini akan terus bertambah dari data masing-masing instansi maupun OPD serta pendaftaran online yang dilakukan calon sesuai kriteria.

Untuk Lansia, masyarakat dapat mendaftarkan diri melalui link medan.kemenkes.go.id dan bagi Petugas Pelayanan Publik, dapat mendaftarkan diri melalui email vaksincovid@kemkes.go.id.

“Terakhir yang sudah mendaftar melalui Link berjumlah lebih dari 200 orang. Baik yang sudah mendaftar dan yang belum, lansia mulai hari ini sudah bisa mendapatkan pelayanan Vaksin Covid-19 di Puskesmas dan Faskes terdekat di tempat tinggalnya,” pungkasnya.

Ketua Pansus Covid-19 DPRD Medan, Robi Barus SE, meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan agar segera mengejar target proses pendataan dan vaksinasi di Kota Medan, khususnya untuk pelayanan publik dan lansia.

“Lansia ‘kan paling rentan kalau sudah terpapar. Resikonya jauh lebih besar. Kalau mereka cepat divaksin, maka ini akan lebih menenangkan para orang tua kita. Begitu juga dengan masyarakat di pelayanan publik, mereka lebih rentan tertular dan menularkan. Kita minta Dinkes untuk bergerak cepat menyelesaikan proses vaksinasi ini,” tegasnya. (ris/map)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru