28.9 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Calon Biksu Itu Terbuai Rayuan Mahasiswi Aceh

Foto: Teddy/Sumut Pos Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah didampingi Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu dan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, memaparkan komplotan perampok pembunuh Rudi Chandra Pemajayanta alias Ata, Rabu (24/8).
Foto: Teddy/Sumut Pos
Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah didampingi Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu dan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, memaparkan komplotan perampok pembunuh Rudi Chandra Pemajayanta alias Ata, Rabu (24/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian Rudi Chandra Pemajayanta alias Ata akhirnya terungkap. Aksi pembunuhan itu ternyata dilatarbelakangi motif perampokan dengan modus rayuan perempuan bernama Nurul, mahasiwi yang kuliah di Aceh.

Kronologis kejadian itu, tersangka Nurul diumpan oleh tersangka Edo untuk menemui korban di karaoke Inul Vista kawasan Titi Papan. Sebelumnya, Edo menyaru perempuan, kenalan dengan korban melalui Facebook. Kemudian, mereka melakukan komunikasi lebih intens dengan aplikasi WeChat.

“Dalam aksinya, para pelaku menjerat korban dengan menggunakan modus berkenalan dengan korban melalui jejaring sosial. Setelah itu para pelaku menyusun rencana untuk bertemu dengan korban. Kemudian NH (19) –pacar otak pelaku–  digunakan sebagai umpan dan mengajak korban berkaraoke di salah satu KTV di kawasan Titi Papan,” kata Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah didampingi Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu dan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Rabu (24/8).

Polisi berhasil meringkus Nurul bersama lima pelaku yang terlibat aksi pembunuhan warga Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Kampung Baru itu. Korban sebelumnya ditemukan tewas tanpa identitas di aliran Sungai Aran Dalu, Dusun V Karang Bangun, Desa Buluhcina, Hamparan Perak pekan lalu, Kamis (18/8).

Keenamnya diamankan personel Subdit III/Umum, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Rabu (24/8) pukul 04.15 WIB. Tersangka yang ditangkap dan diketahui sebagai pelaku ini di antaranya adalah Edo Miswanto (26), warga Jalan Manggaan II, Mabar yang merupakan otak pelaku; Ari Syahputra (21) warga Jalan Manggaan II, Mabar; M Rivaldi (16) warga Jalan Platina I, Payarumput dan Nurul Hasanah (19) warga Jalan PT. IRA Blok D, Hamparan Perak yang bertugas merayu korban.

Sedangkan dua tersangka lain merupakan perantara penjual mobil hasil curian jenis Toyota Rush milik korban yang dirampas para pelaku, adalah Agus Salim (41), seorang mekanik warga Jalan KL Yosudarso Medan dan rekannya, Suriadi Siagian (38), pekerja bengkel warga Jalan KL Yosudarso Simpang Dobi.

Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah, ada seorang tersangka lagi berinisial R alias Kerdil yang saat ini tengah diburu.

Dikatakan, usai korban ditemani karaoke, pelaku menghadang korban. Niat merampok, namun komplotan begal ini malah membunuh korbannya lantaran permintaannya tak terpenuhi.

“Di dalam mobil, korban dilakban. Namun, korban tetap melawan dan akhirnya dibunuh. Korban sempat dibawa ke daerah KIM,” katanya.

Foto: Teddy/Sumut Pos Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah didampingi Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu dan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, memaparkan komplotan perampok pembunuh Rudi Chandra Pemajayanta alias Ata, Rabu (24/8).
Foto: Teddy/Sumut Pos
Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah didampingi Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu dan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, memaparkan komplotan perampok pembunuh Rudi Chandra Pemajayanta alias Ata, Rabu (24/8).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kematian Rudi Chandra Pemajayanta alias Ata akhirnya terungkap. Aksi pembunuhan itu ternyata dilatarbelakangi motif perampokan dengan modus rayuan perempuan bernama Nurul, mahasiwi yang kuliah di Aceh.

Kronologis kejadian itu, tersangka Nurul diumpan oleh tersangka Edo untuk menemui korban di karaoke Inul Vista kawasan Titi Papan. Sebelumnya, Edo menyaru perempuan, kenalan dengan korban melalui Facebook. Kemudian, mereka melakukan komunikasi lebih intens dengan aplikasi WeChat.

“Dalam aksinya, para pelaku menjerat korban dengan menggunakan modus berkenalan dengan korban melalui jejaring sosial. Setelah itu para pelaku menyusun rencana untuk bertemu dengan korban. Kemudian NH (19) –pacar otak pelaku–  digunakan sebagai umpan dan mengajak korban berkaraoke di salah satu KTV di kawasan Titi Papan,” kata Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah didampingi Kasubdit III/Umum, AKBP Faisal Napitupulu dan Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Rabu (24/8).

Polisi berhasil meringkus Nurul bersama lima pelaku yang terlibat aksi pembunuhan warga Jalan Brigjend Katamso, Kelurahan Kampung Baru itu. Korban sebelumnya ditemukan tewas tanpa identitas di aliran Sungai Aran Dalu, Dusun V Karang Bangun, Desa Buluhcina, Hamparan Perak pekan lalu, Kamis (18/8).

Keenamnya diamankan personel Subdit III/Umum, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Rabu (24/8) pukul 04.15 WIB. Tersangka yang ditangkap dan diketahui sebagai pelaku ini di antaranya adalah Edo Miswanto (26), warga Jalan Manggaan II, Mabar yang merupakan otak pelaku; Ari Syahputra (21) warga Jalan Manggaan II, Mabar; M Rivaldi (16) warga Jalan Platina I, Payarumput dan Nurul Hasanah (19) warga Jalan PT. IRA Blok D, Hamparan Perak yang bertugas merayu korban.

Sedangkan dua tersangka lain merupakan perantara penjual mobil hasil curian jenis Toyota Rush milik korban yang dirampas para pelaku, adalah Agus Salim (41), seorang mekanik warga Jalan KL Yosudarso Medan dan rekannya, Suriadi Siagian (38), pekerja bengkel warga Jalan KL Yosudarso Simpang Dobi.

Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Sumut, Kombes Pol Nur Fallah, ada seorang tersangka lagi berinisial R alias Kerdil yang saat ini tengah diburu.

Dikatakan, usai korban ditemani karaoke, pelaku menghadang korban. Niat merampok, namun komplotan begal ini malah membunuh korbannya lantaran permintaannya tak terpenuhi.

“Di dalam mobil, korban dilakban. Namun, korban tetap melawan dan akhirnya dibunuh. Korban sempat dibawa ke daerah KIM,” katanya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/