MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rekonstruksi pembunuhan sekeluarga di Jalan Mangaan, Mabar yang dijadwal pada Kamis (4/5) siang ditunda menjadi hari Senin (8/5) mendatang.
“Rekonstruksi akan dilakukan pekan depan (Senin). Karena ada beberapa pertimbangan penyidik. Sehingga terjadi perubahan waktu dari yang sudah direncanakan,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Rina Sari Ginting, Rabu (3/5).
“Rencananya memang besok, namun ditunda karena ada rilis kasus pemerkosaan yang terjadi di Nias, jadi jadwal dimundurkan hingga Senin,” ungkapnya.
Rina juga mengatakan kalau rekonstruksi pembunuhan, dengan tersangka utama Andi Lala tersebut, nantinya akan dilakukan di lokasi kejadian dengan penjagaan ketat petugas kepolisian.
“Rekonstruksinya akan dilakukan di lokasi kejadian dan pastinya dijaga ketat, juga nanti akan dijaga ketat oleh personel Brimob,” tukas Rina.
Dia menyebut, pengamanan dalam rekonstruksi itu akan dilakukan dengan
ketat. Sebab, semua kemungkinan akan dianalisa dan menjadi pertimbangan. Namun, jumlah pasukan yang dikerahkan untuk pengamanan itu belum bisa dikalkulasikan.
Menurut Rina, karena kasus itu sudah menjadi perhatian publik, diperkirakan akan mengundang reaksi tertentu dari masyarakat.
“Intinya, semua kemungkinan itu dianalisa. Pasti ada reaksi di antara masyarakat yang menyaksikan jalannya rekonstruksi itu. Jika ada aksi pasti ada reaksi. Aksinya adalah penyidik melakukan rekonstruksi. Reaksinya mungkin dari masyarakat,” terangnya.
Adapun korban yang selamat dari pembantaian itu, Kinara (4), sudah benar-benar pulih dan sudah dikembalikan kepada keluarganya di Mabar.
“Minggu lalu, bocah malang yang sudah tinggal sebatang kara itu sudah pulang. Anak itu kini dirawat dan dijaga oleh nenek dari ayahnya,” ucapnya.
Kepala tim (Katim) Buncil Polda Sumut, AKBP Faisal Napitupulu mengatakan, jumlah personel yang dikerahkan dalam pengamanan rekonstruksi itu belum pasti, bisa kurang bisa lebih, tergantung situasi di lapangan.
“Kita siapkan 200 personel, Brimob dan Shabara. Tetapi, jumlah itu belum pasti bisa berkurang bisa juga bertambah,” katanya, Rabu (3/5).
Menurutnya, pengamanan ketat akan dilakukan karena diperkirakan jumlah masyarakat yang akan menyaksikan jalannya rekonstruksi itu akan sangat banyak.
“Pasti banyak, itu perkiraan kita. Karena itu, kita siapkan pengamanan yang sangat ketat,” ringkasnya.
Sebelumnya, Riyanto (40) dan istrinya Sri Aryani (40), ibu mertua Sumarni (60), Naya (13) dan Gilang (8)-anak Riyanto dan Sri Aryani dibunuh dengan cara keji di dalam rumahnya, Minggu 9 April 2017 lalu.
Seperti diketahui, aksi pembunuhan itu dilakukan oleh Andi Lala cs. Andi ditangkap di Bengkalis, Riau setelah sepekan melarikan diri. Korban dihabisi dengan cara memukulkan besi padat dengan diameter 3 centimeter (Cm), panjang sekitar 60 Cm, dan berat sekitar 11 Kilogram (Kg) ke kepala masing-masing korban. (bbs/ras)