25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Trauma Berat, Kinara Belum Bisa Diajak Bercerita

Kinara, bayi yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Mabar, Medan Deli.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Medan, AKBP dr Nyoman Eddy menyebut kondisi Kinara, terus membaik. Hal tersebut dikatakan Nyoman saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (11/4).

Dikatakan Nyoman, bocah perempuan berusia 4 tahun itu ditangani secara intensif oleh empat dokter spesialis. “Kondisinya kian membaik. Kita terus memberikan perawatan yang intensif dan maksimal,” ungkap Nyoman.

Meski begitu, kata Nyoman, Kinara belum dapat diajak bercerita soal kejadian yang dialaminya. Selain trauma pada luka, trauma psikologis yang diderita Kinara juga terbilang cukup berat. Karenanya, Nyoman mengaku akan memberi penanganan psikologis pada Kinara, setelah penanganan luka yang diderita Kinara.

Ditanya tentang prilaku Kinara selama dirawat, dia tidak bisa menyampaikannya. Menurut Nyoman, prilaku Kinara itu merupakan catatan medis untuk digunakan dalam menentukan langkah penanganan medis.

Begitu juga dengan luka diderita Kinara, Nyoman mengaku tidak bisa menyampaikannya secara detail. Namun dia mengatakan, adanya luka serius di bagian kepala dan wajah bocah malang itu.

“Dokter spesialis yang menangani yaitu dokter spesialis anak, spesialis bedah, spesialis anastesi dan spesialis bedah saraf. Kalau soal operasi, bisa dioperasi bisa tidak. Kondisi kesehatan manusia, sifatnya dinamis,” sambung Nyoman.

Soal target penyembuhan, Nyoman mengaku, pihaknya tidak menetapkan target. Hal itu mengingat kesehatan yang bersifat dinamis.

Ketika ditanya kaitan dengan penyidikan yang membutuhkan keterangan Kinara, menurutnya penyidik juga sudah memiliki alat bukti selain kesaksian Kinara. Namun pihaknya tetap berusaha memberikan pelayanan medis untuk kesembuhan atas luka dan playanan psikologis untuk mengobati trauma yang didierita.

Sementara, saat Sumut Pos mencoba melihat kondisi Kinara yang dirawat di lantai 2 Rumah Sakit Bhayangkara, tidak diizinkan perawat yang bertugas. Menurut perawat tersebut, hal itu sudah menjadi ketentuan. Begitu juga ketika ditanya kondisi Kinara saat ini, perawat itu mengaku tidak berani dan tidak berhak memberikan keterangan.

“Abang lihatlah, di dalam juga dijaga Polisi,” ungkap seorang perawat saat hendak memasuki ruang Kinara dirawat.

Pantauan Sumut Pos, suasana di lantai 2 Rumah Sakit Bhayangkara cukup sepi. Setiap ruangan yang ada di sana terlihat ditutup rapat. Termasuk ruangan Kinara dirawat, yang berada di depan meja tempat para perawat berjaga. Sementara itu, di lantai satu Rumah Sakit Bhayangkara, juga terlihat sejumlah Polisi berpakaian Sipil.

Kinara, bayi yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Mabar, Medan Deli.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Medan, AKBP dr Nyoman Eddy menyebut kondisi Kinara, terus membaik. Hal tersebut dikatakan Nyoman saat diwawancarai di ruang kerjanya, Selasa (11/4).

Dikatakan Nyoman, bocah perempuan berusia 4 tahun itu ditangani secara intensif oleh empat dokter spesialis. “Kondisinya kian membaik. Kita terus memberikan perawatan yang intensif dan maksimal,” ungkap Nyoman.

Meski begitu, kata Nyoman, Kinara belum dapat diajak bercerita soal kejadian yang dialaminya. Selain trauma pada luka, trauma psikologis yang diderita Kinara juga terbilang cukup berat. Karenanya, Nyoman mengaku akan memberi penanganan psikologis pada Kinara, setelah penanganan luka yang diderita Kinara.

Ditanya tentang prilaku Kinara selama dirawat, dia tidak bisa menyampaikannya. Menurut Nyoman, prilaku Kinara itu merupakan catatan medis untuk digunakan dalam menentukan langkah penanganan medis.

Begitu juga dengan luka diderita Kinara, Nyoman mengaku tidak bisa menyampaikannya secara detail. Namun dia mengatakan, adanya luka serius di bagian kepala dan wajah bocah malang itu.

“Dokter spesialis yang menangani yaitu dokter spesialis anak, spesialis bedah, spesialis anastesi dan spesialis bedah saraf. Kalau soal operasi, bisa dioperasi bisa tidak. Kondisi kesehatan manusia, sifatnya dinamis,” sambung Nyoman.

Soal target penyembuhan, Nyoman mengaku, pihaknya tidak menetapkan target. Hal itu mengingat kesehatan yang bersifat dinamis.

Ketika ditanya kaitan dengan penyidikan yang membutuhkan keterangan Kinara, menurutnya penyidik juga sudah memiliki alat bukti selain kesaksian Kinara. Namun pihaknya tetap berusaha memberikan pelayanan medis untuk kesembuhan atas luka dan playanan psikologis untuk mengobati trauma yang didierita.

Sementara, saat Sumut Pos mencoba melihat kondisi Kinara yang dirawat di lantai 2 Rumah Sakit Bhayangkara, tidak diizinkan perawat yang bertugas. Menurut perawat tersebut, hal itu sudah menjadi ketentuan. Begitu juga ketika ditanya kondisi Kinara saat ini, perawat itu mengaku tidak berani dan tidak berhak memberikan keterangan.

“Abang lihatlah, di dalam juga dijaga Polisi,” ungkap seorang perawat saat hendak memasuki ruang Kinara dirawat.

Pantauan Sumut Pos, suasana di lantai 2 Rumah Sakit Bhayangkara cukup sepi. Setiap ruangan yang ada di sana terlihat ditutup rapat. Termasuk ruangan Kinara dirawat, yang berada di depan meja tempat para perawat berjaga. Sementara itu, di lantai satu Rumah Sakit Bhayangkara, juga terlihat sejumlah Polisi berpakaian Sipil.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/