MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sejak Covid-19 menjadi pandemi di Sumatera Utara, selain para medis, TNI dan Polri telah menjadi bagian terpenting dalam penanganan Covid-19, terutama dalam pencagahan melalui berbagai kegiatan pemantauan dan pengawasan terhadap kebijakan social distancing. Hal tersebut mendapat apresiasi dari Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Syahrul Effendi Siregar, seperti yang disampaikannya kepada wartawan melalui WhatsApp, Senin (4/5/2020).
“Saya mengapresiasi dan berterima kasih pada kinerja TNI dan Polri yang berkekuatan penuh untuk bersama-sama menjaga keamanan dalam situasi Covid-19 ini.
Kesiapan dan kesigapan yang dimiliki TNI dan Polri, diminta atau tidak diminta, tetap bekerja keras, kita melihat hampir di setiap 33 kabupaten dan kota di Sumatera Utara, TNI dan Polri tetap seiring sejalan, mengimbau serta mengedukasi masyarakat dengan bahasa yang sopan dan santun, baik dengan cara berkeliling menggunakan mobil yang telah dipersiapkan dengan pengeras suara, dan bahkan membagikan bantuan sosial baik berupa APD maupun berupa sembako secara langsung kepada masyarakat,” ujar Syahrul Siregar yang juga Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut.
Politisi yang karib disapa Ustad Syahrul inipun menyerukan, sebagai bentuk aprisiasi meminta kepada Gubsu untuk dapat segera mengalokasikan anggaran untuk TNI dan Polri khusus pada kegiatan penanganan pandemi Covid-19. Tentunya proses penganggaran ini melalui Badan Anggaran DPRD Sumatera Utara.
“Penganggaran khusus penanganan Covid-19 untuk TNI Polri kami pandang penting karena menjelang lebaran Idul Fitri dipastikan akan banyak arus mudik masuk ke Sumut melalui berbagai pintu baik yang resmi maupun tidak resmi, seperti pelabuhan-pelabuhan kecil dan sungai-sungai di daerah pesisir, perbatasan antar provinsi, jalur-jalur tikus dan lain sebagainya, semua ini harus diamankan dan dipantau oleh TNI Polri” imbuhnya.
Selanjutnya, Anggota DPRD Sumut yang terpilih melalui Dapil VII Tabagsel ini berpesan kepada seluruh masyarakat Sumut untuk senantiasa mematuhi aturan yang telah dibuat oleh pemerintah dan disiplin dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Cobid-19. Dan meminta kepada Kapolda Sumut Irjen Martuani Siregar membangun komunikasi kepada semua pihak dalam mencegah potensi gejolak sosial yang bisa dimungkinkan terjadi.
“Sebaiknya Kapolda Sumut terus melanjutkan komunikasi kepada semua pihak dan merangkul pemangku kepentingan dari semua kalangan, tokoh agama, tokoh adat, akademisi, Ormas keagamaan dan kepemudaan, Badan Eksekutif Mahasiswa untuk terciptanya Kamtibmas secara konprihensip,” pungkas Ustad Syahrul. (adz)