26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dewi Syahnan Siap Diganti

Wacana Reformasi Manajemen RSU Dr Pirngadi Medan

MEDAN- Wacana yang bergulir terkait reformasi manajemen RSUD dr Pirngadi Medan, yang akan dilakukan Wali Kota Medan Rahudman Harahap dalam waktu dekat, disikapi dingin oleh Dirut Pirngadi Medan, Dewi F Syahnan. Meski begitu, Dewi mengaku siap jika dirinya tidak dipercaya lagi memimpin rumah sakit milik Pemko Medan itu.
“Saya sudah siap jika saya harus diganti, karena pimpinan yang dipercayakan selama ini kepada saya bukan hanya sebatas jabatan, namun juga sebuah amanah yang dipercayakan untuk berbuat yang sebaiknya,” ungkap Dewi F Syahnan saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat (3/6).

Namun, Dewi mengaku belum mendengar langsung dari Wali Kota Medan, mengenai adanya reformasi yang selama ini banyak disoroti. Wacana adanya reformasi lanjut Dewi, masih bersifat informasi yang didapatnya dari beberapa media.

“Saya pun baru tahu mengenai rencana reformasi setelah beberapa media memberitakannnya. Mengenai kebenarannya, kita lihat saja nanti, karena selama ini kita sudah mencoba untuk berbuat yang sebaik mungkin. Tapi kita bukan Tuhan yang bisa berbuat sempurna,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Sumatera Utara, dr Sjahrial R Anas berpendapat, jika rencana tersebut merupakan kebijakan wali kota yang tujuannya untuk pembenahan dan perbaikan pelayanan, wajar-wajar saja. Menurutnya, siapapun bisa memimpin rumah sakit, asal memiliki kemauan dan kemampuan memimpin dan bisa bekerja maksimal untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.

“Seandainya tetap diganti, sebaiknya orang dalam saja, karena orang dalam lebih tahu masalah yang ada. Selain itu, orang dalam yang mengetahui apa-apa saja yang diprioritaskan. Tentunya, yang terpenting diprioritaskan adalah kepuasan masyarakat atas pelayanan,” sebutnya.

Pengamat Kesehatan, Umar Zein berpendapat, reformasi manajemen rumah sakit tersebut harusnya sudah sejak lama dilakukan. Apalagi, layanan publik sangat penting dalam program kesehatan, sebab itu merupakan salah satu penunjang rumah sakit.

Sejauh ini dia menilai, pelayanan di rumah sakit itu memang belum menunjukkan peningkatan pelayanan seperti, keamanan dan lainnya. Bahkan, belum ada yang bisa dinilai, karena masih sama keadaannya dengan sebelumnya. “Belum ada yang menonjol, apalagi tuntutan masyarakat semakin tinggi terhadap pelayanan. Sementara, pemberi layanan begitu-begitu saja,”ujarnya.(uma)

Wacana Reformasi Manajemen RSU Dr Pirngadi Medan

MEDAN- Wacana yang bergulir terkait reformasi manajemen RSUD dr Pirngadi Medan, yang akan dilakukan Wali Kota Medan Rahudman Harahap dalam waktu dekat, disikapi dingin oleh Dirut Pirngadi Medan, Dewi F Syahnan. Meski begitu, Dewi mengaku siap jika dirinya tidak dipercaya lagi memimpin rumah sakit milik Pemko Medan itu.
“Saya sudah siap jika saya harus diganti, karena pimpinan yang dipercayakan selama ini kepada saya bukan hanya sebatas jabatan, namun juga sebuah amanah yang dipercayakan untuk berbuat yang sebaiknya,” ungkap Dewi F Syahnan saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Jumat (3/6).

Namun, Dewi mengaku belum mendengar langsung dari Wali Kota Medan, mengenai adanya reformasi yang selama ini banyak disoroti. Wacana adanya reformasi lanjut Dewi, masih bersifat informasi yang didapatnya dari beberapa media.

“Saya pun baru tahu mengenai rencana reformasi setelah beberapa media memberitakannnya. Mengenai kebenarannya, kita lihat saja nanti, karena selama ini kita sudah mencoba untuk berbuat yang sebaik mungkin. Tapi kita bukan Tuhan yang bisa berbuat sempurna,” ucapnya.

Terpisah, Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) Sumatera Utara, dr Sjahrial R Anas berpendapat, jika rencana tersebut merupakan kebijakan wali kota yang tujuannya untuk pembenahan dan perbaikan pelayanan, wajar-wajar saja. Menurutnya, siapapun bisa memimpin rumah sakit, asal memiliki kemauan dan kemampuan memimpin dan bisa bekerja maksimal untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.

“Seandainya tetap diganti, sebaiknya orang dalam saja, karena orang dalam lebih tahu masalah yang ada. Selain itu, orang dalam yang mengetahui apa-apa saja yang diprioritaskan. Tentunya, yang terpenting diprioritaskan adalah kepuasan masyarakat atas pelayanan,” sebutnya.

Pengamat Kesehatan, Umar Zein berpendapat, reformasi manajemen rumah sakit tersebut harusnya sudah sejak lama dilakukan. Apalagi, layanan publik sangat penting dalam program kesehatan, sebab itu merupakan salah satu penunjang rumah sakit.

Sejauh ini dia menilai, pelayanan di rumah sakit itu memang belum menunjukkan peningkatan pelayanan seperti, keamanan dan lainnya. Bahkan, belum ada yang bisa dinilai, karena masih sama keadaannya dengan sebelumnya. “Belum ada yang menonjol, apalagi tuntutan masyarakat semakin tinggi terhadap pelayanan. Sementara, pemberi layanan begitu-begitu saja,”ujarnya.(uma)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/