26.7 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Gandeng Masyarakat dalam Operasi Pekat

Dalam menciptakan situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang kondusif di Sumatera Utara, aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus menggelar Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat)n
Seperti apa kinerjanya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kassubid Dok Liput Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan, kemarin.

Seberapa penting peran masyarakat dalam mendukung tugas Polri?
Dalam memberikan kerjasama dengan kepolisian, masyarakat sangat berperan penting untuk mendukung tugas Polri menciptakan situasi kondusif. Jadi, dalam memberikan situasi Kambtibmas dalam melakukan penegakan hukum yang profesional, Polri melakukan operasi pekat yang dimulai sejak program 100 hari Kapolri.

Apa saja yang menjadi sasaran Operasi Pekat itu?
Personil Polri yang sudah diberi tugas oleh atasan wilayahnya masing-masing akan melakukan razia rutin di sejumlah lokasi yang dianggap rawan. Seperti, peredaran miras yang illegal, judi, prostitusi dan gepeng (gelandangan dan pengemis). Selain itu, operasi pekat juga membantu untuk mengurangi aksi kejahatan di jalanan dan penyalahgunaan narkoba.

Apakah masyarakat juga dilibatkan dalam operasi Pekat ini?
Tetap kita ciptakan kerjasama yang baik dengan masyarakat. Dimana, kalau dilihat dari keberhasilan Polri, peranserta masyarakat dalam membantu tugas Polri mencapai 75 persen. Sedangkan untuk keberhasilan polri hannya mencapai 25 persen. Dengan begitu, bantuan dari masyarakat sangat berperan penting. Diharapkan masyarakat aktif memberi informasi terkait masalah penyakit masyarakat ini.

Wilayah mana saja yang dijadikan sasaran?
Kalau masalah itu, Polda Sumut sudah menyerahkannya ke Satwil dan Satker masing-masing untuk melaksanakan tugas yang sudah dijadikan tugas pokok Polri. Untuk hasilnya, setiap minggunya seluruh kinerja Satwil dan satker melaporkan hasil operasinya ke Polda Sumut. Dengan begitu, kita akan melihat presentasenya wilayah mana yang menonjol dengan penyakit masyarakat. Bila Satwil/Satker meminta untuk membackup akan kita turunkan personel untuk bantuan.

Apakah ada kordinasi dengan intansi terkait?
Tidak ada, karena operasi pekat merupakan tugas pokok dari Polri untuk membuang penyakit masyarakat agar masyarakat tidak berpenyakit. Kalau untuk jajaran kita sudah melakukan kordinasi dari dalam keluar kepada unit intel, Babin Kamtibmas, Police In Vilage dan Kring Reserse. Tapi, semua itu tetap dengan bantuan dari masyarakat, jadi untuk tokoh masyarakat dan tokoh agama kita melakukan kordinasi dari luar ke dalam untuk menjaga Kamtibmas yang kondusif.(*)

Dalam menciptakan situasi Kamtibmas (Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) yang kondusif di Sumatera Utara, aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) terus menggelar Operasi Pekat (Penyakit Masyarakat)n
Seperti apa kinerjanya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kassubid Dok Liput Humas Poldasu AKBP MP Nainggolan, kemarin.

Seberapa penting peran masyarakat dalam mendukung tugas Polri?
Dalam memberikan kerjasama dengan kepolisian, masyarakat sangat berperan penting untuk mendukung tugas Polri menciptakan situasi kondusif. Jadi, dalam memberikan situasi Kambtibmas dalam melakukan penegakan hukum yang profesional, Polri melakukan operasi pekat yang dimulai sejak program 100 hari Kapolri.

Apa saja yang menjadi sasaran Operasi Pekat itu?
Personil Polri yang sudah diberi tugas oleh atasan wilayahnya masing-masing akan melakukan razia rutin di sejumlah lokasi yang dianggap rawan. Seperti, peredaran miras yang illegal, judi, prostitusi dan gepeng (gelandangan dan pengemis). Selain itu, operasi pekat juga membantu untuk mengurangi aksi kejahatan di jalanan dan penyalahgunaan narkoba.

Apakah masyarakat juga dilibatkan dalam operasi Pekat ini?
Tetap kita ciptakan kerjasama yang baik dengan masyarakat. Dimana, kalau dilihat dari keberhasilan Polri, peranserta masyarakat dalam membantu tugas Polri mencapai 75 persen. Sedangkan untuk keberhasilan polri hannya mencapai 25 persen. Dengan begitu, bantuan dari masyarakat sangat berperan penting. Diharapkan masyarakat aktif memberi informasi terkait masalah penyakit masyarakat ini.

Wilayah mana saja yang dijadikan sasaran?
Kalau masalah itu, Polda Sumut sudah menyerahkannya ke Satwil dan Satker masing-masing untuk melaksanakan tugas yang sudah dijadikan tugas pokok Polri. Untuk hasilnya, setiap minggunya seluruh kinerja Satwil dan satker melaporkan hasil operasinya ke Polda Sumut. Dengan begitu, kita akan melihat presentasenya wilayah mana yang menonjol dengan penyakit masyarakat. Bila Satwil/Satker meminta untuk membackup akan kita turunkan personel untuk bantuan.

Apakah ada kordinasi dengan intansi terkait?
Tidak ada, karena operasi pekat merupakan tugas pokok dari Polri untuk membuang penyakit masyarakat agar masyarakat tidak berpenyakit. Kalau untuk jajaran kita sudah melakukan kordinasi dari dalam keluar kepada unit intel, Babin Kamtibmas, Police In Vilage dan Kring Reserse. Tapi, semua itu tetap dengan bantuan dari masyarakat, jadi untuk tokoh masyarakat dan tokoh agama kita melakukan kordinasi dari luar ke dalam untuk menjaga Kamtibmas yang kondusif.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/