27.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Taman Lili Suheri Jadi Relokasi Sementara

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan mengultimatum semua pemilik tenant di Merdeka Walk Lapangan Merdeka Kota Medan untuk segera me-ngosongkan lapaknya karena akan dilakukan revitalisasi. Seluruh tenant sudah harus mengosongkan tempatnya paling lambat 25 Juni 2022. Sedangkan Taman Lili Suheri di Jalan Listrik Medan menjadi relokasi sementara.

Sebagai kompensasi atas bentuk ganti rugi atau pengganti waktu selama masa revitalisasi Lapangan Merdeka Medan berlangsung, Wali Kota Medan Bobby Nasution berjanji akan memberikan potongan pajak hingga 50 persen bagi seluruh tenant yang berada di Merdeka Walk, Lapangan Merdeka Kota Medan.

Tak cuma itu, Bobby Nasution juga berjanji akan membebaskan pembayaran sewa lokasi hingga dua tahun lamanya.

Hal ini terungkap saat Bobby Nasution bertemu dengan Managemen Merdeka Walk serta pengelola tenant di Gedung Heritage City Hall Medan, Kamis (2/6) sore. Kedua kompensasi yang disebutkan Bobby Nasution itu diberikan kepada 12 tenant yang ada di Merdeka Walk.

“Ada dua hal penting yang ingin kami sampaikan kepada rekan-rekan semua, yakni soal relokasi n

dan kompensasi. Mengingat nantinya kawasan Lapangan Merdeka akan segera direvitalisasi, sehingga untuk sementara waktu seluruh tenant akan direlokasi. Potongan pembayaran pajak dan membebaskan biaya sewa tempat jadi bentuk kompensasi kami,” ucap Bobby didampingi Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawad, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dan Kajari Medan T Rahmatsyah.

Bobby Nasution mengaku, Pemko Medan telah menyiapkan Taman Lili Suheri yang berlokasi di Jalan Listrik/Palang Merah Medan sebagai lokasi relokasi sementara bagi para tenant.

“Luas Taman Lili Suheri ada sekitar 4.000 meter, rekan-rekan pengelola tenant untuk sementara waktu bisa memanfaatkannya. Meski banyak masukan lokasi, namun kami hanya bisa memberikan lokasi yang memang menjadi wewenang atau otoritas kami,” ujarnya.

Di hadapan para pengelola tenant yang hadir, di antaranya McD, Coffee Crowd, Jala-Jala, The Aillo dan Srikandi, Bobby mengungkapkan bahwa tidak ada niatan Pemko Medan untuk menghambat apalagi memutus roda perekonomian, terlebih bagi para pekerja yang bekerja di seluruh tenant yang ada di Merdeka Walk.

“Yang kita inginkan adalah kemajuan Kota Medan. Terlebih, kita bisa lihat bahwa hari ini kondisi Lapangan Merdeka jauh dari fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Jadi, pembangunan kota harus tetap dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, kami mohon dukungan dari rekan-rekan semuanya,” katanya.

Diterangkan Bobby, pertemuan yang diadakan itu merupakan inisiasi dari Managemen Merdeka Walk yakni PT Orange Indonesia Mandiri (OIM).

“Jadi, kapasitas saya di sini adalah menyampaikan kembali apa yang sudah Pemko Medan melalui OPD terkait sampaikan kepada pihak managemen, sehingga semuanya sama-sama jelas. Tidak perlu takut, nanti rekan-rekan tenant juga akan dikembalikan mengisi tempat yang disediakan pasca revitalisasi dengan tidak merusak estetika,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT OIM W Karo-Karo menyatakan bahwa pada prinsipnya pihaknya sangat mendukung penuh program Bobby Nasution tersebut.”Menurut kami, gebrakan yang bapak lakukan ini luar biasa. Kami sangat bangga dengan bapak. Pertemuan kita adalah untuk sama-sama membahas solusi bagi tenant dan pekerja kami yang hampir 600 orang,” jawabnya.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (PKPPR) Kota Medan, Endar Sutan Lubis mengatakan, seluruh tenant sudah harus mengosongkan tempatnya paling lambat 25 Juni 2022. “Saat ini belum ada sanksi. Kami terus menimbau hingga batas akhir tanggal 25 Juni, mudah-mudahan mereka semua mau pindah di tempat yang kita relokasi kan nanti,” kata Endar Sutan Lubis.

Dikatakan Endar, untuk perkembangan revitalisasi, hal itu sudah dipersiapkan dan akan dilaksanakan peletakan batu pertama pada 29 Juni 2022 mendatang. Direncanakan, Presiden RI Joko Widodo akan hadir untuk meletakkan batu pertama tersebut. “Jika tidak ada halangan, maka tanggal 29 itu peletakan batu pertama, dan diperkirakan dalam kurun dua tahun revitalisasi Lapangan Merdeka Medan akan selesai,” tuturnya.

Endar juga menyatakan, untuk anggaran dana revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran senilai Rp400 miliar.

“Di tahap awal ini kami sudah mengalokasikan dana sebesar Rp97,5 miliar dari anggaran dana Rp400 miliar tersebut. Dana ini bersumber dari Pemko Medan. Untuk manajemen konstruksinya Rp 2,5 milar, jadi total awal yang digunakan sudah Rp 100 miliar,” pungkasnya. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pemko Medan mengultimatum semua pemilik tenant di Merdeka Walk Lapangan Merdeka Kota Medan untuk segera me-ngosongkan lapaknya karena akan dilakukan revitalisasi. Seluruh tenant sudah harus mengosongkan tempatnya paling lambat 25 Juni 2022. Sedangkan Taman Lili Suheri di Jalan Listrik Medan menjadi relokasi sementara.

Sebagai kompensasi atas bentuk ganti rugi atau pengganti waktu selama masa revitalisasi Lapangan Merdeka Medan berlangsung, Wali Kota Medan Bobby Nasution berjanji akan memberikan potongan pajak hingga 50 persen bagi seluruh tenant yang berada di Merdeka Walk, Lapangan Merdeka Kota Medan.

Tak cuma itu, Bobby Nasution juga berjanji akan membebaskan pembayaran sewa lokasi hingga dua tahun lamanya.

Hal ini terungkap saat Bobby Nasution bertemu dengan Managemen Merdeka Walk serta pengelola tenant di Gedung Heritage City Hall Medan, Kamis (2/6) sore. Kedua kompensasi yang disebutkan Bobby Nasution itu diberikan kepada 12 tenant yang ada di Merdeka Walk.

“Ada dua hal penting yang ingin kami sampaikan kepada rekan-rekan semua, yakni soal relokasi n

dan kompensasi. Mengingat nantinya kawasan Lapangan Merdeka akan segera direvitalisasi, sehingga untuk sementara waktu seluruh tenant akan direlokasi. Potongan pembayaran pajak dan membebaskan biaya sewa tempat jadi bentuk kompensasi kami,” ucap Bobby didampingi Dandim 0201/Medan Kol Inf Ferry Muzawad, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda dan Kajari Medan T Rahmatsyah.

Bobby Nasution mengaku, Pemko Medan telah menyiapkan Taman Lili Suheri yang berlokasi di Jalan Listrik/Palang Merah Medan sebagai lokasi relokasi sementara bagi para tenant.

“Luas Taman Lili Suheri ada sekitar 4.000 meter, rekan-rekan pengelola tenant untuk sementara waktu bisa memanfaatkannya. Meski banyak masukan lokasi, namun kami hanya bisa memberikan lokasi yang memang menjadi wewenang atau otoritas kami,” ujarnya.

Di hadapan para pengelola tenant yang hadir, di antaranya McD, Coffee Crowd, Jala-Jala, The Aillo dan Srikandi, Bobby mengungkapkan bahwa tidak ada niatan Pemko Medan untuk menghambat apalagi memutus roda perekonomian, terlebih bagi para pekerja yang bekerja di seluruh tenant yang ada di Merdeka Walk.

“Yang kita inginkan adalah kemajuan Kota Medan. Terlebih, kita bisa lihat bahwa hari ini kondisi Lapangan Merdeka jauh dari fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Jadi, pembangunan kota harus tetap dilakukan secara berkelanjutan. Untuk itu, kami mohon dukungan dari rekan-rekan semuanya,” katanya.

Diterangkan Bobby, pertemuan yang diadakan itu merupakan inisiasi dari Managemen Merdeka Walk yakni PT Orange Indonesia Mandiri (OIM).

“Jadi, kapasitas saya di sini adalah menyampaikan kembali apa yang sudah Pemko Medan melalui OPD terkait sampaikan kepada pihak managemen, sehingga semuanya sama-sama jelas. Tidak perlu takut, nanti rekan-rekan tenant juga akan dikembalikan mengisi tempat yang disediakan pasca revitalisasi dengan tidak merusak estetika,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur PT OIM W Karo-Karo menyatakan bahwa pada prinsipnya pihaknya sangat mendukung penuh program Bobby Nasution tersebut.”Menurut kami, gebrakan yang bapak lakukan ini luar biasa. Kami sangat bangga dengan bapak. Pertemuan kita adalah untuk sama-sama membahas solusi bagi tenant dan pekerja kami yang hampir 600 orang,” jawabnya.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan dan Permukiman (PKPPR) Kota Medan, Endar Sutan Lubis mengatakan, seluruh tenant sudah harus mengosongkan tempatnya paling lambat 25 Juni 2022. “Saat ini belum ada sanksi. Kami terus menimbau hingga batas akhir tanggal 25 Juni, mudah-mudahan mereka semua mau pindah di tempat yang kita relokasi kan nanti,” kata Endar Sutan Lubis.

Dikatakan Endar, untuk perkembangan revitalisasi, hal itu sudah dipersiapkan dan akan dilaksanakan peletakan batu pertama pada 29 Juni 2022 mendatang. Direncanakan, Presiden RI Joko Widodo akan hadir untuk meletakkan batu pertama tersebut. “Jika tidak ada halangan, maka tanggal 29 itu peletakan batu pertama, dan diperkirakan dalam kurun dua tahun revitalisasi Lapangan Merdeka Medan akan selesai,” tuturnya.

Endar juga menyatakan, untuk anggaran dana revitalisasi Lapangan Merdeka Kota Medan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran senilai Rp400 miliar.

“Di tahap awal ini kami sudah mengalokasikan dana sebesar Rp97,5 miliar dari anggaran dana Rp400 miliar tersebut. Dana ini bersumber dari Pemko Medan. Untuk manajemen konstruksinya Rp 2,5 milar, jadi total awal yang digunakan sudah Rp 100 miliar,” pungkasnya. (map/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/