27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Warga Ancam Bongkar Paksa

IDRIS/sumut pos DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.
IDRIS/sumut pos
DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.

SUMUTPOS.CO- Warga yang tinggal di Jalan Bunga Asoka, Asam Kumbang, Medan Selayang, akan membongkar paksa akses menuju pemakaman di Jalan Bunga Palem 1/ Bunga Raya, Medan Selayang.

Pasalnya, para pekerja proyek pengembang yang disebut-sebut PT Citra Perdana Lestari (CPL) menutup akses pekuburan dengan cara mengorek tanah dan menimbunnya.

Sekretaris STM Asoka Asam Kumbang (Pengurus Pekuburan Asoka Asam Kumbang), Budi mengatakan, kemungkinan akhir pekan ini warga akan turun ke lokasi untuk membongkarnya. Sebab, penutupan akses jalan ini telah melanggar poin ketiga yang telah disepakati dengan Lurah Asam Kumbang.

“Aksi penolakan yang dilakukan warga pada Selasa (9/6) lalu, sudah dijelaskan ada empat poin kesepakatan,” katanya.

Disebutkannya, poin pertama dalam kesepakatan itu disebutkan, jangan ada lagi pembongkaran makam atau kuburan. Karena, jika mau dibongkar setelah ada izin tertulis Menteri Agama dan Badan Wakaf Indonesia. Kedua, tidak ada tukar guling atau jual beli terhadap tanah wakaf, sesuai UU Nomor 42/2014 tentang tanah wakaf.

Ketiga, jangan tutup akses jalan masuk ke tanah wakaf. Tapi, kenyataannya akses jalan dikorek dan ditutup. Sehingga, warga tidak bisa masuk ke makam. Keempat, diminta oknum yang bermain dalam tanah wakaf diproses hukum.

“Jadi, artinya poin ketiga telah dilanggar oleh pengembang dan diminta pertanggung jawaban dari lurah mengenai hal ini,” tegasnya.

Dikatakan Budi, tidak ada jalan lain menuju pemakaman selain jalan tersebut. Untuk itu, diharapkan akses jalan dapat dibuka kembali sebelum kemarahan warga memuncak.

“Warga kesulitan soalnya lebaran nanti kan ada yang mau ziarah. Kalau jalan ditutup bagaimana warga ziarah? Jadi, kami harap akses jalan jangan ditutup,” sebut Budi.

Sebelumnya dikatakan Budi, lantaran akses ditutup warga yang kesal sempat ingin membakar sejumlah alat berat yang berada di lokasi pada sebelum puasa lalu. “Warga yang sudah kesal dan emosi sempat ingin membakar sejumlah alat berat. Tetapi, untungnya bisa diredam sehingga tidak jadi,” ujar Budi.

Sementara itu, pantauan Sumut Pos Jumat (3/7) siang, akses jalan yang ditutup ternyata benar. Jalan setapak yang seharusnya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor, telah dikorek dan ditimbun para pekerja proyek dengan tanah. Ditutupnya akses tersebut diperkirakan sudah berlangsung seminggu terakhir. Pasalnya, sebelumnya Sumut Pos telah mengecek pada Senin (30/6) lalu.

Terkait hal ini, Lurah Asam Kumbang, Yurian Fahmy Lubis yang dikonfirmasi malah ‘tutup mata’. Yurian berdalih tidak tahu. “Oh itu kita enggak tahu, coba konfirmasi dengan pengembang melalui Pak Irbapin (mantan pengurus pekuburan yang menjadi pengawas lapangan, red). Kalau memang ditutup mereka ya saya enggak ngerti juga,” dalihnya.

Yurian pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa. “Mau gimana lagi, coba konfirmasi aja ke pengembang dan saya enggak ada nomor kontaknya,” tutup Yurian dengan nada sedikit tinggi. (ris/adz)

IDRIS/sumut pos DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.
IDRIS/sumut pos
DITUTUP: Truk pengangkut tanah berjejer di jalan masuk menuju pekuburan Muslim Asoka.

SUMUTPOS.CO- Warga yang tinggal di Jalan Bunga Asoka, Asam Kumbang, Medan Selayang, akan membongkar paksa akses menuju pemakaman di Jalan Bunga Palem 1/ Bunga Raya, Medan Selayang.

Pasalnya, para pekerja proyek pengembang yang disebut-sebut PT Citra Perdana Lestari (CPL) menutup akses pekuburan dengan cara mengorek tanah dan menimbunnya.

Sekretaris STM Asoka Asam Kumbang (Pengurus Pekuburan Asoka Asam Kumbang), Budi mengatakan, kemungkinan akhir pekan ini warga akan turun ke lokasi untuk membongkarnya. Sebab, penutupan akses jalan ini telah melanggar poin ketiga yang telah disepakati dengan Lurah Asam Kumbang.

“Aksi penolakan yang dilakukan warga pada Selasa (9/6) lalu, sudah dijelaskan ada empat poin kesepakatan,” katanya.

Disebutkannya, poin pertama dalam kesepakatan itu disebutkan, jangan ada lagi pembongkaran makam atau kuburan. Karena, jika mau dibongkar setelah ada izin tertulis Menteri Agama dan Badan Wakaf Indonesia. Kedua, tidak ada tukar guling atau jual beli terhadap tanah wakaf, sesuai UU Nomor 42/2014 tentang tanah wakaf.

Ketiga, jangan tutup akses jalan masuk ke tanah wakaf. Tapi, kenyataannya akses jalan dikorek dan ditutup. Sehingga, warga tidak bisa masuk ke makam. Keempat, diminta oknum yang bermain dalam tanah wakaf diproses hukum.

“Jadi, artinya poin ketiga telah dilanggar oleh pengembang dan diminta pertanggung jawaban dari lurah mengenai hal ini,” tegasnya.

Dikatakan Budi, tidak ada jalan lain menuju pemakaman selain jalan tersebut. Untuk itu, diharapkan akses jalan dapat dibuka kembali sebelum kemarahan warga memuncak.

“Warga kesulitan soalnya lebaran nanti kan ada yang mau ziarah. Kalau jalan ditutup bagaimana warga ziarah? Jadi, kami harap akses jalan jangan ditutup,” sebut Budi.

Sebelumnya dikatakan Budi, lantaran akses ditutup warga yang kesal sempat ingin membakar sejumlah alat berat yang berada di lokasi pada sebelum puasa lalu. “Warga yang sudah kesal dan emosi sempat ingin membakar sejumlah alat berat. Tetapi, untungnya bisa diredam sehingga tidak jadi,” ujar Budi.

Sementara itu, pantauan Sumut Pos Jumat (3/7) siang, akses jalan yang ditutup ternyata benar. Jalan setapak yang seharusnya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor, telah dikorek dan ditimbun para pekerja proyek dengan tanah. Ditutupnya akses tersebut diperkirakan sudah berlangsung seminggu terakhir. Pasalnya, sebelumnya Sumut Pos telah mengecek pada Senin (30/6) lalu.

Terkait hal ini, Lurah Asam Kumbang, Yurian Fahmy Lubis yang dikonfirmasi malah ‘tutup mata’. Yurian berdalih tidak tahu. “Oh itu kita enggak tahu, coba konfirmasi dengan pengembang melalui Pak Irbapin (mantan pengurus pekuburan yang menjadi pengawas lapangan, red). Kalau memang ditutup mereka ya saya enggak ngerti juga,” dalihnya.

Yurian pun mengaku tak bisa berbuat apa-apa. “Mau gimana lagi, coba konfirmasi aja ke pengembang dan saya enggak ada nomor kontaknya,” tutup Yurian dengan nada sedikit tinggi. (ris/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/