Blokir Jalan
Ratusan pedagang pasar Aksara, kembali mengamuk, Rabu (3/8). Mereka memblokir perempatan Jalan HM Yamin, Jalan Letda Sujono, Jalan AR Hakim dan Jalan William Iskandar dengan membuat barisan di setiap sudut jalan, ditambah membakar ban bekas, di tengah-tengah perempatan jalan yang mereka blokir itu.
Akibatnya arus lalu lintas tertutup. Oleh karena itu, sempat terjadi saling dorong antara pedagang dan Polisi serta tegang urat antara pedagang dengan pengguna jalan, khususnya supir angkutan umum dan penarik becak motor.
” Kami juga butuh makan. Mau ke mana kami lagi mengadu. Terlebih Walikota itu tidak mau bertemu kami. Semalam kami diundang oleh DPD, namun tidak datang juga Walikota, ” ujar para pedagang saat ditanya wartawan.
Lebih lanjut, disebut sejumlah pedagang itu, mereka sudah sangat terjepit dengan kebutuhan ekonomi. Bahkan, ditegaskan para pedagang itu jika untuk memenuhi kebutuhan makan saja, sudah kesulitan mereka. Oleh karena itu, disebut mereka jika pemerintah harus segera bertindak dengan bijaksana, untuk kelangsungan hidup mereka.
“Kaki tidak mau ke MMTC. Di samping Ramayana itu luas. Di situ kami buat dan di sepanjang jalan ini, ” ungkap sejumlah pedagang itu mengakhiri.
Pantauan Sumut Pos, dalam aksi itu para pedagang itu menyanyikan lagi Indonesia Raya dan beberapa lagi nasional lainnya, sambil mengibar-ngibarkan bendera merah-putih. Selain itu, Orator dengan pengeras suara, juga terus membakar semangat para pedagang. Oleh karena itu ban bekas yang dibakar, terus ditambah, guna menyemarakkan aksi.
“Kemarin semuanya berjanji akan menjumpakan kami dengan wali kota. Mana, nggak adanya semuanya. Kalau gitu, kami tuntut hak kami sendiri. Untuk itu, pantang mundur demi kejujuran, ” teriak para pedagang.
Seiring berjalannya waktu, sekira pukul 12.15 WIB, tiba-tiba saja para pedagang, menutup mati jalan dari arah Jalan Letda Sujono. Mereka berbaris di ujung Jalan, lalu meletakkan 3 buah meja dan duduk di atas meja itu, sambil membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka.
Oleh karena itu, sebuah angkutan umum 121 BK 1113 DI, terjebak, tidak bisa maju dan juga tidak bisa mundur, sehingga kenderaan yang ada di belakang ikut terjebak tidak bisa melaju. Akibatnya suara klakson kenderaan bersahutan.
Akibat sikap para pedagang itu membuat Kapolsek Percut Seituan, Kompol Lesman Zendrato marah. Dia mendatangi para pedagang yang menutup jalan, kemudian menarik dan menendang meja yang dijadikan penutup jalan. Oleh karena itu, saling dorong terjadi. Seorang pedagang wanita berbadan gempal, seketika menarik Kompol Lesman Zendrato lalu memeluknya erat. Bahkan wanita itu, sampai terseret di aspal, namun tetap berupaya mencengkram Kompol Lesman Zendrato, walau hanya di bagian kaki Kompol Lesman Zendrato.
Akibat kondisi itu, sejumlah personel Polsek Percut Seituan datang, kemudian melindungi Kompol Lesman Zendrato. Oleh karena itu, baku hantam hampir terjadi. Situasi kembali redah setelah Polisi memilih membiarkan pedagang menutup jalan. Oleh karena itu, Jalan dari arah Jalan William Iskandar dan Jalan HM Yamin, turut ditutup para pedagang. Hanya kenderaan dari arah Jalan HM Yamin menuju Jalan William Iskandar dan dari Jalan William Iskandar ke Jalan Letda Sujono saja yang bisa.
Akibat kondisi itu, membuat pengguna jalan merasa terganggu. Oleh karena itu, beberapa pengguna jalan, khususnya supir angkot dan penarik becak motor, menemui para pedagang. Karena tidak sepaham, adu mulut sempat terjadi. Melihat situasi itu, Polisi kembali turun tangan dengan menyuruh pengguna jalan dari arah Jalan Letda Sujono, memutar arah. “Kami juga cari makan. Sama-sama mau makan kita,” teriak beberapa supir angkot dan penarik becak motor.
Sekira pukul 12.50 WIB, jalur dari arah Jalan William Iskandar menuju Jalan HM Yamin, dibuka oleh sejumlah orang yang mengenakan lobe sehingga seketika para pedagang tersulut. Namun setelah para pria berlobe itu menyebut ambulance membawa jenazah hendak lewat, para pedagang itu membantu membukakan jalan. Namun, setelah ambulance BK 1208 XJ itu lewat, para pedagang kembali menutup jalan.
Setelah kembali menutup jalan dan kembali melanjutkan aksi, tiba-tiba para pedagang didatangi oleh Kompol Lesman Zendrato. Seketika itu, Kompol Lesman Zendrato diteriaki. Bahkan, wanita yang tadi memeluk badan Kompol Lesman Zendrato, mencoba kembali memeluk, sehingga Kompol Lesman Zendrato lari. Terlebih, seorang pedagang wanita tua, turut mengejar, hingga Kompol Lesman Zendrato lari ke pos lalu lintas.
Aksi para pedagang itu berhenti setelah seorang perwakilan PD Pasar, menyebut untuk para pedagang sementara jualan di pinggiran Jalan AR Hakim. Selain itu, disebut pria yang mengaku bernama Syafrizal Lubis itu, permintaan pedagang untuk berjualan di halaman bekas lokasi parkir buana plaza, akan disampaikannya ke pimpinannya. Oleh karena itu, para pedagang kemudian membubarkan diri dengan damai. (ain/prn/ije)