25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Pedagang Aksara Tolak Relokasi ke MMTC, Jadi Gimana…?

Sebelumnya, Ursan Lubis selaku Ketua P3TSU dalam RDP itu mengungkapkan, hampir sebulan paskakebakaran Pasar Aksara pihaknya seperti tidak diperhatikan, terutama soal penampungan sementara bagi pedagang. “Permintaan kami kalau bisa relokasi di lahan parkir, tak ditutup jalan tapi dipinggir jalannya. Ini sangat kami harapkan tapi tak ditanggapi. Inilah saatnya menampung aspirasi agar secepat relokasinya, ribuan orang sudah menderita, kami pun berharap dibangun kembali jangan ada penambahan lantai 1 dan 2, jangan diundi lagi,” katanya.

Pedagang aksara Turnip menyatakan, dari komunikasi pihaknya dengan Assisten Ekbang Qamarul Fattah, ada dana tak terduga untuk bangun relokasi di MMTC. “Kalau dana itu diberi ke lahan parkir gak salah toh? Kita siap kontrak dan bermohon agar tidak ke MMTC. Saya lihat terjadi problem MMTC 6 bulan selesai, setelah itu kami mau ke mana? Tanggung jawab gak kalau (gedung Aksara) itu langsung dibangun?” katanya.

Sementara itu, Assisten Umum Ikhwan Habibi Daulay mengatakan keputusan Pemko Medan relokasi sementara pedagang sudah final di MMTC. Pihaknya menegaskan tidak benar adanya isu peruntukan mengenai gedung Pasar Aksara yang terbakar. “Komitmen itu masih tetap karena lahan gak ada. Kalau dikatakan masih ada lahan milik Salim (Manager PT AJI) kalau diluar ada isu terkait Pasar Aksara rencana itu belum ada, sesuai petunjuk Wapres Aksara nanti segera dibangun kembali,” jelasnya.

Ikhwan menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyusun anggaran untuk relokasi di MMTC. “Keadaan ini mendesak, jadi ada kewenangan ambil dana tak terduga dan kita sedang susun RKA terhadap relokasi dimaksud. Kenapa tak dilokasi Pasar Aksara, bangunan tak bisa dijamin,” katanya.

Menurutnya pemko punya lahan seluas 4000 meter di lokasi Pasar Aksara. Diambilnya sikap relokasi ke MMTC agar cepat merespon nasib pedagang. “Sosialisasi sudah dilakukan PD Pasar, secara teknis bahwa bangunan itu tak bisa dipastikan keutuhannya. Apalagi penelitian itu butuh waktu lama, maka ada statemen radius 300 meter jangan ada aktivitas di situ, makanya saya senang pertemuan ini untuk cari soslusi,” jelasnya seraya meminta agar para pedagang tidak berjualan di badan jalan karena hal itu dapat mengganggu pengendara.

Pihaknya berharap pengalaman di Pasar Sukaramai jangan sampai terulang. Namun permasalahannya, sampai sekarang PT. Aksara Jaya Indah (AJI) tidak pernah mau datang ketika diundang rapat bersama pemko. “Kalau memang pedagang mau ditempat Salim (PT. AJI) kita akan panggil lagi dan negosiasikan. Pemko bukannya sudah panggil, melainkan PT AJI sampai detik ini tak mau datang,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ursan Lubis selaku Ketua P3TSU dalam RDP itu mengungkapkan, hampir sebulan paskakebakaran Pasar Aksara pihaknya seperti tidak diperhatikan, terutama soal penampungan sementara bagi pedagang. “Permintaan kami kalau bisa relokasi di lahan parkir, tak ditutup jalan tapi dipinggir jalannya. Ini sangat kami harapkan tapi tak ditanggapi. Inilah saatnya menampung aspirasi agar secepat relokasinya, ribuan orang sudah menderita, kami pun berharap dibangun kembali jangan ada penambahan lantai 1 dan 2, jangan diundi lagi,” katanya.

Pedagang aksara Turnip menyatakan, dari komunikasi pihaknya dengan Assisten Ekbang Qamarul Fattah, ada dana tak terduga untuk bangun relokasi di MMTC. “Kalau dana itu diberi ke lahan parkir gak salah toh? Kita siap kontrak dan bermohon agar tidak ke MMTC. Saya lihat terjadi problem MMTC 6 bulan selesai, setelah itu kami mau ke mana? Tanggung jawab gak kalau (gedung Aksara) itu langsung dibangun?” katanya.

Sementara itu, Assisten Umum Ikhwan Habibi Daulay mengatakan keputusan Pemko Medan relokasi sementara pedagang sudah final di MMTC. Pihaknya menegaskan tidak benar adanya isu peruntukan mengenai gedung Pasar Aksara yang terbakar. “Komitmen itu masih tetap karena lahan gak ada. Kalau dikatakan masih ada lahan milik Salim (Manager PT AJI) kalau diluar ada isu terkait Pasar Aksara rencana itu belum ada, sesuai petunjuk Wapres Aksara nanti segera dibangun kembali,” jelasnya.

Ikhwan menjelaskan, saat ini pihaknya tengah menyusun anggaran untuk relokasi di MMTC. “Keadaan ini mendesak, jadi ada kewenangan ambil dana tak terduga dan kita sedang susun RKA terhadap relokasi dimaksud. Kenapa tak dilokasi Pasar Aksara, bangunan tak bisa dijamin,” katanya.

Menurutnya pemko punya lahan seluas 4000 meter di lokasi Pasar Aksara. Diambilnya sikap relokasi ke MMTC agar cepat merespon nasib pedagang. “Sosialisasi sudah dilakukan PD Pasar, secara teknis bahwa bangunan itu tak bisa dipastikan keutuhannya. Apalagi penelitian itu butuh waktu lama, maka ada statemen radius 300 meter jangan ada aktivitas di situ, makanya saya senang pertemuan ini untuk cari soslusi,” jelasnya seraya meminta agar para pedagang tidak berjualan di badan jalan karena hal itu dapat mengganggu pengendara.

Pihaknya berharap pengalaman di Pasar Sukaramai jangan sampai terulang. Namun permasalahannya, sampai sekarang PT. Aksara Jaya Indah (AJI) tidak pernah mau datang ketika diundang rapat bersama pemko. “Kalau memang pedagang mau ditempat Salim (PT. AJI) kita akan panggil lagi dan negosiasikan. Pemko bukannya sudah panggil, melainkan PT AJI sampai detik ini tak mau datang,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/