35.6 C
Medan
Saturday, May 25, 2024

Lama Menunggu Antrean Vaksin, Warga Terobos Pintu Gor, Seorang Wanita Pingsan di Pintu Aula

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gebyar vaksin presisi yang dilaksanakan oleh Polri di Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna Pancing, Jalan Willem Iskander berakhir ricuh, Selasa (3/8) sore. Ribuan warga yang sudah menunggu dari pagi hari, menerobos masuk hingga ada yang terjatuh dan pingsan. Padahal, sebelumnya Wakapolri meninjau pelaksanaan vaksin massal ini.

BERDESAKAN: Petugas berupaya mengadang warga yang berdesakan hendak menerobos masuk ke GOR Serbaguna Pancing, Selasa (3/8).istimewa/sumu tpos.

WARGA yang sudah berdesakan berteriak kepada petugas kepolisian agar pintu GOR Serbaguna Pancing, dibuka supaya warga dapat masuk ke areal vaksinasi. Pasalnya, ribuan warga ini sudah menunggu sejak pagi dan dijanjikan jam berdasarkan nomor antrean. Namun, tak kunjung juga dipanggil, warga berusaha menerobos pagar hingga terjadi desak-desakan. “Buka woi, woi!” teriak warga seraya meringsek masuk.

Seorang wanita berkaos merah marun pingsan saat mengantre di depan pintu masuk aula gedung Serbaguna itu. Melihat itu, warga yang sedang ikut mengantre berteriak histeris meminta pertolongan. Petugas yang tak kunjung terlihat, membuat suasana nyaris ricuh.

Salah satu warga, bahkan ada yang hampir nekat memaksa masuk melalui pintu besi. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian tiba setelah mendengar teriakkan ratusan warga. “Pak tolong pak, ada yang pingsan. Tolong,” kata warga.

Petugas yang mengetahui pun langsung membawa perempuan yang pingsan tersebut ke dalam aula. Ia langsung disuruh duduk di kursi panitia dan diberikan air minum.

Sementara, warga yang masih antre di luar terus berupaya masuk ke aula GOR. Pintu rolling door yang semula tertutup, dibuka paksa oleh ratusan warga dan berusaha masuk ke dalam gedung. Sejumlah petugas kepolisian berseragam yang melakukan penjagaan, sempat menahan laju warga yang masuk ke dalam gudang. Namun, ramainya jumlah massa tak dapat dibendung.

Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jan Piter Napitupulu di lokasi vaksinasi massal langsung keluar dan mengimbau lewat pengeras suara agar tidak berdesakan. “Jangan berdesakan, jangan sampai ada korban jiwa. Dimohon dulu,” imbaunya.

Kapolsek pun mengatakan, jumlah vaksin terbatas, tidak sebanding dengan ramainya warga yang datang untuk divaksin. Karenanya, warga disarankan untuk tidak berkerumun dan kembali datang hari ini, Rabu (4/8).

Meskipun sudah menghalau dan mengingatkan kepada masyarakat dengan mobil pengeras suara, namun pihak kepolisian tak dapat membendung masyarakat dan akhirnya masyarakat berebut masuk. Bahkan, beberapa orang ada yang terjatuh dan pingsan. Keriuhan mereda setelah hampir seluruh warga luar masuk ke dalam gedung.

Eka (25), seorang peserta vaksin mengaku sudah menunggu dari pagi hingga sore. Namun, dia tak kunjung dipanggil sehingga berusaha menerobos pagar GOR. “Kecewa, kecewa sekali. Sudah dari jam delapan pagi mengantre, malah disuruh pulang,” katanya.

Menurutnya, keributan yang sempat terjadi beberapa saat dikarenakan ramainya warga yang ingin divaksin tapi tidak bisa masuk ke gedung. “Mau sehat saja susah sekali,” keluhnya. Selain itu, lanjutnya, banyaknya warga yang datang ke lokasi, tak sebanding dengan stok vaksin yang disediakan panitia.

Formulir Dijual Rp5 Ribu

Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan, panitia telah mendata sebanyak 4.000 peserta vaksinasi dengan pembagian 3.000 peserta tahap I dan 1.000 tahap II, sisa gebyar vaksinasi massal Hari Bhayangkara. “Akan tetapi untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini (kemarin) di GOR Pancing melebihi kuota, karena semua masyarakat ingin mendapatkan obat vaksin,” katanya.

Riko juga mengungkapkan, kerumunan yang terjadi di GOR Serbaguna Pancing diduga disebabkan adanya transaksi jual beli formulir vaksinasi Covid-19. Menurut Riko, pada pelaksanaan vaksinasi ini, warga sempat menyampaikan protes karena mengaku membeli formulir seharga Rp5 ribu per lembarnya di luar gedung dan tidak bisa menerima suntikan vaksin.

“Polrestabes Medan maupun penyelenggara vaksinasi tidak ada menjual formulir dan sudah mencetak sebanyak 4 ribu formulir yang diberikan kepada penerima vaksin secara gratis,” tuturnya sembari menambahkan telah mengakomodir masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. “Bagi masyarakat, apabila sudah terlanjur mengisi formulir akan dimasukkan ke tahap I menerima vaksin dan nantinya informasikan melalui pesan SMS atau aplikasi peduli lindungi,” jelas Riko.

Saat ditanya mengenai kerumunan yang terjadi, Kapolrestabes Medan menegaskan, karena semuanya (masyarakat) ingin divaksin. “Untuk situasi sudah kondusif dan masyarakat yang tidak bisa terlayani sudah disuruh pulang ke rumah masing-masing. Di mana nantinya akan informasikan melalui pesan SMS atau aplikasi peduli lindungi,” pungkasnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan di GOR Serbaguna Pancing, berjalan kondusif. “Vaksinasi berjalan tertib. Ada masyarakat, pelajar, difabel, yang mengikuti vaksinasi di GOR Pancing,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (3/8) malam.

Hadi mengungkapkan, Polrestabes Medan menyiapkan 4.000 formulir kepada masyarakat yang mengikuti vaksinasi dengan pembagian 3.000 orang tahap I dan 1.000 orang tahap II tindaklanjut dari vaksinasi sebelumnya. “Namun, tadi ada masyarakat yang sangat antusias mendapatkan vaksin karena sudah mengantongi formulir sudah diakomodir untuk proses vaksinasi selanjutnya,” ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya kerumunan yang terjadi saat vaksinasi, Hadi mengaku karena antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin di Kota Medan cukup tinggi sekali. “Walaupun begitu kita tetap bisa mengakomodir masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin dengan menjadwalkan untuk vaksinasi dosis I dan II,” akunya.

Hadi mengimbau, kepada masyarakat yang akan mengikuti vaksinasi untuk bersabar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang telah disiapkan. “Pelaksanaan vaksin di GOR Pancing tadi berjalan lancar tertib dan kami mengapresiasi antusias warga serta tertibnya pelaksanaan vaksin. Bagi masyarakat yang sudah mengisi formulir vaksinasi untuk tidak memfotocopykan dan menyebarkannya kepada yang lain. Tetap vaksinasi dapat dilaksanakan sesuai data yang diterima,” imbaunya.

Disesalkan DPRD Sumut

Kegiatan vaksinasi masal di GOR Pancing yang menciptakan kerumunan atau dugaan pelanggaran prokes Covid-19, mendapat sorotan tajam dari DPRD Sumut. “Saya kira vaksinasi yang terjadi di GOR Pancing sangat kita sesalkan,” kata anggota DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga kepada Sumut Pos, tadi malam.

Menurut Zeira, seharusnya penyelenggaran kegiatan tersebut memiliki pola yang baik dan patuh terhadapa protokol kesehatan. Sebab tujuan vaksin untuk menambah imun tubuh masyarakat, bukan malah menambah klaster baru pendemi Covid-19. “Kita lihat banyak masyarakat yang berdesakan dan berimpitan sehingga akan membuat penyebaran Covid diantara masyarakat semakin cepat tertular. Belum lagi masyarakat yang datang ke lokasi banyak yang tidak terlayani vaksin. Pulang dengan kecewa,” kata Sekretaris Fraksi Nusantara DPRD Sumut ini.

Politisi PKB itu menambahkan, hal-hal seperti ini jangan terulang lagi dan pola vaksinisasi mesti benar-benar diatur dengan baik teknis pelaksanaannya. “Misalnya vaksinisasi melalui Puskesmas setempat. Dengan nomor urut dan waktu yang telah ditentukan sehingga masyarakat tidak berduyun-duyun datang tanpa ada kepastian mendapatkan vaksin,” katanya.

Walaupun demikian, ia tetap menghargai para nakes dan panitia yang telah bekerja untuk melakukan vaksin kepada masyarakat. (mag-1/prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gebyar vaksin presisi yang dilaksanakan oleh Polri di Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna Pancing, Jalan Willem Iskander berakhir ricuh, Selasa (3/8) sore. Ribuan warga yang sudah menunggu dari pagi hari, menerobos masuk hingga ada yang terjatuh dan pingsan. Padahal, sebelumnya Wakapolri meninjau pelaksanaan vaksin massal ini.

BERDESAKAN: Petugas berupaya mengadang warga yang berdesakan hendak menerobos masuk ke GOR Serbaguna Pancing, Selasa (3/8).istimewa/sumu tpos.

WARGA yang sudah berdesakan berteriak kepada petugas kepolisian agar pintu GOR Serbaguna Pancing, dibuka supaya warga dapat masuk ke areal vaksinasi. Pasalnya, ribuan warga ini sudah menunggu sejak pagi dan dijanjikan jam berdasarkan nomor antrean. Namun, tak kunjung juga dipanggil, warga berusaha menerobos pagar hingga terjadi desak-desakan. “Buka woi, woi!” teriak warga seraya meringsek masuk.

Seorang wanita berkaos merah marun pingsan saat mengantre di depan pintu masuk aula gedung Serbaguna itu. Melihat itu, warga yang sedang ikut mengantre berteriak histeris meminta pertolongan. Petugas yang tak kunjung terlihat, membuat suasana nyaris ricuh.

Salah satu warga, bahkan ada yang hampir nekat memaksa masuk melalui pintu besi. Beberapa saat kemudian, petugas kepolisian tiba setelah mendengar teriakkan ratusan warga. “Pak tolong pak, ada yang pingsan. Tolong,” kata warga.

Petugas yang mengetahui pun langsung membawa perempuan yang pingsan tersebut ke dalam aula. Ia langsung disuruh duduk di kursi panitia dan diberikan air minum.

Sementara, warga yang masih antre di luar terus berupaya masuk ke aula GOR. Pintu rolling door yang semula tertutup, dibuka paksa oleh ratusan warga dan berusaha masuk ke dalam gedung. Sejumlah petugas kepolisian berseragam yang melakukan penjagaan, sempat menahan laju warga yang masuk ke dalam gudang. Namun, ramainya jumlah massa tak dapat dibendung.

Kapolsek Percut Sei Tuan AKP Jan Piter Napitupulu di lokasi vaksinasi massal langsung keluar dan mengimbau lewat pengeras suara agar tidak berdesakan. “Jangan berdesakan, jangan sampai ada korban jiwa. Dimohon dulu,” imbaunya.

Kapolsek pun mengatakan, jumlah vaksin terbatas, tidak sebanding dengan ramainya warga yang datang untuk divaksin. Karenanya, warga disarankan untuk tidak berkerumun dan kembali datang hari ini, Rabu (4/8).

Meskipun sudah menghalau dan mengingatkan kepada masyarakat dengan mobil pengeras suara, namun pihak kepolisian tak dapat membendung masyarakat dan akhirnya masyarakat berebut masuk. Bahkan, beberapa orang ada yang terjatuh dan pingsan. Keriuhan mereda setelah hampir seluruh warga luar masuk ke dalam gedung.

Eka (25), seorang peserta vaksin mengaku sudah menunggu dari pagi hingga sore. Namun, dia tak kunjung dipanggil sehingga berusaha menerobos pagar GOR. “Kecewa, kecewa sekali. Sudah dari jam delapan pagi mengantre, malah disuruh pulang,” katanya.

Menurutnya, keributan yang sempat terjadi beberapa saat dikarenakan ramainya warga yang ingin divaksin tapi tidak bisa masuk ke gedung. “Mau sehat saja susah sekali,” keluhnya. Selain itu, lanjutnya, banyaknya warga yang datang ke lokasi, tak sebanding dengan stok vaksin yang disediakan panitia.

Formulir Dijual Rp5 Ribu

Sementara, Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan, panitia telah mendata sebanyak 4.000 peserta vaksinasi dengan pembagian 3.000 peserta tahap I dan 1.000 tahap II, sisa gebyar vaksinasi massal Hari Bhayangkara. “Akan tetapi untuk pelaksanaan vaksinasi hari ini (kemarin) di GOR Pancing melebihi kuota, karena semua masyarakat ingin mendapatkan obat vaksin,” katanya.

Riko juga mengungkapkan, kerumunan yang terjadi di GOR Serbaguna Pancing diduga disebabkan adanya transaksi jual beli formulir vaksinasi Covid-19. Menurut Riko, pada pelaksanaan vaksinasi ini, warga sempat menyampaikan protes karena mengaku membeli formulir seharga Rp5 ribu per lembarnya di luar gedung dan tidak bisa menerima suntikan vaksin.

“Polrestabes Medan maupun penyelenggara vaksinasi tidak ada menjual formulir dan sudah mencetak sebanyak 4 ribu formulir yang diberikan kepada penerima vaksin secara gratis,” tuturnya sembari menambahkan telah mengakomodir masyarakat untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19. “Bagi masyarakat, apabila sudah terlanjur mengisi formulir akan dimasukkan ke tahap I menerima vaksin dan nantinya informasikan melalui pesan SMS atau aplikasi peduli lindungi,” jelas Riko.

Saat ditanya mengenai kerumunan yang terjadi, Kapolrestabes Medan menegaskan, karena semuanya (masyarakat) ingin divaksin. “Untuk situasi sudah kondusif dan masyarakat yang tidak bisa terlayani sudah disuruh pulang ke rumah masing-masing. Di mana nantinya akan informasikan melalui pesan SMS atau aplikasi peduli lindungi,” pungkasnya.

Sementara, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyebutkan, pelaksanaan vaksinasi yang diselenggarakan di GOR Serbaguna Pancing, berjalan kondusif. “Vaksinasi berjalan tertib. Ada masyarakat, pelajar, difabel, yang mengikuti vaksinasi di GOR Pancing,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, Selasa (3/8) malam.

Hadi mengungkapkan, Polrestabes Medan menyiapkan 4.000 formulir kepada masyarakat yang mengikuti vaksinasi dengan pembagian 3.000 orang tahap I dan 1.000 orang tahap II tindaklanjut dari vaksinasi sebelumnya. “Namun, tadi ada masyarakat yang sangat antusias mendapatkan vaksin karena sudah mengantongi formulir sudah diakomodir untuk proses vaksinasi selanjutnya,” ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya kerumunan yang terjadi saat vaksinasi, Hadi mengaku karena antusiasme masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin di Kota Medan cukup tinggi sekali. “Walaupun begitu kita tetap bisa mengakomodir masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin dengan menjadwalkan untuk vaksinasi dosis I dan II,” akunya.

Hadi mengimbau, kepada masyarakat yang akan mengikuti vaksinasi untuk bersabar tetap mematuhi protokol kesehatan dan mendaftarkan diri dengan mengisi formulir yang telah disiapkan. “Pelaksanaan vaksin di GOR Pancing tadi berjalan lancar tertib dan kami mengapresiasi antusias warga serta tertibnya pelaksanaan vaksin. Bagi masyarakat yang sudah mengisi formulir vaksinasi untuk tidak memfotocopykan dan menyebarkannya kepada yang lain. Tetap vaksinasi dapat dilaksanakan sesuai data yang diterima,” imbaunya.

Disesalkan DPRD Sumut

Kegiatan vaksinasi masal di GOR Pancing yang menciptakan kerumunan atau dugaan pelanggaran prokes Covid-19, mendapat sorotan tajam dari DPRD Sumut. “Saya kira vaksinasi yang terjadi di GOR Pancing sangat kita sesalkan,” kata anggota DPRD Sumut, Zeira Salim Ritonga kepada Sumut Pos, tadi malam.

Menurut Zeira, seharusnya penyelenggaran kegiatan tersebut memiliki pola yang baik dan patuh terhadapa protokol kesehatan. Sebab tujuan vaksin untuk menambah imun tubuh masyarakat, bukan malah menambah klaster baru pendemi Covid-19. “Kita lihat banyak masyarakat yang berdesakan dan berimpitan sehingga akan membuat penyebaran Covid diantara masyarakat semakin cepat tertular. Belum lagi masyarakat yang datang ke lokasi banyak yang tidak terlayani vaksin. Pulang dengan kecewa,” kata Sekretaris Fraksi Nusantara DPRD Sumut ini.

Politisi PKB itu menambahkan, hal-hal seperti ini jangan terulang lagi dan pola vaksinisasi mesti benar-benar diatur dengan baik teknis pelaksanaannya. “Misalnya vaksinisasi melalui Puskesmas setempat. Dengan nomor urut dan waktu yang telah ditentukan sehingga masyarakat tidak berduyun-duyun datang tanpa ada kepastian mendapatkan vaksin,” katanya.

Walaupun demikian, ia tetap menghargai para nakes dan panitia yang telah bekerja untuk melakukan vaksin kepada masyarakat. (mag-1/prn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/