27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Tiga Hari Beroperasi, 59 Warga Diisolasi di Eks Hotel Soechi, 8 Dipulangkan, 7 Dirujuk ke RS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga hari sejak diresmikan pada Hari Minggu (2/8) lalu, sebanyak 59 warga gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 diisolasi di eks gedung Hotel Soechi. Dari 59 warga itu, 8 diantaranya sudah diperbolehkan pulang karena sudah sehat. Sedangkan 7 lainnya terpaksa ditujuk ke rumah sakit karena bergejala sedang hingga berat.

TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Wagubsu Musa Rajekshah, meninjau tempat isolasi terpadu Pemko Medan di eks gedung Hotel Soechi Medan, Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). markus/sumut pos.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dan Wagubsu Musa Rajekshah meninjau tempat isolasi terpadu (isoter) Pemko Medan di eks Hotel Soechi Medan, di Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). “Jadi total ada 59 warga yang sudah diisolasi di sini. Tapi kemarin sudah kita pulangkan 8 orang,” kata Bobby.

Menurutnya, dari seluruh pasien yang diskrining di eks Hotel Soechi, ada tujuh pasien yang bergejala sedang hingga berat, sehingga pasien tersebut harus dipindahkan ke rumah sakit. “Sementara tujuh orang itu kita rekomendasikan ke rumah sakit, karena gejalanya sedang ke berat dan juga faktor usia sudah masuk ke lansia,” ujarnya.

Bobby menekankan, pasien Covid-19 yang dirawat di eks hotel bintang empat itu difokuskan bagi orang tanpa gejala (OTG) untuk meminimalisir penyebaran virus yang tidak terkendali. “Untuk syaratnya yang pasti yang utama OTG, karena OTG ini yang paling berpotensi menyebarkan virus sangat besar. Namun untuk masyarakat yang berada di lingkungan di Kota Medan dengan status zona merah dan zona orange yang bertahan satu bulan, itu wajib ke sini,” katanya.

Selain itu, terang Bobby, warga yang terkena operasi yustisi di rumah-rumah makan yang hasil tes swab antigennya reaktif, juga akan dibawa ke eks Hotel Soechi untuk diskrining dan dikarantina menunggu hasil tes PCR. “Juga yang diswab antigen di lapangan yang terjaring operasi yustisi, itu juga dibawa ke sini kalau hasilnya reaktif. Sembari menunggu hasil PCR mereka dikarantina,” terangnya.

Bobby juga menjelaskan, hingga saat ini, tingkat pemakaian tempat tidur RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) khusus Covid-19 di Kota Medan masih bertahan di angka 73 persen. “BOR Kota Medan saat ini masih 73 persen, namun kita coba konversinya lebih masif lagi karena masih ada rumah sakit yang belum mencapai 30 persen menyediakan ruangan khusus Covid-19,” jelasnya.

Bobby mengatakan, dari total 30 persen kamar di Rumah Sakit yang wajib disediakan untuk pasien Covid-19, saat ini Kota Medan masih ada di angka 28 persen. “Kalau total hari ini kita ada 28 persen, total konversi kita. Sementara peraturan dari Kemenkes itu wajib 30 persen dari seluruh RS. Jadi masih ini terus kita usahakan Rumah sakit-rumah sakit mengkonversikan sesuai dengan aturan Kemenkes,” ungkapnya.

Sementara, usai melakukan peninjauan, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Medan untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh Pemerintah apabila tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Karena tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan ini, telah memiliki fasilitas yang lengkap termasuk juga tenaga kesehatan yang selalu berjaga 24 jam. “Saya mengimbau kepada masyarakat yang mungkin sekarang sedang terpapar covid-19 yang sedang berada di rumah dan rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri agar datang ke tempat isolasi terpadu yang sudah disediakan pemerintah, selain tempatnya aman, juga dapat mencegah terjadinya klaster keluarga,” imbaunya.

Selain itu, Komjen Gatot juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan berupa 5M. Sebab dengan disiplin melaksanakan prokes 5M, maka masyarakat akan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Disiplin menerapkan 5M salah satu cara kita memutus mata rantai covid-19, karena itu kita harus terus mengedukasi masyarakat.”ujarnya

Dalam kesempatan itu juga, Wakapolri mengajak masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi massal yang telah digelar diberbagai tempat tujuanya agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal. “Mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target kita menciptakan herd immunity,” pungkasnya.

Apresiasi Penanganan Covid di Sumut

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjutak, Pangdam I/BB Mayjen TNI T Hasanuddin, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjaiu penanganan Covid-19 di sejumlah lokasi di Kota Medan, Selasa (3/8). Di antaranya meninjau penerapan PPKM mandiri oleh masyarakat di Komplek Menteng Indah Medan, kemudian pelaksanaan vaksinasi massal di Gedung Serbaguna Pancing, serta tempat isolasi terpusat eks Hotel Soechi Medan.

Menurut Komjen Gatot Eddy Pramono, dari peninjauan yang ia lakukan, penanganan Covid-19 di Sumut khususnya Kota Medan telah berjalan dengan baik. Bahkan dia mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat dengan PPKM yang dikelola secara mandiri di Perumahan Menteng Indah.

“Kedatangan saya ke Sumut untuk melihat langsung pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia dan melihat pelaksanaan PPKM. Kalau dilihat, pelaksanaan sudah bagus di mana masyarakat sudah melaksanakan 5M dan solidaritas sosialnya juga cukup tinggi membantu warga yang terpapar. Ini saya kira contoh yang baik, menjaga mobilitas warga sehingga memutus mata rantai penularan,” ungkapnya.

Namun begitu, khusus masyarakat yang telah divaksin, dia mengimbau agar jangan euforia. Dia menyebutkan, 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) tetap harus dilaksanakan dengan disiplin. “Vaksinasi dan 3T (tracing, testing dan treatment) juga terus digencarkan. Saya kira Pak Wagub, Pak Wali Kota dan Pangdam sudah menjalankannya. Semoga dengan kolaborasi dan sinergi ini kita bisa memutus mata rantai Covid-19,” ujarnya.

Sementara, Wagub Sumut Musa Rajekshah menyatakan, pihaknya patut bersyukur saat ini rasa kepedulian dan keinginan masyarakat untuk vaksin sudah ada. Sebab awal mulai dulu, jelas pria yang karib disapa Ijeck ini, sangat sulit meyakinkan masyarakat untuk mengikuti vaksin Covid-19. “Tapi dengan adanya TNI-Polri bersama pemerintah dalam memberikan penyampaian, telah membuat antusias masyarakat cukup tinggi,” ujarnya.

Ijeck juga mengakui permintaan masyarakat untuk mengikuti vaksin juga cukup besar. Hanya saja vaksin yang masuk ke Sumut tidak bisa datang sekaligus dalam jumlah yang besar melainkan bertahap. “Sejauh ini untuk gelombang (dosis) pertama sudah mendekati 19 persen dan gelombang kedua 8-9 persen. Vaksin masih akan terus datang, artinya saat tiba ke provinsi langsung kita sebar ke Polda, Kodam dan kabupaten/kota se-Sumut. Memang dari jumlah masyarakat dengan vaksin yang datang belum bisa semuanya terpenuhi, tapi ini terus bergulir,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, menyambut kedatangan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono di Bandara Kualanamu Internasional (KNIA), Selasa (3/8).

Kapolda Sumut didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, PJU Polda Sumut dan PJU Kodam I/BB. Setibanya di Sumut, Gatot langsung meninjau pos PPKM di Komplek Menteng Indah Medan dan peninjauan percepatan vaksinasi massal di Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna Pancing Jalan Williem Iskandar Medan serta mengecek tempat isolasi mandiri (isoman) di Hotel Soechi Medan. “Kedatangan Wakapolri ke Sumut dalam rangka kunjungan kerja kedinasan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi SIK.

Dia menambahkan, selain ke tiga tempat tersebut yang akan didatangi, Wakapolri juga akan meninjau pelaksanaan isolasi mandiri terpadu di Rusunawa Mapolda Sumut. Saat meninjau vaksinasi massal bertajuk ‘Gebyar Vaksin’, yang digelar di GOR Serbaguna Pancing, Gatot langsung mendatangi stan vaksinasi yang telah dijaga oleh vaksinator. Dia pun berdialog dengan para vaksinator, pelajar dan masyarakat yang divaksin. Satu persatu tempat vaksin didatanginya.

Dalam kesempatan itu, Gatot juga memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk penyandang disabilitas dan driver ojek online (Ojol). “Kurang lebih 30 menit beliau di sana, selanjutnya langsung menuju ke Hotel Soechi, Jalan Cirebon Medan, meninjau pelaksanaan isoman dan setelah itu ke Rusunawa Mapolda Sumut, dalam rangka peninjauan vaksinasi juga,” pungkas Hadi. (map/prn/mag-1)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga hari sejak diresmikan pada Hari Minggu (2/8) lalu, sebanyak 59 warga gejala ringan dan orang tanpa gejala (OTG) Covid-19 diisolasi di eks gedung Hotel Soechi. Dari 59 warga itu, 8 diantaranya sudah diperbolehkan pulang karena sudah sehat. Sedangkan 7 lainnya terpaksa ditujuk ke rumah sakit karena bergejala sedang hingga berat.

TINJAU: Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kapoldasu Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak, dan Wagubsu Musa Rajekshah, meninjau tempat isolasi terpadu Pemko Medan di eks gedung Hotel Soechi Medan, Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). markus/sumut pos.

Demikian disampaikan Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution saat mendampingi Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, dan Wagubsu Musa Rajekshah meninjau tempat isolasi terpadu (isoter) Pemko Medan di eks Hotel Soechi Medan, di Jalan Cirebon Medan, Selasa (3/8). “Jadi total ada 59 warga yang sudah diisolasi di sini. Tapi kemarin sudah kita pulangkan 8 orang,” kata Bobby.

Menurutnya, dari seluruh pasien yang diskrining di eks Hotel Soechi, ada tujuh pasien yang bergejala sedang hingga berat, sehingga pasien tersebut harus dipindahkan ke rumah sakit. “Sementara tujuh orang itu kita rekomendasikan ke rumah sakit, karena gejalanya sedang ke berat dan juga faktor usia sudah masuk ke lansia,” ujarnya.

Bobby menekankan, pasien Covid-19 yang dirawat di eks hotel bintang empat itu difokuskan bagi orang tanpa gejala (OTG) untuk meminimalisir penyebaran virus yang tidak terkendali. “Untuk syaratnya yang pasti yang utama OTG, karena OTG ini yang paling berpotensi menyebarkan virus sangat besar. Namun untuk masyarakat yang berada di lingkungan di Kota Medan dengan status zona merah dan zona orange yang bertahan satu bulan, itu wajib ke sini,” katanya.

Selain itu, terang Bobby, warga yang terkena operasi yustisi di rumah-rumah makan yang hasil tes swab antigennya reaktif, juga akan dibawa ke eks Hotel Soechi untuk diskrining dan dikarantina menunggu hasil tes PCR. “Juga yang diswab antigen di lapangan yang terjaring operasi yustisi, itu juga dibawa ke sini kalau hasilnya reaktif. Sembari menunggu hasil PCR mereka dikarantina,” terangnya.

Bobby juga menjelaskan, hingga saat ini, tingkat pemakaian tempat tidur RS atau Bed Occupancy Rate (BOR) khusus Covid-19 di Kota Medan masih bertahan di angka 73 persen. “BOR Kota Medan saat ini masih 73 persen, namun kita coba konversinya lebih masif lagi karena masih ada rumah sakit yang belum mencapai 30 persen menyediakan ruangan khusus Covid-19,” jelasnya.

Bobby mengatakan, dari total 30 persen kamar di Rumah Sakit yang wajib disediakan untuk pasien Covid-19, saat ini Kota Medan masih ada di angka 28 persen. “Kalau total hari ini kita ada 28 persen, total konversi kita. Sementara peraturan dari Kemenkes itu wajib 30 persen dari seluruh RS. Jadi masih ini terus kita usahakan Rumah sakit-rumah sakit mengkonversikan sesuai dengan aturan Kemenkes,” ungkapnya.

Sementara, usai melakukan peninjauan, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono mengimbau masyarakat yang terkonfirmasi positif covid-19 di Kota Medan untuk memanfaatkan tempat isolasi terpusat yang telah disediakan oleh Pemerintah apabila tidak memungkinkan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah.

Karena tempat isolasi yang telah disiapkan oleh Pemko Medan ini, telah memiliki fasilitas yang lengkap termasuk juga tenaga kesehatan yang selalu berjaga 24 jam. “Saya mengimbau kepada masyarakat yang mungkin sekarang sedang terpapar covid-19 yang sedang berada di rumah dan rumahnya tidak memungkinkan untuk melakukan isolasi mandiri agar datang ke tempat isolasi terpadu yang sudah disediakan pemerintah, selain tempatnya aman, juga dapat mencegah terjadinya klaster keluarga,” imbaunya.

Selain itu, Komjen Gatot juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan berupa 5M. Sebab dengan disiplin melaksanakan prokes 5M, maka masyarakat akan mampu memutus mata rantai penyebaran Covid-19. “Disiplin menerapkan 5M salah satu cara kita memutus mata rantai covid-19, karena itu kita harus terus mengedukasi masyarakat.”ujarnya

Dalam kesempatan itu juga, Wakapolri mengajak masyarakat untuk mensukseskan program vaksinasi massal yang telah digelar diberbagai tempat tujuanya agar tercipta herd immunity atau kekebalan komunal. “Mari sama-sama kita sukseskan program vaksinasi Covid-19 untuk mencapai target kita menciptakan herd immunity,” pungkasnya.

Apresiasi Penanganan Covid di Sumut

Sebelumnya, Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono didampingi Kapoldasu Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjutak, Pangdam I/BB Mayjen TNI T Hasanuddin, Wakil Gubernur Sumut (Wagubsu) Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution meninjaiu penanganan Covid-19 di sejumlah lokasi di Kota Medan, Selasa (3/8). Di antaranya meninjau penerapan PPKM mandiri oleh masyarakat di Komplek Menteng Indah Medan, kemudian pelaksanaan vaksinasi massal di Gedung Serbaguna Pancing, serta tempat isolasi terpusat eks Hotel Soechi Medan.

Menurut Komjen Gatot Eddy Pramono, dari peninjauan yang ia lakukan, penanganan Covid-19 di Sumut khususnya Kota Medan telah berjalan dengan baik. Bahkan dia mengapresiasi apa yang dilakukan masyarakat dengan PPKM yang dikelola secara mandiri di Perumahan Menteng Indah.

“Kedatangan saya ke Sumut untuk melihat langsung pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia dan melihat pelaksanaan PPKM. Kalau dilihat, pelaksanaan sudah bagus di mana masyarakat sudah melaksanakan 5M dan solidaritas sosialnya juga cukup tinggi membantu warga yang terpapar. Ini saya kira contoh yang baik, menjaga mobilitas warga sehingga memutus mata rantai penularan,” ungkapnya.

Namun begitu, khusus masyarakat yang telah divaksin, dia mengimbau agar jangan euforia. Dia menyebutkan, 5M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas) tetap harus dilaksanakan dengan disiplin. “Vaksinasi dan 3T (tracing, testing dan treatment) juga terus digencarkan. Saya kira Pak Wagub, Pak Wali Kota dan Pangdam sudah menjalankannya. Semoga dengan kolaborasi dan sinergi ini kita bisa memutus mata rantai Covid-19,” ujarnya.

Sementara, Wagub Sumut Musa Rajekshah menyatakan, pihaknya patut bersyukur saat ini rasa kepedulian dan keinginan masyarakat untuk vaksin sudah ada. Sebab awal mulai dulu, jelas pria yang karib disapa Ijeck ini, sangat sulit meyakinkan masyarakat untuk mengikuti vaksin Covid-19. “Tapi dengan adanya TNI-Polri bersama pemerintah dalam memberikan penyampaian, telah membuat antusias masyarakat cukup tinggi,” ujarnya.

Ijeck juga mengakui permintaan masyarakat untuk mengikuti vaksin juga cukup besar. Hanya saja vaksin yang masuk ke Sumut tidak bisa datang sekaligus dalam jumlah yang besar melainkan bertahap. “Sejauh ini untuk gelombang (dosis) pertama sudah mendekati 19 persen dan gelombang kedua 8-9 persen. Vaksin masih akan terus datang, artinya saat tiba ke provinsi langsung kita sebar ke Polda, Kodam dan kabupaten/kota se-Sumut. Memang dari jumlah masyarakat dengan vaksin yang datang belum bisa semuanya terpenuhi, tapi ini terus bergulir,” ujarnya.

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, menyambut kedatangan Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy Pramono di Bandara Kualanamu Internasional (KNIA), Selasa (3/8).

Kapolda Sumut didampingi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Wakapolda Sumut Brigjen Pol Dadang Hartanto, Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting, PJU Polda Sumut dan PJU Kodam I/BB. Setibanya di Sumut, Gatot langsung meninjau pos PPKM di Komplek Menteng Indah Medan dan peninjauan percepatan vaksinasi massal di Gedung Olah Raga (GOR) Serbaguna Pancing Jalan Williem Iskandar Medan serta mengecek tempat isolasi mandiri (isoman) di Hotel Soechi Medan. “Kedatangan Wakapolri ke Sumut dalam rangka kunjungan kerja kedinasan,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi SIK.

Dia menambahkan, selain ke tiga tempat tersebut yang akan didatangi, Wakapolri juga akan meninjau pelaksanaan isolasi mandiri terpadu di Rusunawa Mapolda Sumut. Saat meninjau vaksinasi massal bertajuk ‘Gebyar Vaksin’, yang digelar di GOR Serbaguna Pancing, Gatot langsung mendatangi stan vaksinasi yang telah dijaga oleh vaksinator. Dia pun berdialog dengan para vaksinator, pelajar dan masyarakat yang divaksin. Satu persatu tempat vaksin didatanginya.

Dalam kesempatan itu, Gatot juga memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19, termasuk penyandang disabilitas dan driver ojek online (Ojol). “Kurang lebih 30 menit beliau di sana, selanjutnya langsung menuju ke Hotel Soechi, Jalan Cirebon Medan, meninjau pelaksanaan isoman dan setelah itu ke Rusunawa Mapolda Sumut, dalam rangka peninjauan vaksinasi juga,” pungkas Hadi. (map/prn/mag-1)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/