25 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Media Asing Sebut Indonesia Tuan Rumah Terbaik

Presiden Jokowi menyerahkan bonus kepada para atlet peraih medali Asian Games 2018, di Istana Negara, Minggu (2/9).

JAKARTA, SUMUTPOS.COAsian Games ke-18 yang berlangsung selama dua pekan di Jakarta dan Palembang, telah berakhir pada Minggu (2/9). Gelaran multi cabang olahraga itu ditutup dengan upacara, dengan pertunjukan yang menampilkan keragaman Indonesia dan keakraban di antara 11.000 atlet yang berkompetisi mewakili 45 negara.

Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah memberikan selamat kepada tuan rumah sebelum menyatakan Asian Games ditutup.

“Anda berhasil menyelenggarakannya. Anda membuat mimpi Asia, energi Asia menjadi kenyataan,” kata Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, Presiden Dewan Olimpiade Asia kepada massa yang memenuhi Gelora Bung Karno. “Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang, energi Asia, merupakan sukses bersejarah,” tambahnya.

Beberapa media asing pun menurunkan laporannya terkait penutupan Asian Games dan pelaksanaan ajang olahraga ini secara keseluruhan.

Salah satu berita yang ramai dibagikan oleh warganet berasal dari harian berbahasa Inggris di Hong Kong, South China Morning Post, yang menyebut bahwa, “(tuan rumah) Indonesia menyelenggarakan pertunjukan kelas dunia” di artikel berjudul “Indonesia menyelenggarakan Asian Games terbaik”.

“Ya, memang ada beberapa masalah logistik dan komunikasi, tapi ini juga akan Anda temukan di Olimpiade atau ajang olahraga besar lainnya — Asian Games telah menjadi ajang olahraga kedua terbesar di dunia…Terlepas dari kekhawatiran soal polusi, kemacetan dan bahwa Indonesia hanya memiliki tiga tahun persiapan untuk menyelenggarakan Asian Games, dua kota, Jakarta dan Palembang, boleh bangga akan pencapaian mereka.”

The Straits Times Singapura menulis, “Terima kasih Indonesia” dalam laporannya soal penutupan Asian Games.

“Sama dengan atlet, (Asian) Games butuh waktu untuk melakukan pemanasan, tapi ada beberapa hal yang tak terlupakan. Suara-suara di Istora saat (pertandingan) badminton, senyum para relawan, keramahan penduduk setempat dan keanggunan perenang Rikiko Ikee (yang meraih penghargaan MVP Asian Games),” tulis The Straits Times.

Channel News Asia juga menurunkan laporan dengan pesan serupa, bahwa “Indonesia telah membantah keraguan dengan menyelenggarakan Games yang lancar, dan dengan 17.000 atlet serta official, ini adalah ajang olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade.”

Sementara itu, situs berita The New Indian Express menurunkan laporn yang menyatakan bahwa “Indonesia mengagetkan banyak pihak yang meremehkan dengan menyelenggarakan Asian Games yang spektakuler.”

Situs berita India lainnya, Indian Express menulis artikel berjudul Magna Jakarta yang menyimpulkan bahwa “Indonesia, sebagai tuan rumah pengganti setelah Vietnam mundur, menyajikan Asian Games yang layak dikenang, atau bahkan malah sempurna.”

Presiden Jokowi kemudian menyatakan bahwa Indonesia ingin menyelenggarakan Olimpiade dan Olimpiade Paralimpik pada 2032. Pernyataan ini muncul setelah pertemuannya dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach pada Sabtu (1/9).

“Setelah pengalaman Asian Games yang luar biasa, kini kami yakin bahwa kami bisa menyelenggarakan acara olahraga yang terbesar,” kata Jokowi. (bbc)

Presiden Jokowi menyerahkan bonus kepada para atlet peraih medali Asian Games 2018, di Istana Negara, Minggu (2/9).

JAKARTA, SUMUTPOS.COAsian Games ke-18 yang berlangsung selama dua pekan di Jakarta dan Palembang, telah berakhir pada Minggu (2/9). Gelaran multi cabang olahraga itu ditutup dengan upacara, dengan pertunjukan yang menampilkan keragaman Indonesia dan keakraban di antara 11.000 atlet yang berkompetisi mewakili 45 negara.

Presiden OCA Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Ahmed Al-Sabah memberikan selamat kepada tuan rumah sebelum menyatakan Asian Games ditutup.

“Anda berhasil menyelenggarakannya. Anda membuat mimpi Asia, energi Asia menjadi kenyataan,” kata Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah, Presiden Dewan Olimpiade Asia kepada massa yang memenuhi Gelora Bung Karno. “Asian Games ke-18 di Jakarta dan Palembang, energi Asia, merupakan sukses bersejarah,” tambahnya.

Beberapa media asing pun menurunkan laporannya terkait penutupan Asian Games dan pelaksanaan ajang olahraga ini secara keseluruhan.

Salah satu berita yang ramai dibagikan oleh warganet berasal dari harian berbahasa Inggris di Hong Kong, South China Morning Post, yang menyebut bahwa, “(tuan rumah) Indonesia menyelenggarakan pertunjukan kelas dunia” di artikel berjudul “Indonesia menyelenggarakan Asian Games terbaik”.

“Ya, memang ada beberapa masalah logistik dan komunikasi, tapi ini juga akan Anda temukan di Olimpiade atau ajang olahraga besar lainnya — Asian Games telah menjadi ajang olahraga kedua terbesar di dunia…Terlepas dari kekhawatiran soal polusi, kemacetan dan bahwa Indonesia hanya memiliki tiga tahun persiapan untuk menyelenggarakan Asian Games, dua kota, Jakarta dan Palembang, boleh bangga akan pencapaian mereka.”

The Straits Times Singapura menulis, “Terima kasih Indonesia” dalam laporannya soal penutupan Asian Games.

“Sama dengan atlet, (Asian) Games butuh waktu untuk melakukan pemanasan, tapi ada beberapa hal yang tak terlupakan. Suara-suara di Istora saat (pertandingan) badminton, senyum para relawan, keramahan penduduk setempat dan keanggunan perenang Rikiko Ikee (yang meraih penghargaan MVP Asian Games),” tulis The Straits Times.

Channel News Asia juga menurunkan laporan dengan pesan serupa, bahwa “Indonesia telah membantah keraguan dengan menyelenggarakan Games yang lancar, dan dengan 17.000 atlet serta official, ini adalah ajang olahraga terbesar kedua setelah Olimpiade.”

Sementara itu, situs berita The New Indian Express menurunkan laporn yang menyatakan bahwa “Indonesia mengagetkan banyak pihak yang meremehkan dengan menyelenggarakan Asian Games yang spektakuler.”

Situs berita India lainnya, Indian Express menulis artikel berjudul Magna Jakarta yang menyimpulkan bahwa “Indonesia, sebagai tuan rumah pengganti setelah Vietnam mundur, menyajikan Asian Games yang layak dikenang, atau bahkan malah sempurna.”

Presiden Jokowi kemudian menyatakan bahwa Indonesia ingin menyelenggarakan Olimpiade dan Olimpiade Paralimpik pada 2032. Pernyataan ini muncul setelah pertemuannya dengan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach pada Sabtu (1/9).

“Setelah pengalaman Asian Games yang luar biasa, kini kami yakin bahwa kami bisa menyelenggarakan acara olahraga yang terbesar,” kata Jokowi. (bbc)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/