Sementara itu, Youtuber Gandi November yang turut dalam diskusi tersebut mengatakan, pelaku seni dan hasil karya anak anak muda di Medan dan Binjai tidak kalah dengan daerah lainnya. Hanya saja, selama ini terkendala dengan wadah dan kaloborasi.”Nah, kita harap wadah untuk berekspresi bisa lebih banyak. Tentunya juga dengan kaloborasi, biar tambah kuat. Itu yg selama ini kurang,” katanya.
Sharing session juga kedatangan M Husni mewakili Pemerintah Kota Medan. Ia juga Pemko Medan mengaku senang dan mendukung acara Kreakfest dan komunitas anak muda di Medan bisa tumbuh dan berkarya positif.
Selain ajang diskusi, Road To Soundrenaline 2018 di Medan Pecah, Hiburan dari tiga guest stars, Kotak, Starst and Rabbit dan Burgerkill membius warga Medan yang bertumpah ruah.
Sebelum ketiganya tampil, band lokal di Medan juga turut berpartisipasi. Ada Liberty Gong, Fayo, Not Xmprewell, Kwaci Band, Terminal Kuningan, dan Rasyid Music, dan kolaborasi antara Syuthay X TBRXGRAM.
Mengawali acara puncak, setelah diskusi, ada Stars and Rabbit. Band beraliran folk yang berhasil go internasional ini pun memulai aksinya. Lebih dari lima lagu andalan yang dibawakan mengundang antusias para penonton.
Memanaskan suasana, setelah Stars and Rabbit, hadir Burgerkill dan dilanjutkan oleh Kotak. Gelaran dengan tema ‘The Soul of Expression’ ini tampil menggemparkan.
Selain panggung musik, acara persembahan dari KREAKFEST2018 ini juga turut melibatkan komunitas Indie Coffee Binjai dengan berbagai konten menarik seperti pameran dan mural dari sejumlah komunitas.
Di antaranya yakni LOGANG’S, ANTAM, Kreak Binjai, Street Art Binjai, Kelas jauh, dan Bahahagia. Semoga acara seperti KREAKFEST2018 ini terus didukung dan berkembang oleh komunitas dan untuk komunitas yang tentu perlu dukungan semua pihak elemen masyarakat Medan. (azw/ila)