Penyelidikan Butuh Sebulan
Pilot Dapat Santunan Rp2 M
MEDAN- Kotak hitam atau black box berisi rekaman fakta dan data di pesawat Cassa 212-200, PK-TLF ternyata sudah ditemukan Basarnas sejak Sabtu (1/10). Kotak hitam ini akhirnya diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Minggu (2/10), untuk diteliti lebih lanjut. Isi dari kotak hitam ini diharapkan akan menyibak penyebab sebenarnya jatuhnya pesawat milik maskapai PT Nusantara Buana Air (NBA) di pegunungan Bahorok Kabupaten Langkat, Kamis (29/9) lalu.
Ketua KNKT Marsekal Muda TNI Purn Tatang Kurniadi kepada wartawan di Lanud Medan, Senin (3/10) mengungkapkan, kotak hitam pesawat yang mengangkut 18 orang itu dengan mudah ditemukan. “Ditemukan Minggu di bagian ekor pesawat. Kondisi pesawat tidak hancur kali sehingga membuat tim Basarnas mudah mengambil black box dari tempatnya sejak Sabtu,” ungkap Tatang.
Setelah evakuasi korban selesai, barulah tim Basarnas mengambil kotak hitam pesawat ini, Minggu (2/10). Dari kota hitam, tim Basarnas mengambil sejumlah file seperti data metrologi, data pilot, dan data operasional pesawat ini selama beroperasi. “Kita akan membuat investigasi terhadap jatuhnya pesawat ini,” ungkapnya.
Black box langsung dibawa ke Jakarta untuk dilakukan penyeledikkan guna mengetahui penyebab pasti jatuhnya pesawat. “Prosesnya, untuk mendownload data butuh satu minggu, membacanya dan penyeldikkan yang memerlukan waktu satu bulan, kita akan mendengar komunikasi pilot pesawat dengan radar pemantau, itu harus teliti,” bebernya.
Saat ditanya terhadap bangkai pesawat cassa 212-200 milik PT NBA, Tatang menegaskan, tidak perlu melakukan investigasi di lokasi jatuhnya pesawat. “Tidak perlu, cukup yang file yang tadi yang saya jelasin. Kalau bangkai pesawat mau di silakan, itu hak PT NBA untuk bukti di asuransi,” katanya.
Setelah dilakukan penyeledikkan pihaknya akan membuat faktual report untuk di laporkan ke dapertamen perhubungan.
Dirinya menegaskan, medan dimana pesawat jatuh sangat sulit dijangkau. Terjal dan berbukit sehingga evakuasi yang sangat sulit dilakukan Basarnas. “Aanalisis sementara saya melihat medan yang susah, cuaca yang buruk dan suka berubah setiap saat. Namun hal ini tidak mebuat tim Basarnas turun semangat untuk melakukan evakuasi korban,” tandasnya.
Santunan Rp2 M
Famal Ishak pilot yang membawa pesawat PT NBA, akan mendapatkan santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dari PT Jamsostek (Persero) sebesar Rp2.040.000.000 miliar.
Sementara crew lainnya, Nico Matulessi (mekanik) dan B Sutopo masing-masing akan mendapatkan santunan kecelakaan kerja sebesar Rp552 juta dan Rp288 juta.
“Berdasarkan database di Jamsostek yang kita punya, mereka tercatat sebagai peserta jamsostek. Karena mereka meninggal saat bertugas, maka santunan kepesertaan mereka akan segera diberikan dan menjadi tanggungjawab PT jamsostek selaku badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja,” demikian disampaikan Kepala PT Jamsostek (Persero) Cabang Medan Drs H Pengarapen Sinulingga MM.
Kabid Pemasaran Jamsostek Medan Bambang Utama menambahkan, hingga kini Jamsostek Medan masih terus mencari tahu apakah korban lainnya juga terdaftar sebagai peserta jamsostek. Hingga kini, yang teridentifikasi sebagai peserta jamsostek adalah crew pesawat saja.
“Jika keluarga korban ada yang mengetahui keluarga yang menjadi korban merupakan peserta jamsostek, sebaiknya melapor ke PT Jamsostek terdekat atau ke perusahaan di mana korban bekerja, agar segera diproses,” saran Bambang.
Penerbangan Jarak Pendek Tetap Berjalan
Pasca jatuhnya pesawat milik maskapai penerbangan PT NBA, Kamis (29/9), penerbangan jarak pendek tetap berjalan di Bandara Polonia Medan, Senin (3/10) siang. Amatan Sumut Pos di Bandara Polonia Medan, Senin (3/10) pagi hingga siang, terlihat arus penumpang berjalan dan tidak ada kendala. Sama halnya dengan penerbangan jarak pendek, juga berjalan seperti biasanya.
Indra (30), warga Medan yang hendak berangkat ke Aceh saat di Bandara Polonia Medan mengaku, tidak khawatir berangkat ke Aceh karena cuaca cerah. “Kalau cuaca tidak baik, lebih baik sedia payung sebelum hujan artinya saya batalkan saja untuk berangkat ke Aceh. Mencegah lebih baik, lagi pula yang namanya ajal tidak bisa dielakkan lagi,” katanya.
Hal senada diucapkan Winda (28). “Kalau saya lihat cuaca kurang bagus, penerbangan saya batalkan dan saya rela rugi yang penting selamat. Tapi kalau sudah ajal, tidak ada yang bisa mengetahuinya, bang,” ujarnya.
Salah seorang wanita pegawai di loket maskapai penerbangan Susi Air yang enggan namanya disebutkan mengaku, penerbangan jarak pendek ke Aceh dan beberapa daerah di Sumatera Utara sekitarnya berjalan dan tidak ada kendala.
“Arus penumpang tetap berjalan seperti biasanya. Tidak ada mengalami penuruan atau peningkatan. Penumpang tetap naik pesawat. Kalau masalah trauma, itu tergantung masing-masing orang,” terangnya.
Humas Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, Firdaus mengatakan, pihaknya tetap melakukan kordinasi dengan pihak BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) untuk mengetahui cuaca dan selanjutnya diberitahukan kepada masing-masing pilot dari maskapai penerbangan yang hendak melakukan penerbangan.
“Pihak bandara tetap memberikan peringatan jika cuaca tidak baik berdasarkan laporan dari BMKG. Sebelum para pilot melakukan penerbangan mereka mengisi Flight Plan dan disitu kita beritahukan mengenai keadaan cuaca. Jika disatu daerah cuaca tidak baik, kita menganjurkan kepada pilot untuk mencari rute terbang yang lain agar tidak terjadi sesuatu hal,” pungkas Firdaus.
Firdaus menuturkan, masalah terbang atau tidaknya pesawat itu merupakan hak dari masing-masing pilot dan maskapai penerbangan. “Pokoknya pihak bandara tetap memberitahukan peringatan,” ujarnya.
Ditegaskan Firdaus, penerbangan jarak pendek tetap berjalan dan tidak ada halangan. “Penerbangan jarak pendek tetap berjalan dan tidak ada mengalami perubahan. Untuk rutenya jika ada cuaca tidak bagus, itu tergantung mereka dan sekali saya katakan pihak bandara tetap berikan peringatan terbang jika hendak melakukan penerbangan,” ungkapnya.(mag-7/jon/ari)