26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Fraksi PKS Sorot Pungli di Luar Polonia

MEDAN-Fraksi Partai Keadilan Sejaterah (PKS) DPRD Kota Medan menerima laporan masyarakat terhadap pungutan liar terhadap penumpang di luar areal Bandara Polonia Medan, yang dinilai merugikan masyarakat yang tiba di Bandara Polonia Medan “Sudah banyak pungutan liar di luar Bandaran Polonia yang merugikan masyarakat yang tiba di bandara,” kata Ketua Fraksi PKS, Salman Alfarisi Kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (3/10) siang.

Menurutnya, seorang warga mendatangi Fraksi PKS untuk menyampaikan keluhan yang dialaminya, kemudian Salma Memberkan bahwa seorang warga yang enggan namanya ditulis di koran mengalami pungutan liar di depan SPBU Petronas yang dilakukan seorang pemuda. Saat itu dirinya tiba di Bandara Polonia dari luar kota hendak pulang ke rumah dengan menumpang taksi yang sedang menunggu penumpang.

Setelah ongkos cocok taksi berangkat. Namun apa yang terjadi, seorang pemuda mendatanginya dan minta uang sebesar Rp5 ribu dengan kejelasan yang tidak masuk akal, dengan wajah penuh kesal akhir penumpang memberikan uang tersebut.
“Kita ironis dengan pengutan liar tersebut, penumpang tersebut bisa dipungut biaya dengan kejelasan yang tidak masuk akal,” ucapnya.

Untuk itu Fraksi PKS menyikapi dengan serius meminta kepada Polresta Medan dan Pemko Medan untuk segera melakukan penertiban oknum-oknum yang merugikan masyarakat, kalau tidak ditindak tegas hal seperti berdampak kepada kunjungan wisatawan di Kota Medan.

“Polisi dan Pemko Medan harus melakukan tindakan tegas terhadap oknum yang meminta uang yang tidak jelas tersebut, kalau ini biari akan berdampak kepada wisatawan yang enggan berkunjung ke Kota Medan,” ungkapnya.

Hal-hal seperti ini membuat wisatawan enggan berkunjung ke Kota Medan, kota terbesar nomor tiga di tanah air marak dengan pungutan liar yang tidak jelas akan disetor kemana dan menambah pundi-pundi kekayaan untuk seseorang.
“Hal ini membuat wisatawan enggan berkunjung ke Kota Medan,” tuturnya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Medan itu mengaku, kalau tidak ditindaki dengan serius oleh Pemko Medan dan polisi akan menjamur pungutan liar di Kota Medan yang merugikan masyarakat. Dengan keberadaan pungutan liar ini membuat Kota Medan tercoreng, apalagi Kota Medan tahun 2013 akan diselenggarakan APEC, kalau hal ini terjadi dengan salah satu tamu atau peserta APEC 2013, akan membuat malu Kota Medan dan Indonesia yang terkenal dengan pungutan liar.(gus)

MEDAN-Fraksi Partai Keadilan Sejaterah (PKS) DPRD Kota Medan menerima laporan masyarakat terhadap pungutan liar terhadap penumpang di luar areal Bandara Polonia Medan, yang dinilai merugikan masyarakat yang tiba di Bandara Polonia Medan “Sudah banyak pungutan liar di luar Bandaran Polonia yang merugikan masyarakat yang tiba di bandara,” kata Ketua Fraksi PKS, Salman Alfarisi Kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (3/10) siang.

Menurutnya, seorang warga mendatangi Fraksi PKS untuk menyampaikan keluhan yang dialaminya, kemudian Salma Memberkan bahwa seorang warga yang enggan namanya ditulis di koran mengalami pungutan liar di depan SPBU Petronas yang dilakukan seorang pemuda. Saat itu dirinya tiba di Bandara Polonia dari luar kota hendak pulang ke rumah dengan menumpang taksi yang sedang menunggu penumpang.

Setelah ongkos cocok taksi berangkat. Namun apa yang terjadi, seorang pemuda mendatanginya dan minta uang sebesar Rp5 ribu dengan kejelasan yang tidak masuk akal, dengan wajah penuh kesal akhir penumpang memberikan uang tersebut.
“Kita ironis dengan pengutan liar tersebut, penumpang tersebut bisa dipungut biaya dengan kejelasan yang tidak masuk akal,” ucapnya.

Untuk itu Fraksi PKS menyikapi dengan serius meminta kepada Polresta Medan dan Pemko Medan untuk segera melakukan penertiban oknum-oknum yang merugikan masyarakat, kalau tidak ditindak tegas hal seperti berdampak kepada kunjungan wisatawan di Kota Medan.

“Polisi dan Pemko Medan harus melakukan tindakan tegas terhadap oknum yang meminta uang yang tidak jelas tersebut, kalau ini biari akan berdampak kepada wisatawan yang enggan berkunjung ke Kota Medan,” ungkapnya.

Hal-hal seperti ini membuat wisatawan enggan berkunjung ke Kota Medan, kota terbesar nomor tiga di tanah air marak dengan pungutan liar yang tidak jelas akan disetor kemana dan menambah pundi-pundi kekayaan untuk seseorang.
“Hal ini membuat wisatawan enggan berkunjung ke Kota Medan,” tuturnya.

Anggota Komisi B DPRD Kota Medan itu mengaku, kalau tidak ditindaki dengan serius oleh Pemko Medan dan polisi akan menjamur pungutan liar di Kota Medan yang merugikan masyarakat. Dengan keberadaan pungutan liar ini membuat Kota Medan tercoreng, apalagi Kota Medan tahun 2013 akan diselenggarakan APEC, kalau hal ini terjadi dengan salah satu tamu atau peserta APEC 2013, akan membuat malu Kota Medan dan Indonesia yang terkenal dengan pungutan liar.(gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/