27.8 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Proyek Sky Bridge Harus Diaudit

Skybridge Terkendala Parkir di Stasiun KA Dilarang
Skybridge Terkendala
Parkir di Stasiun
KA Dilarang

MEDAN-Pembangunan sky bridge merupakan bentuk ketidakbecusan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam melakukan perencanaan pembangunan. Ketika hampir berakhirnya tahun anggaran 2013, pembangunan sky bridge juga belum menemukan tanda-tanda akan selesai dalam waktu dekat.

Ironisnya, sudah beberapa bulan terakhir bangunan itu sudah tidak pernah disentuh oleh para pekerja  kontraktor yang memenangkan tender pembangunan sky bridge, jembatan penghubung Lapangan Merdeka ke Stasiun Kereta Api Medan.

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya sky bridge itu menyerap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan tahun 2013 sebesar Rp18 miliar.

Ketua Fraksi Medan Bersatu Godfried Effendi Lubis mencurigai banyak terjadi kecurangan dalam mengelola anggaran untuk membangun sky bridge itu. “Tahun anggaran 2013, pembangunan belum juga selesai,” kata Godfried, Kamis (3/10).

Di jelaskannya, anggota DPRD tidak akan mengabulkan permintaan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) untuk penambahan anggaran. Menurut anggota dewan yang duduk di Komisi D ini uang Rp18 miliar sudah lebih dari cukup untuk membangun sky bridge.

Pemko Medan, kata dia, harus bertanggung jawab dengan terbengkalainya pembangunan Sky bridge. “Tidak akan ada penambahan anggaran untuk pembangunan sky bridge,” akunya.

Dia juga mendesak agar Kejaksaan Negeri memeriksa Dinas Perkim sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas lalainya pembangunan sky bridge.

“Mereka (Dinas Perkim, Red) harus diperiksa terkait lalainya pembangunan Sky Bridge,” ujarnya.

Godfried yang juga duduk di Badan Anggran (Banggar) DPRD Medan, mengaku proyek pengerjaan sky bridge merupakan pekerjaan yang sia-sia dan menghambur-hamburkan uang negara.

Dimana setelah soft opening Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), tidak banyak penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api.”Sudah jelas itu proyek sia-sia,” tandasnya.

Sementara itu pengamat anggaran Sumut, Elfenda Ananda menyebutkan pembangunan sky bridge tidak transparan. Dijelaskannya ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam pembangunan sky bridge. Pertama, berapa termin pencairan anggarannya. Kedua, pengadaan tender  hingga pelaksanaan pekerjaan harus terbuka. Ketiga, harus terukur dan dampak yang dirasakan masyarakat. “Apa yang terjadi saat ini belum menjelaskan ketiga poin tersebut,dan ini jelas menghamburkan uang negara,” ungkapnya.

Untuk itu dia mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan dalam melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut. ” BPK harus turun tangan dalam proyek tersebut, karena rawan atas kecurangan,” tuturnya. (dik)

Skybridge Terkendala Parkir di Stasiun KA Dilarang
Skybridge Terkendala
Parkir di Stasiun
KA Dilarang

MEDAN-Pembangunan sky bridge merupakan bentuk ketidakbecusan Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam melakukan perencanaan pembangunan. Ketika hampir berakhirnya tahun anggaran 2013, pembangunan sky bridge juga belum menemukan tanda-tanda akan selesai dalam waktu dekat.

Ironisnya, sudah beberapa bulan terakhir bangunan itu sudah tidak pernah disentuh oleh para pekerja  kontraktor yang memenangkan tender pembangunan sky bridge, jembatan penghubung Lapangan Merdeka ke Stasiun Kereta Api Medan.

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar. Pasalnya sky bridge itu menyerap Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Medan tahun 2013 sebesar Rp18 miliar.

Ketua Fraksi Medan Bersatu Godfried Effendi Lubis mencurigai banyak terjadi kecurangan dalam mengelola anggaran untuk membangun sky bridge itu. “Tahun anggaran 2013, pembangunan belum juga selesai,” kata Godfried, Kamis (3/10).

Di jelaskannya, anggota DPRD tidak akan mengabulkan permintaan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) untuk penambahan anggaran. Menurut anggota dewan yang duduk di Komisi D ini uang Rp18 miliar sudah lebih dari cukup untuk membangun sky bridge.

Pemko Medan, kata dia, harus bertanggung jawab dengan terbengkalainya pembangunan Sky bridge. “Tidak akan ada penambahan anggaran untuk pembangunan sky bridge,” akunya.

Dia juga mendesak agar Kejaksaan Negeri memeriksa Dinas Perkim sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas lalainya pembangunan sky bridge.

“Mereka (Dinas Perkim, Red) harus diperiksa terkait lalainya pembangunan Sky Bridge,” ujarnya.

Godfried yang juga duduk di Badan Anggran (Banggar) DPRD Medan, mengaku proyek pengerjaan sky bridge merupakan pekerjaan yang sia-sia dan menghambur-hamburkan uang negara.

Dimana setelah soft opening Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA), tidak banyak penumpang yang menggunakan moda transportasi kereta api.”Sudah jelas itu proyek sia-sia,” tandasnya.

Sementara itu pengamat anggaran Sumut, Elfenda Ananda menyebutkan pembangunan sky bridge tidak transparan. Dijelaskannya ada tiga tahapan yang harus dilakukan dalam pembangunan sky bridge. Pertama, berapa termin pencairan anggarannya. Kedua, pengadaan tender  hingga pelaksanaan pekerjaan harus terbuka. Ketiga, harus terukur dan dampak yang dirasakan masyarakat. “Apa yang terjadi saat ini belum menjelaskan ketiga poin tersebut,dan ini jelas menghamburkan uang negara,” ungkapnya.

Untuk itu dia mendesak agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan dalam melakukan evaluasi terhadap proyek tersebut. ” BPK harus turun tangan dalam proyek tersebut, karena rawan atas kecurangan,” tuturnya. (dik)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/